Silsilah ke-9 Muqaddimah - Huruf-Huruf Al-Qur'an
Abu Hanifa Muhamad MuslihHuruf-Huruf Al-Qur'an
Al-Qur'an terdiri dari 114 surah, 1 surah terdiri dari beberapa ayat, 1 ayat terdiri dari satu atau beberapa kalimat, 1 kalimat terdiri dari beberapa kata dan 1 kata terdiri dari satu atau beberapa huruf.
Maka huruf adalah komponen terkecil dari Al-Qur'an. Oleh karenanya mengenal huruf-huruf Al-Qur'an adalah hal yang sangat penting dalam Ilmu Tajwid.
A. Definisi Huruf
Secara Bahasa Huruf adalah bentuk Jamak dari kata harf yang berarti ath-tharaf (ujung) harf juga memiliki bentuk jamak yang lain yaitu ahruf. Di dalam Al-Quran kata Harf disebut sebanyak satu kali yakni :
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَعۡبُدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ حَرۡفٖۖ ...
Dan di antara manusia ada yang menyembah Allah hanya di tepi...(Surat Al-Hajj, Ayat 11)
Adapun secara Istilah huruf adalah :
ٱلصَّوتُ الْمُعْتَمِدُ عَلَى مَخْرَجٍ مُحَقَّقٍ أَوْ مُقَدَّرٍ
Suara yang bersandar pada makhraj muhaqqaq atau muqaddar. (Ahkâmu Qirâatil Qurânil Karîm)
Makhraj Muhaqqaq : suara yang memiliki sandaran pada bagian tertentu, terdiri dari huruf-huruf halq, lisan, syafatan dan ghunnah dari khaisyum.
Makhraj Muqaddar : suara yang tidak memiliki sandara pada bagian tertentu, yaitu huruf-huruf jaufiyyah/Madd
Huruf-huruf yang digunakan dalam Al-Qur'an adalah huruf-huruf Arab, yang akan diuraikan selanjutnya InsyâAllah.
B. Jenis-jenis Huruf Arab
Huruf-huruf Arab dibagi menjadi dua, yakni huruf-huruf arab manthuqah (huruf yang ada dalam pengucapan bangsa Arab) yang disebut dengan huruf Hijaiyyah dan huruf-huruf Arab maktubah (huruf yang ada dalam penulisan bangsa Arab) yang disebut huruf Abjadiyyah.
C. Huruf Hijaiyyah
Kata hijaiyyah berasal dari kata kerja hajjaa (هجى) yang artinya mengeja, menghitung huruf, membaca huruf demi huruf (Lisanul Arab), Huruf hijaiyyah disebut juga huruf tahjiyyah (حروف تهجية)
Huruf Hijaiyyah yang terucap berjumlah 29 huruf, dengan susunan sebagai berikut :
ا، ب، ت، ث، ج، ح، خ، د، ذ، ر، ز، س، ش، ص، ض، ط، ظ، ع، غ، ف، ق، ك،ل، م، ن، ھ، و، لا، ي
Susunan tersebut disusun oleh Iman Nashr bin 'Âshim al-Laitsi (Wafat 90 H.) Imam Nashr menyusunnya berdasarkan kemiripan bentuk tulisannya (Khath) kemudian untuk membedakannya beliau memberikan tanda berupa titik-titik pembeda yang dikenal dengan istilah naqthul I'jam.
1. Nama-Nama Huruf Hijaiyyah Ashliyyah
Para Ulama ahli Lughah dan tajwid membagi huruf Hijaiyyah menjadi dua bagian yaitu huruf Hijaiyyah Ashliyyah dan Far'iyyah. Berikut penjabaran Huruf-Huruf Hijaiyyah Ashliyyah :
Huruf Pertama adalah Hamzah (أ) disebut Alif karena majaz (kiasan) karena apabila hamzah berada diawal kata ia senantiasa ditulis dengan bentuk Alif, karena pada dasarnya huruf Hamzah tidak memiliki bentuk pada Rasm. Adapun bentuk huruf hamzah yang dikenal sekarang (ء) adalah bentuk kepala huruf 'Ain (ع) yang dibuat oleh Imam Khalil ibnu Ahmad Al Farahidi.
