Tentara Israel Tembaki Warga Palestina yang Mengantre Makanan

Tentara Israel Tembaki Warga Palestina yang Mengantre Makanan


Warga Palestina yang putus asa terburu-buru menuju truk amal untuk mengambil makanan di Gaza tengah terpaksa mengungsi selesei pasukan Israel menembaki mereka di tengah kondisi kemanusiaan yang memburuk dengan cepat di rayon kantong tersebut.

Rekaman yang diverifikasi oleh Al Jazeera membocorkan beberapa ratus warga Palestina di Kota Gaza di elemen tengah zona kantong RGO303 yang terkepung berlari untuk berhasil bahan makanan yang dikirim oleh PBB dalam kotak-kotak di belakang truk kala peluru ditembakkan.

“Warga Palestina yang putus asa dan kelaparan kehabisan Saringan Di bawah tembakan penembak jitu Israel, mereka menumpangkan roh mereka untuk mendapat salah satu dari kurang truk uluran tangan yang ikut-ikutan Kota Gaza,” kata Tareq Tepung Azzoum dari Al Jazeera, menyiarkan dari Rafah di Gaza selatan.

Seorang laki laki Palestina yang berdiskusi untuk Al Jazeera mengucapkan masyarakatnya nista keperluan hidup minimum. “Mereka datang ke sini untuk mencari Barang setidaknya Tepung Orang-orang mendirikan diri dan kehidupan mereka dalam bahaya kepada hal-hal kecil bagi keluarga mereka.

Kita di bawah nol, tidak ada apa-apa, abdi jamin orang dapat mati kelaparan,” kata laki laki Palestina itu. “Orang-orang sekarang pergi ke tempat sampah untuk mencari makanan.” Terkecuali itu, kapal perang Israel menembaki Kapal-kapal kecil Palestina yang mengevaluasi mencekal ikan di lepas pantai Gaza sementara puluhan orang memandang dari darat.

Hal ini meneror mata air makanan krusial di negeri kantong Terkandung di mana kecuali sejumlah kecil truk amal yang diizinkan masuk oleh Israel, yang menurut PBB sebanyak terlalu kurang untuk mencukupi kepentingan mendesak.

PBB telah memperingatkan situasi seperti kelaparan yang meluas di Koridor Gaza semakin bertambah dari hari ke hari dan berdampak pada seluruh besar dari 2,3 juta warga Palestina yang tinggal di sana. Keputusasaan pula meningkat di kamp muhajir Jabalia di Gaza utara, tempat bengkel debu terhenti.

“Tidak ada Garai Bayaran satu karung gandum saat ini telah mengantongi lebih dari 3.000 shekel, atau lebih dari $1.000,” kata seorang pria Palestina yang mengoperasikan bengkel duli di tempat Tercatat Israel, yang mengontrol pintu gerbang masuk, menampik mengiktiraf lebih banyak donasi masuk ke Gaza walaupun ada stres Semesta resolusi Dewan Keamanan PBB pada tanggal Desember, dan keputusan sementara Mahkamah Internasional.

Rencana invasi bumi ke Rafah, yang dicap sebagai “benteng terakhir” Hamas, hanya dapat memperburuk suasana kemanusiaan. Sekitar 1,4 juta warga Palestina beruang di Rafah, tempat mereka menjadi pengungsi akibat serangan Israel Sebelumnya beberapa kali. Ratusan orang mulai mengabaikan Rafah dalam beberapa hari terakhir karena Israel tetap bersikeras pada janjinya untuk menyerang kendatipun ada stres internasional.

Pembicaraan rekahan Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Qatar dan Mesir, sejauh ini kandas mendapat tuntutan gencatan senjata yang serta melingkupi pertambahan persebaran derma ke Gaza. Pada hari Sabtu, Pertama Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengujarkan bahwa kemajuan menuju negosiasi gencatan senjata melambat diwaktu Israel bersiap untuk menghadirkan invasi ke Rafah.

“Pola yang termakbul dalam beberapa hari terakhir tidak terlalu menjanjikan Padahal ana akan senantiasa tetap optimis dan bakal terus Berbisnis kata Al Thani, yang juga Menteri Luar Wilayah Qatar, pada Konferensi Keamanan Munich. RGO303 Menteri kabinet perang Israel Benny Gantz pada Minggu malam memperingatkan bahwa jika jajahan yang ditahan di Gaza tidak dibebaskan dalam beberapa minggu ke depan.

Israel bakal menambah area serangannya di Gaza selatan dan menunda serangan ke wilayah yang lebih luas. Israel pula menegah ajuan gencatan senjata tiga tahap yang diajukan marga Hamas yang mengizinkan maaf sejumlah tawanan.

“Dunia hendaklah tahu, dan sebanyak presiden Hamas patut tahu – jika pada tanggal Ramadhan sebanyak sandera kita tidak ada di rumah, pertempuran bakal berlanjut di mana-mana, terkandung wilayah Rafah,” kata Gantz, pensiunan kepala karyawan militer, pada konferensi sebagian penundukan Yahudi Amerika di Israel. Yerusalem pada hari Minggu “Hamas punya Opsi Mereka bisa menyerah, memecah-mecah sandera dan warga awam Gaza bisa merayakan hari raya Ramadhan,” tambah Gantz, konstituen kabinet perang yang beranggotakan tiga orang.


Report Page