Pengertian Sihir dan Cara Mengembalikan Kepada Pelakunya

Pengertian Sihir dan Cara Mengembalikan Kepada Pelakunya

Dedi Natadiningrat ST
Mengembalikan sihir kepada pelakunya

Mengembalikan Sihir Kepada Pelakunya-Di Lansir wikipedia.com Sihir merupakan sistem konseptual yang ialah keahlian manusia buat mengatur alam( tercantum peristiwa, objek, orang serta fenomena raga) lewat mistik, paranormal, ataupun supranatural. Dalam banyak kebudayaan, sihir terletak di dasar tekanan dari, serta dalam kompetisi dengan ilmu pengetahuan serta agama.

Circe Menawarkan Gelas ke Odysseus, oleh John William Waterhouse. Si penyihir Circe menawarkan Ulysses segelas minuman berisi racikan yang hendak membuat Ulysses tunduk padanya

Orang yang jadi pelakon sihir biasa diucap penyihir, tukang sihir, nenek sihir dsb.

Bersumber pada bahasa Arab, sihir berasal dari kata“ saharo/ sihrun” yang berarti sihir/ tipu energi. Terminologinya bagi ulama[tauhid] merupakan sesuatu perihal/ masalah ataupun peristiwa yang luar biasa dalam pemikiran orang yang melihatnya.

Sihir bisa dipelajari/ diusahakan. Seorang yang menekuni, mengenali serta mengerjakan sihir, pasti dia hendak bisa melaksanakan masalah tersebut.

Hakikatnya, sihir bukanlah bisa dikatakan selaku suatu yang luar biasa, oleh karena bisa dipelajari/ diusahakan, cuma saja orang- orang yang melihatnya tidak mengenali, sampai bisa dikatakan tertipu energi oleh sang pelakon sihir itu. 

Terkena Gangguan Sihir

Kala kita terserang sihir, perihal awal yang wajib kita tanyakan merupakan bukan darimana sihir ini tetapi mengapa kita terserang sihir”, begitu seseorang bijak mengatakan. Tetapi pada realitasnya, tidak seluruh manusia sanggup bersabar membiarkan kedzaliman menjerat kehidupannya. Telah lama ummat ini menanti- nanti suatu tehnik yang syar’ ie, tentang gimana menyikapi kejahatan dukun- dukun pemuas nafsu itu.

Sehebat apapun ilmu pengetahuan syariat seorang, bila tidak dibarengi kekokohan tauhid umumnya terjatuh bertekuk lutut dikala dihadapkan dengan tes serta musibah- musibah yang beruntun.

Pasti saja untuk jiwa yang kuat bertauhid perihal ini dapat ditebas dengan kata tabah, tetapi untuk mereka pasti ini hendak teramat susah. Mudah- mudahan Allah meridhai tehnik mengembalikan sihir ini langsung ke pelakunya.

Dikala seseorang manusia dengki dengan manusia yang lain, dia hendak melaksanakan apapun buat mengantar nafsunya tercantum berbuat syirik dengan menghadiri dukun ataupun tukang sihir.

Serta demi duit, sang tukang sihir hendak melaksanakan ritual buat memanggil syaitan serta menyuruh kejahatan kepada sasaran. Setelah itu sasaran sakit seolah tidak terdapat obatnya di dunia.

Sayangnya siksaan jin ini kadangkala melebihi kejahatan yang diperintahkan dukun ataupun pesuruhnya, kadangkala dia masih bersarang di badan sampai dukun ataupun pesuruh yang dengki tadi mati sekalipun.

Terbanyang bila kontrak kerja mereka( jin itu) merupakan 50 tahun, dalam rentan waktu yang lama ini manusia yang disihir dapat edan.

Dikala perdukunan itu menggila, kita yang pintar wajib lekas menyikapinya. Dari perihal yang lembut hingga extreme sekalipun, dukun- dukun itu wajib diberi pelajaran.

Problematika sihir yang kronis ini wajib disikapi dikala RUU santet itu tidak penuhi jawaban buat ummat.

Apakah seseorang muslim berhaq membalas kejahatan dengan kejahatan yang setimpal ataupun mencukupkan diri dengan bersabar?

