[Syarah Bulughul Maram] Bab Mengusap Khuf

[Syarah Bulughul Maram] Bab Mengusap Khuf

Masjid Mu'adz bin Jabal

‌‌

بَابُ الْمَسْحِ عَلَى الْخُفَّيْنِ


📆 Sabtu, 21 Sya'ban 1445 / 2 Maret 2024 :

Mengusap Bagian Atas Khuf, Bukan Bagian Bawahnya


63 - عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: كُنْتُ مَعَ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - فَتَوَضَّأَ، فَأَهْوَيْتُ لِأَنْزِعَ خُفَّيْهِ، فَقَالَ: «دَعْهُمَا، فَإِنِّي أَدْخَلْتُهُمَا طَاهِرَتَيْنِ» فَمَسَحَ عَلَيْهِمَا. [ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ]

63. Dari al-Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu anhu, beliau meriwayatkan: “Aku pernah bersama Nabi ﷺ Lalu pada saat beliau hendak berwudhu, aku merunduk untuk melepas khufnya. Akan tetapi beliau berkata: “Biarkan saja , aku tadi memakainya dalam keadaanvsuci" kemudian beliau mengusap bagian atas khuf tersebut.” [Muttafaq ‘alaih]


📆 Sabtu, 25 Syawal 1445 / 4 Mei 2024 :


64 - وَلِلْأَرْبَعَةِ عَنْهُ إِلَّا النَّسَائِيَّ: أَنَّ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - مَسَحَ أَعْلَى الْخُفِّ وَأَسْفَلَهُ. وَفِي إِسْنَادِهِ ضَعْفٌ

64. Dan masih diriwayatkan dari al-Mughirah oleh empat imam kecuali an-Nasai dengan lafazh : “Nabi ﷺ mengusap bagian atas dan bawah khuf.” Namun sanadnya dha'if.


65 - وَعَنْ عَلِيٍّ - رضي الله عنه - أَنَّهُ قَالَ: لَوْ كَانَ الدِّينُ بِالرَّأْيِ لَكَانَ أَسْفَلُ الْخُفِّ أَوْلَى بِالْمَسْحِ مِنْ أَعْلَاهُ، وَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَمْسَحُ عَلَى ظَاهِرِ خُفَّيْهِ. [ أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ حَسَنٍ ]

65. Dan dari Ali radhiyallahu anhu bahwa dia mengatakan: "Seandainya agama itu berdasarkan akal, tentu bagian bawah khuf lebih utama untuk diusap daripada bagian atasnya. Akan tetapi, sungguh aku melihat Rasulullah ‎ﷺ mengusap bagian atas khuf yang sedang beliau kenakan." ‎ [HR. Abu Dawud dengan sanad hasan]


Batas Waktu Mengusap Khuf


٦٦ وَعَنْ صَفْوَانَ بْنِ عَسَّالٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا إِذَا كُنَّا سَفَرًا أَلَّا نَنْزِعَ خِفَافَنَا ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيهِنَّ إِلَّا مِنْ جَنَابَةٍ وَلَكِنْ مِنْ غَائِطٍ وَبَوْلٍ وَنَوْمٍ. [ أَخْرَجَهُ النَّسَائِيُّ وَالتَّرْمِذِيُّ وَاللَّفْظُ لَهُ وَابْنُ خُزَيْمَةَ وَصَحْحَاهُ ]


66. Dari Shafwan bin Assal radhiyallahu anhu, dia berkata: "Rasulullah ﷺ memerintahkan kami agar tidak membuka khuf kami selama tiga hari tiga malam jika kami dalam perjalanan. Kecuali jika mengalami junub. Kami pun tidak perlu mencopotnya jika karena buang air besar, buang air kecil, dan tidur." [HR. An-Nasai; at-Tirmidzi, dan ini adalah lafazh dari riwayatnya; diriwayatkan juga oleh Ibnu Khuzaimah, dan dishahihkan oleh keduanya-yakni at-Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah]


٦٧. وَعَنْ عَلِي بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِينَهُ عَنْهُ ، قَالَ: جَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّ اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيهِنَّ لِلْمُسَافِرِ وَيَوْمًا وَلَيْلَةً لِلْمُقِيمِ يَعْنِي فِي الْمَسْحِ عَلَى الْخُفَّيْنِ. [ أَخْرَجَهُ مُسْلِم ]


67. Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, dia bertutur: "Rasulullah ﷺ menetapkan perkara ini tiga hari tiga malam untuk musafir dan sehari semalam untuk seorang yang mukim (tidak sedang bepergian jauh)." Yakni terkait mengusap khuf. [HR. Muslim]


Mengusap Sorban dan Kaus Kaki


٦٨. وَعَنْ ثَوْبَانِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَرِيَّةً فَأَمَرَهُمْ أَنْ يَمْسَحُوا عَلَى الْعَصَائِبِ ، يَعْنِي العَمَائِمَ وَالتَّسَاخِينَ يَعْنِي الخِفَافَ. [ رَوَاهُ أَحْمَدُ وَأَبُو دَاوُدَ وَصَحَّحَهُ الحَاكِمُ]


68. Dari Tsauban radhiyallahu anhu, dia berkata: "Rasulullah ﷺ pernah mengirim pasukan perang dan memerintahkan mereka untuk mengusap 'ashaib, yakni sorban; dan tasâkhin, yakni khuf." [HR. Ahmad dan Abu Dawud. Dishahihkan oleh al-Hakim]


Khuf Harus Dilepas Tatkala Mengalami Junub


٦٩. وَعَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَوْقُوفًا وَعَنْ أَنَسٍ مَرْفُوعًا: (( إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلَبِسَ خُفَّيْهِ فَلْيَمْسَحْ عَلَيْهِمَا وَلْيُصَلِّ فِيْهِمَا وَلَا يَخْلَعْهُمَا إِنْ شَاءَ إِلَّا مِنَ الْجَنَابَةِ )) . [ أَخْرَجَهُ الدَّارَ قُطْنِيُّ وَالْحَاكِمُ وَصَحَّحَهُ]


69. Dari Umar radhiyallahu anhu secara mauquf dan dari Anas bin Malik secara marfu' : "Jika salah seorang dari kamu berwudhu dengan memakai khuf-nya, maka hendaklah dia mengusap bagian atas khuf-nya itu dan kerjakanlah shalat dengan memakai kedua khuf tersebut, jika dia mau. Janganlah dia mencopotnya, kecuali saat dia mengalami junub." [HR. Ad-Daraquthni, dan dishahihkan oleh al-Hakim]


Syarat Mengusap Khuf : Pemakainya dalam Keadaan Suci


٧٠. وَعَنْ أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِي صَلَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؛ أَنَّهُ رَخَّصَ لِلْمُسَافِرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيهِنَّ وَلِلْمُقِيمِ يَوْمًا وَلَيْلَةً إِذَا تَطَهَّرَ فَلَبِسَ خُفَيْهِ أَنْ يَمْسَحَ عَلَيْهِمَا. [ أَخْرَجَهُ الدَّارَقُطْنِيُّ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ ]


70. Dari Abu Bakrah radhiyallahu anhu dari Nabi ﷺ : Bahwasanya beliau mengizinkan bagi musafir selama tiga hari tiga malam, dan bagi yang mukim satu hari satu malam. Yaitu dia boleh mengusap khuf-nya, jika dia sudah bersuci sebelum memakai khuf-nya." [HR. Ad-Daraquthni, dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah]


٧١. وَعَنْ أُبَيَ بْنِ عُمَارَةً رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ؛ أَنَّهُ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَمْسَحُ عَلَى الْخُفَّيْنِ؟ قَالَ: (( نَعَمْ )). قَالَ: يَوْمًا؟ قَالَ: (( نَعَمْ )). قَالَ: وَيَوْمَيْنِ؟ قَالَ: (( نَعَمْ )). قَالَ: وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ؟ قَالَ: (( نَعَمْ، وَمَا شِئْتَ )).

[ أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ ، وَقَالَ: لَيْسَ بِالقَوِي ]


71. Dari Ubay bin Imarah radhiyallahu anhu, dia bertanya: "Wahai Rasulullah, bolehkah aku mengusap khuf (ketika berwudhu)?" Beliau menjawab: "Ya, boleh." Ubay kembali bertanya: "Satu hari?" Beliau menjawab: "Ya, boleh." Dia bertanya lagi: "Kalau dua hari?" Beliau menjawab: "Ya, boleh." Dia bertanya lagi: "Bagaimana kalau tiga hari?" Beliau menjawab: "Ya, boleh saja, terserah berapa hari pun yang kamu mau." [HR. Abu Dawud, dan dia berkata: "Hadits ini tidak kuat."]


Report Page