Huruf ke-2, 3 dan 4 : Bâ, Tâ dan Tsâ ( ب، ت dan ث)
Huruf ke-5, 6 dan 7 : Jîm, Hâ dan Khâ (ج، ح dan خ )
Huruf ke-8 dan 9 : Dâl dan Dzal ( د dan ذ)
Huruf ke-10 dan 11 : Râ dan Zây disebut juga Zâ atau Ziyy ( ر dan ز )
Huruf ke-12 dan 13 : Sîn dan Syîn (س dan ش )
Huruf ke-14 dan 15 : Shâd dan Dhâd (ص dan ض)
Huruf ke-16 dan 17 : Thâ dan Zhâ ( ط dan ظ)
Huruf ke-18 dan 19 : 'Ain dan Ghain (ع dan غ)
Huruf ke-20 dan 21 : Fâ dan Qâf ( ف dan ق )
Huruf ke-22 dan 23 : Kâf dan Lâm (ك dan ل)
Huruf ke-24 : Mîm (م)
Huruf ke-25 : Nûn (ن)
Huruf ke-26 : Hâ (ھ)
Huruf ke-27, 28 dan 29 adalah Huruf Madd/'Illah yaitu, Wâw, Alif dan Yâ ( و، لا، ي)
Huruf yang ditulis dengan لا (Lâm Alif) disinilah maksudnya huruf Alif, dan huruf Alif adalah huruf yang memiliki karakteristik tersendiri, ia selalu dalam keadaan sukun (tidak dapat menerima harakat) dan huruf sebelum alif harus berharakat Fathah.
Hendaknya para Pembaca Al-Qur'an menghafal dan memahami huruf hijaiyyah sebagaimana orang Arab melafazhkan huruf-huruf tersebut dengan makhraj dan sifatnya.
2. Huruf Hijaiyyah Far'iyyah
Imam Ahmad Ath-Thîbi berkata dalam Manzhumah Al-Mufîd Fî at-Tajwîd :
وَاسْتَعْمَلُوا أَيْضاً حُرُوفاً زَائِـــدَهْ
عَلَى الَّتِي تَقَدَّمَتْ لِفَائــِـدَهْ
كَقَصْدِ تَخْفِيفٍ، وَقَدْ تَفَرَّعَـــتْ
مِنْ تِلْكَ، كَالْهَمْزَةِ حِينَ سُهِّلَــتْ
وَأَلِفٍ كَالْيَاءِ إِذْ تُمَــــــالُ
وَالصَّـــادِ كَالزَّايِ كَمَا قَدْ قَالُوا
وَالْيَاءِ كَالْوَاوِ كَـ: قِيلَ، مِمَّـــا
كَسْرَ ابْتِدَائِهِ أَشَمُّوا ضَمَّـــــا
وَالْأَلِفُ الَّتِي تَرَاهَا فُخِّمَـــــتْ
وَهَكَذَا اللَّامُ إِذَا مَا غُلِّظَــــتْ
وَالنُّونَ، عَدُّوهَا إِذَا لَمْ يـــُظْهِرُوا
قُلْتُ: كَذَاكَ الْمِيــمُ فِيمَا يَظْهَـرُ
Dan digunakan pula (dalam Al-Quran) huruf-huruf tambahan, sebagaimana yang telah dijelaskan faidahnya,
Seperti untuk meringankan (bacaan), dan terbagi huruf-huruf tambahan tersebut: seperti hamzah saat ditas-hilkan,
Dan Alif seperti Yâ saat diimalahkan, juga Shâd yang mirip Zây sebagaimana yang telah disebutkan para Ulama,
Dan Yâ seperti Wâw pada kata “Qwila” pada saat sebelumnya kasrah dan digabungkan dengan isyarat memonyongkan bibir,
Dan juga Alif yang engkau lihat saat ditafkhimkan, begitupun Lam saat ditebalkan,
Dan Nûn pada saat tidak diizh-harkan. Aku katakan: begitu pula Mîm pada saat tidak izh-har.”
