Pengertian Pendidikan Formal: Jenis, Tujuan Dan Contohnya

Pengertian Pendidikan Formal: Jenis, Tujuan Dan Contohnya


Di Kabupaten Enrekang ada lebih dari 216.000 jiwa sasaran, tetapi hingga awal Oktober 2010 hanya sekitar 146.000 yang diterbitkan Kartu Jamkesdanya. injope : “Manusia adalah baik waktu dilahirkan, tetapi manusia menjadi rusak karena masyarakat. Terjadinya kekurangan stok obat, seperti yang ditemukan anggota Komisi E DPRD Provinsi Sulsel ketika belum lama ini melakukan kunjungan ke sejumlah rumah sakit milik Pemprov Sulsel - RS Labuang Baji, RS Haji, dan RS Bersalin Fatimah yang juga merupakan rumah sakit rujukan bagi pasien layanan Kesehatan Gratis, boleh jadi karena dana yang tersedia untuk pembelian obat tidak cukup. Pada beberapa wilayah, anak-anak yang memiliki keinginan untuk bersekolah harus membantu keluarga untuk mencukupi kebutuhan hidup karena semakin sukarnya akses masyarakat terhadap sumber kehidupan mereka. Landasan historis berkaitan dengan keputusan-keputusan program pendidikan dan formulasi-formulasi program-program sekolah pada waktu lampau yang masih hidup sampai sekarang, atau yang pengaruhnya masih besar pada kurikulum saat ini. Praktik pendidikan atau proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupaimplementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan. Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud-Ristek, bapak Anindito Aditomo dijelaskan bahwa kelebihan kurikulum prototipe adalah keseriusan dalam mewujudkan beberapa prinsip mendasar yang menjadi benang merah desain kurikulum nasional sejak dua puluh tahun silam.

Pancasila sebagai pedoman pelaksanaan pembaharuan sistem pendidikan memeiliki peranan yang sangat penting yaitu diharapkan mampu mendukung upaya mewujudkan kualitas masyarakat Indonesia yang maju dan mampu menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dahsyatnya gaung kebijakan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan Gratis, menurut Bupati Luwu, H.A.Muzakkar, menimbulkan euforia gratis bagi masyarakat di daerahnya. Demikian pula di Kabupaten Maros, cuma ada 4.000 penduduk pemegang Kartu Jamkesda dari sekitar 193.000 jiwa sasaran Pelayanan Kesehatan Gratis. Jumlahnya, dihitung dari total penduduk kabupaten/kota kemudian dikurangi dengan jumlah penduduk yang telah memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan dari program lain (pemegang kartu Askes, Asabri, Jamkesmas, Jamsostek, dan semacamnya) di kabupaten/kota tersebut. Alokasi premi ditetapkan sebanyak Rp 120.000 untuk setiap orang, sehingga total dana Pelayanan Kesehatan Gratis yang dialokasikan ke seluruh kabupaten/kota di Sulsel tahun 2010 sebesar Rp 109,8 miliar lebih. Dalam kenyataan pelaksanaan di lapangan, terjadi ledakan jumlah kunjungan jauh di atas hitungan Angka Kesakitan, menyebabkan nilai total serapan dana Rp 4,7 miliar. Tahun 2010, Kabupaten Pinrang mendapatkan alokasi dana sebanyak Rp 5,7 miliar untuk Pelayanan Kesehatan Gratis.

Tahun 2009 lalu, dana Pelayanan Kesehatan Gratis yang dialokasikan untuk Kabupaten Enrekang berdasarkan hitungan Angka Kesakitan tersebut sebanyak Rp 2,4 miliar. Sampai Oktober 2010, dana yang digunakan baru sekitar Rp 2 miliar. Dari 240.550 jiwa penduduk yang menjadi sasaran kebijakan Pelayanan Kesehatan Gratis di Kabupaten Pinrang, sampai awal Oktober 2010 baru terdapat sekitar 120.000 yang memiliki kartu Jamkesda. Dari 240.550 jiwa sasaran Pelayanan Kesehatan Gratis (peserta Jamkesda), hanya 20 persen dari jumlah tersebut atau hanya 48.110 jiwa yang ditetapkan masuk dalam Angka Kesakitan. Makanya, peserta Jamkesda Sinjai dibagi tiga, yaitu Jamkesda Umum, Jamkesda Askes, dan Jamkesda Gakin (keluarga miskin). ‘’Karena masih banyak penduduk yang juga enggan mengurus KTP di daerah ini, kami usul kalau bisa SIM, Kartu Siswa dan semacamnya yang menunjukkan identitas Sulsel dapat pula dipakai untuk kelancaran pelayanan Kesehatan Gratis di daerah, sebelum semua penduduk sasaran dapat diberikan Kartu Jamkesda,’’ usul Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tator, dr.Sakra. Tawaran yang diajukan PT.Askes, pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gratis akan dilakukan dengan mengutip pembayaran premi Rp 5.000 setiap jiwa setiap bulan. Masalah lain yang banyak digunjingkan berkaitan dengan kebijakan Pelayanan Gratis, yaitu munculnya tawaran pengelolaan Kesehatan Gratis dilakukan sepenuhnya oleh PT.Askes. ‘’Gratis bersekolah di SD hingga SMP dan gratis mendapatkan pelayanan dasar kesehatan melalui kebijakan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan Gratis di Sulsel, ke depan tidak mungkin lagi untuk tidak digratiskan.

Salah satu persoalan yang muncul dan terasa mengganjal dalam pelaksanaan kebijakan Pelayanan Kesehatan Gratis, sudah memasuki tiga tahun kebijakan ini berjalan belum semua penduduk sasaran mendapatkan kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang diterbitkan oleh Pemprov Sulsel. Kabupaten Sinjai, urainya, bukan menolak kebijakan Pelayanan Kesehatan Gratis dari Pemprov Sulsel. Pelayanan Kesehatan Gratis di Kabupaten Sinjai dikelola oleh Badan Pelaksana Jamkesda Kabupaten Sinjai. Sembari menyatakan, saat ini sudah lebih dari 90 persen penduduk Kabupaten Sinjai yang tercover menjadi peserta Jamkesda Sinjai. Menurut Sutjipto (2008:2) keadaan seperti ini akan memperlebar disparitas mutu pendidikan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain sehingga menjadi tempat persemaian yang subur dari masalah-masalah sosial di masa depan. Mereka mengalami perkembangan dari waktu ke waktu baik dari segi fisik, psikis, sosial maupun spiritual. Berdasarkan data dari Depdiknas, jumlah BSE yang telah ada adalah 407 judul buku dan akan bertambah setiap tahunnya. 1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Report Page