Kisah Nabi Adam (Bagian Ke-9) : Pohon dan Buah Terlarang

Kisah Nabi Adam (Bagian Ke-9) : Pohon dan Buah Terlarang

Albert Sukmono

Para mufassir memiliki beragam pendapat terkait firman Allah SWT, “(Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini!” (Al-Baqarah: 35). Sebagian ulama berpendapat, yang dimaksud adalah pohon anggur. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Sa’id bin Jubair, Asy-Sya’bi. Ja’dah bin Hubairah, Muhammad bin Qais, As-Suddi dalam salah satu riwayat dari Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud dan sejumlah sahabat, “Orang-orang Yahudi mengatakan pohon yang dimaksud adalah gandum.” Ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Hasan Al-Bashri, Wahab bin Munsbbih, Athiyah Al-Aufi, Abu Malik, Muharib bin Ditsar, dan Abdurrahman bin Abu Laila.

Wahab menyatakan, “Biji-bijian gandum ini lebih lembut dari keju dan lebih manis dari madu.” Ats-Tsauri meriwayatkan dari Abu Husain, dari Abu Malik terkait firman Allah SWT, “(Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini!” (Al-Baqarah: 35), yaitu pohon kurma. Ibnu Juraij meriwayatkan dari Mujahid; buah tin. Pendapat yang sama juga disampaikan Qatadah dan Ibnu Juraij. Sementara Abu Aliyah menyatakan, “Siapa pun yang memakan buah tersebut pasti mengeluarkan hadats dan di surga tidak patut ada hadats.”

Perbedaan pendapat ini intinya hampir sama. Allah sengaja tidak menyebutkan buah apa persisnya. Andai ada maslahat dibalik penyebutan nama buah yang dimaksud, tentu sudah Allah sebutkan, sama seperti hal-hal lain yang tidak disebutkan namanya dalam Al-Qur’an.

Bagian:

| 1 | 2 | 3 |4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 |

Report Page