Huruf-huruf Far'iyyah berjumlah 8 huruf, yaitu :
Berikut penjabaran huruf-huruf Far'iyyah :
Pertama : Hamzah Musahhalah (Tas-hil) yaitu bunyi hamzah yang diringankan antara membaca Hamzah dan Alif, pada riwayat Hafsh terdapat pada surah Fushshilat ayat 44 ( ءَا۬عۡجَمِيٌّ )
Kedua : Alif Mumalah (Imalah) yaitu bunyi Alif yang condong ke Alif atau Fathah ke kasrah, sehingga muncul seperti bunyi vokal ê, pada riwayat Hafsh terdapat pada surah Hud ayat 41 ( مَجۡرٜىٰهَا )
Ketiga : Shâd yang Isymam dengan Zây (suara shâd mirip/bergabung dengan Zây) misalnya pada qiraah Imam Hamzah, seperti ٱلصِّرَٰطَ pada surah Al-Fatihah Ayat 6
Keempat : Yâ yang Isymam dengan huruf Wâw (Yâ yang seperti Wâw), misalnya pada qiraah Imam Al-Kisai, seperti kata وَغِيضَ ٱلۡمَآءُ pada Surah Hud, Ayat 44
Kelima : Alif Mufakhamah, yaitu Alif yang dibaca Tafkhim/Tebal, seperti Kata وَلَا ٱلضَّآلِّينَ pada Surah Al-Fatihah, Ayat 7
Keenam : Lâm Mufakhaman, yaitu Lam yang dibaca Tebal, seperti pada kata قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ pada Surah Al-Ikhlas, Ayat 1
Ketujuh : Nûn Mukhfah, yaitu Nun yang tidak diizh-harkan, biasanya terdapat pada hukum-hukum Ikhfa, Idgham dan Iqlab. seperti kata مِن شَرِّ ٱلۡوَسۡوَاسِ pada Surah An-Nas, Ayat 5
Kedelapan : Mîm Mukhfah, yaitu Mîm yang tidak diizh-harkan, yakni biasanya terdapat pada hukum Idgham dan Ikhfa Syafawi seperti kata تَرۡمِيهِم بِحِجَارَةٖ pada surah Al-Fil, Ayat 4
3. Huruf Abjadiyyah
Huruf Abjadiyyah adalah huruf maktubah (huruf yang ada dalam penulisan) dikenal juga sebagai hisabul jummal yaitu huruf yang mempunyai makna angka-angka tertentu. Jumlahnya 28 huruf dengan susunan sebagai berikut :
(أ ب ج د هـ و ز ح ط ي ك ل م ن س ع ف ص ق رش ت ث خ ذ ض ظ غ)
Terdapat 2 versi susunah Huruf Abjadiyyah yaitu :
أبَجَدْ، هَوَّز، حُطِّي، كَلَمُن، سَعْفَص، قَرَشَتْ، ثَخَذٌ، ضَظَغٌ
Para ulama menggunakan rumus abjad diatas untuk menghitung, seperti imam Ibnul Jazari dalam Muqaddimahnya dan Syaikh Sulaiman Al Jamzuri dalam Tuhafutul Athfal untuk menyebutkan jumlah bait Manzhumah keduanya menyebutkan angkanya dengan huruf-huruf.
أبجد هوز حطي كلمن صعفض قرست ثخذ ظغش
Imam Asy Syathibi dan Ibnul Jazari menggunakan versi Maghrib dalam rumus angka dalam kitab mereka Hirzul Amani dan Thayyibatun Nasyr.
D. Mengenal Harakat
Harakat secara bahasa berarti pergerakan, maksudnya huruf-huruf berharakat dibunyikan dengan cara mengegerakkan mulut, yakni dengan menjauhkan kedua sisi organ pengucapan.
Huruf-huruf hijaiyyah selain Alif senantiasa berada diantara 2 keadaan, baik dalam keadaan berharakat atau sukun. Dan Harakat adalah lawan dari sukun.
