Post Reply #1Salam perkenalan Hai gan dan sis, salam kenal. Aku punya 4 kucing: 1 anggora, 3 domestik. Yang anggora (jantan) umurnya lebih kurang 1 tahun (ga tau tepatnya soalnya dikasihnya pas udah gede). Yang domestik (betina semua) kira-kira 4 bulan. Ini bisa dibilang pertama kalinya aku bener-bener serius melihara kucing. Sebelumnya aku paling cuman ngasih makan kucing liar di sekitar rumah aja. 1. Apa saja yang wajib/dianjurkan untuk dibeli/disiapkan dalam memelihara kucing? 2. Apa saja yang perlu dilakukan/diperhatikan untuk menjaga kesehatan kucing dan mencegah kucing terkena penyakit? 3. Aku tinggal di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dokter hewan yang dekat di mana? 4. Biaya periksa kesehatan kucing berapa, setahun berapa kali? 5. Vaksin kucing ada berapa jenis, biayanya berapa? 6. Penyakit kucing yang bisa dicegah dengan obat selain vaksin (misal obat cacing) apa saja? 7. Mandiin kucing berapa kali sebulan? Kata pegawai pet shop (tempat aku mandiin kucingku) seminggu sekali.
Tapi aku googling katanya ga usah sesering itu. 8. Merek sampo anti parasit (kutu)/jamur/bakteri/protozoa/virus yang non-toxic kalo tertelan dan menjaga keseimbangan pH kulit kucing apa ya? Kalau bikin sendiri di rumah bisa ga? 9. Cara membersihkan bagian kepala, wajah, dan telinga kucing gimana? 10. Kemaren aku baru mulai sisir kucingku pake sisir kutu. Mereka semua berkutu banyak. Yang anggora rambutnya juga ada yang rontok (normal ga sih?). Karena mandi kutu kucing di pet shop mahal (70 ribu/kucing), yang kucing domestik kemaren aku mandiin pake sabun cuci piring sunlight (boleh ga sih? Bagian kepala ga aku mandiin).Zat-zat dan makanan apa saja yang berbahaya untuk kucing? 12. Cara disinfect seluruh ruangan biar bebas parasit (kutu)/jamur/bakteri/protozoa/virus gimana? Kamarku dan kamar kucingku lantainya karpet. Cara disinfect karpet dan kasur gimana? 13. Makanan kucingku dry food merk StarPro (harga 35 ribu/800 g. Rekomendasi pemilik kucing anggoraku sebelumnya).
Minta rekomendasi dry food lainnya dong yang ingredient utamanya daging unggas/mamalia, gak terlalu banyak grain (kalo bisa grain free), gizi seimbang, dan tanpa zat berbahaya, tapi harganya jangan lebih dari 2 kali lipat StarPro. Sempet selama 2 minggu aku kasih kucingku resep ini. Bahan utamanya aku pake ayam negeri. Supplemen Vitamin E dan B-complex ga aku kasih (di pet shop deket rumah g ada, aku ga tau apotek disini dimana, aku belum lama pindah ke Jakarta dari Bandung). Taurine aku ganti jantung ayam (tapi tetep kurang soalnya di pasar tempat mamaku belanja, jantungnya sepaket sama ati ampela, jadi mamaku beliinya dikit). Fish oil juga aku ganti pake ikan laut yg ada di kulkas sekitar 100 gram (layang/sarden/tenggiri/teri. Aku juga ga punya grinder atau food processor yang khusus daging, jadi pake blender buah. Aku coba bikin resep di atas pake 1 kilo ayam (4 potong sayap, sisanya dada). Daging, ati, dan jantung aku rebus sebentar, telur aku rebus setengah mateng, terus semua bahan beserta air rebusannya aku blender.
Tapi ternyata tulang sayap ga bisa diblender. Alhasil aku suir dagingnya dan tulangnya aku kasih utuh ke kucingku. Tapi mereka ga bisa ngunyah habis tulangnya. Semasa kucingku makan resep ini, mereka jadi jarang ngerengek minta makan. Pengennya sih aku kasih kucingku makan resep ini terus, tapi aku mau nabung untuk beli kebutuhan kucing lainnya, terutama vaksin dan grinder. Sekarang mereka makan resep ini kadang-kadang aja. Kalau mamaku beli daging banyak untuk jualan, aku minta sebagian. Sebelumnya aku juga pernah kasih kucingku masing-masing 1 paha ayam utuh per hari pake saus blenderan daging, ati, jantung, ikan, dan telur. Tapi berantakan banget kucingku makannya.Mohon bagi pengetahuannya gan dan sis.KASKUS Ads - Create Your Ads / Buat IklanPlease, wait while we are validating your browser Alice Bell is Senior Teaching Fellow in Science Communication at Imperial College. She also writes a bit and once covered a bar at the Royal Albert Hall in custard FOR SCIENCE. Louise Crane is a biomedical picture researcher at Wellcome Images, the Wellcome Trust's picture library.
She hates having her photo taken, though has appeared on the cover of a magazine in spite of this (albeit wearing a comedy rubber mask).Mun-Keat Looi also works for the Wellcome Trust, where he writes about science and spends most of his time on the internet (for work, honest).Would you call yourself a geek?LC: I recently spent a large amount of money on a Star Wars Lego 'Battle of Endor' set. I do not have a small child or younger siblings. What's the geekiest thing you've ever done?AB: I think our notions of geekiness are very subjective. One person's idea of geeky is another person's normal. My knitting can get quite geeky though, by most people's standards. I mean this both in terms of what I knit and in terms of knitting something really complex just to try out a new technique.LC: Er, possibly building the aforementioned Battle of Endor Lego set, and displaying it at a party alongside a globe covered in tin foil as the Death Star. Also dressing up a cuddly toy duck as a Klingon when I was ten.