Nikmat Salafiyyah

Nikmat Salafiyyah

Admin Channel Rihlah Thalabul Ilmi

Hari Kamis pagi, 16 Syawal 1445 H, hadir satu teman baru kami di Markiz Aisyah, berasal dari Negara Rwanda.

Awal kali mendengar, seluruh teman kami dari Indonesia tidak ada yang mengetahui tentang negara tersebut. Baru tahu, ada negara namanya Rwanda !?

Selayang Pandang Rwanda

Saya mencoba menelusuri informasi tentang negara ini.

Republik Rwanda, negara terkurung daratan yang terletak di selatan Khatulistiwa di Afrika tengah-timur. Berbatasan langsung dengan negara Tanzania, Uganda, Kongo dan Burundi.

Satu hal yang membuat saya takjub, ternyata umat muslim minoritas di Negara ini. Berdasarkan sumber yang saya baca, nisbah agama Islam hanya 2% saja!

Rwanda (Sumber: Google Maps)

Teman Baru Kami

Layaknya teman baru di sekolah, teman-teman di markiz mulai berkenalan dengannya, satu per satu. Nampaknya dia orang yang mudah akrab dan beradaptasi.

Saya sendiri juga tak ketinggalan berkenalan dengannya.

Namanya adalah Bukhori. Usianya 21 tahun, masih muda. MasyaAllah, dia fasih berbicara bahasa Arab. Memang sebelumnya dia sempat sekolah di Arab Saudi. Dua tahun menjalani kuliah di Ma'had Lughah, Universitas Muhammad bin Su'ud di Riyadh.

Setelah lulus dari Ma'had Lughah, beliau diberi saran oleh teman-temannya untuk menuntut ilmu di Yaman.

Berbekal rekomendasi dari Asy-Syaikh Abdullah bin Sholfiq azh-Zhafiri, beliau mendaftar sebagai santri di Markiz Aisyah, dan diterima.

Salafi di Rwanda

Di sela-sela perkenalan dengan beliau, saya masih penasaran dengan angka statistik jumlah muslim di Rwanda. Saya pun langsung menanyakan kepadanya:

هل صحيح أن المسلمين في بلدك قليل جدا؟ بحثت في غوغل النسبة اثنين بالمائة فقط!

Betul ya, umat muslim di negaramu minoritas? Saya cari di Google hanya 2% saja!

نعم، صحيح. والسلفيون أقلّ.

Betul, dan Salafiyun sangat-sangat sedikit. Jawabnya.

Saya mengatakan:

إني تعجبت، السلفيون موجود في كل مكان! حتى في البلاد التي لا أعرفها، موجود فيها

Sungguh saya takjub, Salafiyun ada di manapun. Bahkan di negara yang belum pernah saya dengar pun, ada Salafiyun di sana.

Dia menimpali,

نعم، هذه نعمة السلفية

Ya benar. Memang itulah nikmatnya salafiyah.

Dia bercerita, bahwa mayoritas umat Islam di negaranya menganut sufiyyah.


=================

Nikmat Salafiyyah

Sedikit faidah yang bisa saya simpulkan dari kejadian di atas:

1. Para pembawa kebenaran dan salafiyah, akan terus ada di setiap zaman. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

لا تزال طائفة من أمتي ظاهرين على الحق

Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang nampak di atas kebenaran.


2. Kebenaran tidak diukur dengan jumlah atau nominal pengikutnya.

Allah Ta'ala berfirman:

(وإن تطع أكثر من في الأرض يضلوك عن سبيل الله) [سورة الأنعام ١١٦]

Jika anda (wahai Rasul) mengikuti mayoritas manusia di muka bumi, niscaya mereka akan menyesatkan anda dari jalan Allah.


3. Nikmatnya ukhuwah salafiyah.

Meskipun baru saja mengenal, meski dari belahan bumi yang jauh, akan tetapi yang menyatukan adalah agama Allah, yang menyatukan adalah tauhidullah dan ittiba' Rasulullah.

Imam Sufyan Ats-Tsauri menyatakan,

إذا بلغك عن رجل بالمشرق صاحب السنة، والآخر بالمغرب، فابعث إليهما السلام، وادع لهما، ما أقل أهل السنة والجماعة.

Jika sampai berita kepadamu ada seorang pengikut Sunnah di belahan bumi timur, dan yang lainnya di belahan bumi Barat, maka kirimkan salam kepada keduanya dan doakanlah. Sungguh, betapa sedikitnya ahlussunah wal jama'ah.


4. Bersyukur atas nikmat salafiyah. Jika bukan karena Allah yang mengaruniakan hidayah kepada kita, tentu kita tidak akan pernah mengenal salafiyah. Semuanya murni karena hikmah Allah Ta'ala, hanya Dia yang bisa melihat kalbu para hamba-Nya, kemudian memilihnya dan mana yang pantas mendapatkannya.

Allah Ta'ala berfirman:

(وربك يخلق ما يشاء ويختار ما كان لهم الخيرة)[سورة القصص ٦٨]

Dan Rabbmu yang menciptakan siapa saja yang dikehendaki dan memilihnya. Tidak ada pilihan bagi mereka


Allah Ta'ala juga berfirman:

(ولكن الله حبب إليكم الإيمان وزينه في قلوبكم وكره إليكم الكفر والفسوق والعصيان أولئك هم الراشدون) [سورة الحجرات ٧]

Akan tetapi Allah yang membuat kalian cinta kepada keimanan dan membuatnya indah di hati kalian, juga membuat kalian benci kepada kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan. Mereka itulah orang-orang yang diberi petunjuk


الحمد لله الذي جعلنا سلفيين، وألقى في قلوبنا بي حبّ السلفية.

Report Page