Adapun Alif selalu dalam keadaan sukun dan huruf sebelumnya berharakat Fathah.
E. Jenis-Jenis Harakat
Dan harakat ada 2 macam, harakat ashliyyah dan harakat far'iyyah.
1. Harakat Ashliyyah
Harakat ashliyyah disebut juga harakat ashli harakat utama. Terdiri atas 3 jenis harakat yaitu : Fathah, Kasrah dan Dhammah
Pada awalnya tulisan Al-Qur'an tidak dilengkapi dengan tanda-tanda baca harakat seperti sekarang, kemudian Imam Abul Aswad Ad-Duali menambahkan titik-titik yang disebut Naqthul I'rab yang kemudian menjadi harakat seperti sekarang.
Fathah artinya membuka, maksudnya membacanya dengan cara membuka mulut, sehingga akan keluar suara mirip bunyi vokal A pada huruf-huruf tipis, dan mirip vokal O pada huruf-huruf tebal. Pada tanda baca mushaf dituliskan dengan garis yang sedikit miring dan diletakkan di atas huruf.
Kasrah artinya pecah atau dikenal juga Khafdh Khafdh yang artinya penurunan atau rendah, maksudnya membacanya dengan cara menurunkan rahang/seperti meringis, sehingga akan keluar suara mirip bunyi vokal I. Pada tanda baca mushaf dituliskan dengan garis yang sedikit miring dan diletakkan di bawah huruf
Dhammah artinya mengumpulkan, maksudnya membacanya dengan cara mengumpulkan kedua bibir atau monyong, sehingga akan keluar suara mirip bunyi vokal U. Pada tanda baca mushaf dituliskan dengan bentuk huruf Wâw kecil diletakkan di atas huruf
2. Harakat Far'iyyah
Harakat Far'iyyah disebut juga harakat cabang yang terdiri dari 2 jenis, yaitu Mumalah dan Musyammah.
Mumalah maksudnya yang diimalahkan, yaitu suara Fathah yabg condong kepada kasrah. Dan Imalah dibagi menjadi 2 yakni Imalah Kubro dan Imalah Shugra. Pada imalah Kubra suara yang keluar akan mirip dengan bunyi vokal E (Seperti bunyi e pada kata : Tempe ). Pada Imalah Shugra suara yang keluar akan mirip dengan bunyi vokal Ē (Seperti bunyi e pada kata : Pekerjaan)
Musyammah maksudnya yang diisymamkan yakni dengan cara memberikan isyarat dhammah (memonyongkan kedua bibir) tanpa adanya perubahan suara pada bacaan.
Adapun Harakat yang kadar bunyinya dikurangi sehingga yang terbaca menjadi sebagian harakat saja, maka yang demikian disebut dengan istilah roum atau Ikhtilas
3. Sukun dan Tasydid
Lawan dari harakat adalah sukun yang artinya diam atau menetap, jika harakat dibunyikan dengan pergerakan yakni menjauhkan 2 sisi pada organ pengucapan maka sukun kebalikannya yakni dibunyikan dengan membenturkan 2 sisi organ pengucapan. Pada tanda baca dalam Mushhaf, sukun ditulis dengan bentuk kepala Khâ (خ) tanpa titik diletakkan diatas huruf, maksudnya dari kata خَفِيفٌ yang artinya ringan.
Adapun Tasydid/Syaddah adalah gabungan antara sukun dan harakat, maka sebenarnya pada huruf yang bertasydid terdapat 2 huruf, yang pertama sukun dan yang kedua berharakat. Pada tanda baca dalam Mushhaf, tasydid ditulis dengan bentuk kepala Syîn (ش) tanpa titik( ّ) yang diletakkan diatas huruf yakni maksudnya dari kata شَدِيدٌ yang artinya berat atau kuat.
Wallahu A'lam
Berikut Lampiran-Lampiran berupa Nukilan dari Matan Al Mufid Fi at-Tajwîd (Gambar dari Buku Tajwid Kelas Iqra' Metode Asy-Syâmil)