Bila bersabar, pasti itu lebih baik sebab itu merupakan rejeki ruhani yang Allah bagikan kepada ia. Allah berfirman dalam surah An Nanl ayat 126:

وَإِنْعَاقَبْتُمْفَعَاقِبُوابِمِثْلِمَاعُوقِبْتُمْبِهِوَلَئِنْصَبَرْتُمْلَهُوَخَيْرٌلِلصَّابِرِينَ

Maksudnya:“ Serta bila kalian membagikan balasan, hingga balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Hendak namun bila kalian bersabar, sebetulnya seperti itu yang lebih baik untuk orang- orang yang tabah”.

Ayat ini turun di sekitaran bukit uhud, madinah. Dikala itu Rasulullah Sholallahu alaiyhi wa sallam menangis tersedu atas kepergian Hamzah Ra yang terbunuh dalam perang serta dimutilasi oleh Hindun.

Rasulullah menengadah kelangit serta berjanji hendak memutilasi 70 quraisy bila dia sukses mengalahkannya.

Dikala seperti itu ayat tersebut turun, serta hati Rasul lembut kembali buat setelah itu bertaubat atas perkataannya.

Sebagian waktu kemudian aku sempat menulis status pendek yang berisi tehnik membalikan sihir ke pelakukannya dengan tehnik yang sangat simpel tetapi teruji Jitu buat menghajar dukun- dukun yang kafiiiiir kepada Allah itu.

Aku menghapus statement itu sebab banyak peruqyah yang ribut serta sebagian dari mereka yang dengki menyangka itu tehnik syirkiyyah.

Sementara itu tehnik itu mengacu ke ayat diatas, serta biidznillah Allah mengabulnya. Hari ini tehnik ini aku tulis lagi serta aku harap berguna untuk teman yang keluarganya lagi di dzalimi syaitan manusia( syaitan berupa manusia/ dukun).

TEKNIK MEMBALIKAN SIHIR KEPADA PENGIRIMNYA

1. Bangun dipertiga malam, dikala seluruh orang lagi tertidur.

2. Ambil wudhu, serta duduk, bersimpuhlah dihadapan Allah yang maha gagah kemudian mohonlah perlindungannya dengan membaca Ta’ awudz, ayat Sofa, (AL) Falaq serta an Nass.

3. Dirikanlah 2 rakaat ringan, serta lanjutkan shalat malam semacam biasa.

4. Di 2 rakaat terakhir jalani qunut nazilah[qunut kutukan], angkat kedua tangan serta mohonlah kepada Allah dengan air mata yang tulus, harap serta khawatir.

Bacaan dapat sama dengan qunut nazila yang dicoba Rasulullah sholallahu alaiyhi wa sallam ataupun bacaan sendiri, misalnya:“ Ya Allah, sebetulnya hamba tidak ketahui apa yang terjalin dengan hamba ini.

Tetapi hamba percaya, perihal ini terjalin sebab kedzaliman hamba. Hingga ampuni hamba ya Rabbi serta beri hamba kekuatan buat memaafkan mereka yang mendzalimi hamba.

Binasakan serta laknatlah tiap syaitan yang menyakiti jiwa serta jasad hamba, sirnakan segala sihir di jiwa serta jasad hamba”. Aamiin…

5. Jalani tiap hari sepanjang 30- 40, serta amati akibatnya dihari ke 3 serta berikutnya.

6. Mudah- mudahan Allah melaknat tiap syaitan yang membelenggu keluarga antum, aamiin

Pada dasarnya, tidak dibalikin juga kadangkala sihir itu kembali dengan sendirinya( dikala jin itu tidak kokoh lagi menahan siksaan) baik dari peruqyah maupun upaya ruqyah mandiri yang dicoba penderita.

Ini kerap dibuktikan para peruqyah, tercantum aku sendiri. Maksudnya tanpa diniatkanpun sihir itu kembali,“ terlebih bila diniatkan?”

“ Berobatlah wahai hamba- hamba Allah sebab sebetulnya Allah bukanlah merendahkan sesuatu penyakit,

kecuali sudah diturunkan pula obatnya, tidak hanya penyakit yang satu ialah penyakit tua( pikun)”.( HR. Ahmad, Ibnu Hibban serta Al- Hakim).

Demikian artikel cara mengembalikan sihir kepada pelakunya, semoga bermanfaat untuk kita semua. Aamiin

Refrensi Narasumber : https://www.ruqyahcirebon.com/2020/08/cara-mengembalikan-sihir-kepada-pemiliknya.html

Report Page