Mengenal Sunnah Fitrah

Mengenal Sunnah Fitrah

Admin Mufidah

[المسألة الخامسة: سنن الفطرة]


وتسمى أيضا: خصال الفطرة؛ وذلك لأن فاعلها يتصف بالفطرة التي فطر الله الناس عليها واستحبها لهم؛ ليكونوا على أحسن هيئة وأكمل صورة.


عن أبي هريرة - رضي الله عنه - قال: قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم -: (خمس من الفطرة: الاستحداد والختان وقص الشارب ونتف الإبط وتقليم الأظافر) (٣).


١ - الاستحداد: وهو حلق العانة، وهي الشعر النابت حول الفرج، سمي بذلك لاستعمال الحديدة فيه وهي الموسى. وفي إزالته جمال ونظافة، ويمكن إزالته بغير الحلق كالمزيلات المصنعة.


٢ - الختان: وهو إزالة الجلدة التي تغطي الحشفة (١) حتى تبرز الحشفة، وهذا في حق الذكر. أما الأنثى: فقطع لحمة زائدة فوق محل الإيلاج. قيل: إنها تشبه عرف الديك. والصحيح: أنه واجب في حق الرجال، سنة في حق النساء.


والحكمة في ختان الرجل: تطهير الذكر من النجاسة المحتقنة في القلفة (٢).


وفوائده كثيرة.


أما المرأة: فإنه يقلل من غلمتها أي: شدة شهوتها.


ويستحب أن يكون في اليوم السابع للمولود؛ لأنه أسرع للبرء، ولينشأ الصغير على أكمل حال.


٣ - قص الشارب وإحفاؤه: وهو المبالغة في قصه؛ لما في ذلك من التجمل، والنظافة، ومخالفة الكفار.


وقد وردت الأحاديث الصحيحة في الحث على قصه، وإعفاء اللحية، وإرسالها وإكرامها؛ لما في بقاء اللحية من الجمال ومظهر الرجولة، وقد عكس كثير من الناس الأمر، فصاروا يوفرون شواربهم، ويحلقون لحاهم، أو يقصرونها.


وفي كل هذا مخالفة للسنة والأوامر الواردة في وجوب إعفائها؛ منها: حديث أبي هريرة - رضي الله عنه - قال: قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم -: (جزوا الشوارب، وأرخوا اللحى، وخالفوا المجوس) (٣). وحديث ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي - صلى الله عليه وسلم - قال: (خالفوا المشركين، وفروا اللحى، وأحفوا الشوارب) (٤).


فعلى المسلم أن يلتزم بهذا الهدي النبوي، ويخالف الأعداء، ويتميز عن التشبه بالنساء.


٤ - تقليم الأظافر: وهو قصها بحيث لا تترك حتى تطول. والتقليم يجملها، ويزيل الأوساخ المتراكمة تحتها، وقد خالف هذه الفطرة النبوية بعض المسلمين فصاروا يطيلون أظافرهم، أو أظافر إصبع معين من أيديهم. كل ذلك من تزيين الشيطان والتقليد لأعداء الله.


٥ - نتف الإبط: أي إزالة الشعر النابت فيه، فيسن إزالة هذا الشعر بالنتف أو الحلق أو غيرهما؛ لما في إزالته من النظافة وقطع الروائح الكريهة التي تتجمع مع وجود هذا الشعر، فهذا هو ديننا الحنيف، أمرنا بهذه الخصال؛ لما فيها من التجمل والتطهر والنظافة، وليكون المسلم على أحسن حال، مبتعدا عن تقليد الكفار والجهال، مفتخرا بدينه، مطيعا لربه، متبعا لسنة نبيه - صلى الله عليه وسلم -.


ويضاف إلى هذه الخصال الخمس: السواك، واستنشاق الماء، والمضمضة، وغسل البراجم -وهي العقد التي في ظهور الأصابع، يجتمع فيها الوسخ-، والاستنجاء، وذلك لحديث عائشة رضي الله عنها قالت: قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم -: (عشر من الفطرة: قص الشارب، وإعفاء اللحية، والسواك، واستنشاق الماء، وقص الأظفار، وغسل البراجم، ونتف الإبط، وحلق العانة، وانتقاص الماء) يعني الاستنجاء. قال مصعب بن شيبة -أحد رواة الحديث-: "ونسيت العاشرة، إلا أن تكون المضمضة". (١)


[Masalah Kelima: Sunnah Fitrah]


Disebut juga sebagai Khisal FItrah (perangai fitrah) Hal ini karena orang yang memiliki sifat fitrah yang telah diciptakan oleh Allah kepada manusia dan dan menyenangi hal tersebut bagi mereka, agar manusia berada dalam bentuk yang paling baik dan sempurna.


Abu Hurairah -raḍhiyallāhu 'anhu- berkata: Rasulullah -ṣhallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Lima perkara yang termasuk fitrah adalah: mencukur bulu kemaluan, khitan, mencukur kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku.” (HR. Bukhari dan Muslim).


1 - Istihdad: Yaitu mencukur bulu kemaluan, yaitu bulu yang tumbuh di sekitar kemaluan, disebut demikian karena menggunakan Hadid/besi, yaitu pisau cukur. Menghilangkannya terdapat keindahan dan kebersihan. dan dapat dihilangkan tanpa mencukur, seperti menggunakan perontok bulu.


2 Khitan yaitu menghilangkan kulit yang menutupi kepala kemaluan sampai kepala kemaluan menonjol, dan ini untuk laki-laki. Sedangkan untuk perempuan: Ini adalah menghilangkan daging berlebih di atas tempat bersenggama, yang dikatakan bentuknya menyerupai jengger ayam jantan. 


Pendapat yang benar: khitan hukumnya wajib bagi laki-laki dan sunnah bagi perempuan.


Hikmah khitan bagi laki-laki Membersihkan kemaluan dari najis yang ada tertahan di kulit kepala kemaluan (Qulfah),

dan berbagai manfaat lainnya yang sangat banyak.


Adapun bagi wanita: Mengurangi intensitas syahwatnya.


Disunnahkan pada hari ketujuh bagi bayi baru lahir, karena lebih cepat melepaskan dari tanggungan syariat dan seorang anak dapat tumbuh dengan kondisi yang paling sempurna.


3.Mencukur dan menipiskan kumis: yaitu semaksimal mungkin dalam memotong kumis karena di dalamnya terdapat keindahan, kebersihan, dan menyelisihi orang-orang kafir.


Telah datang hadits-hadits shahih yang menghasung untuk mencukurnya dan memelihara jenggot, membiarkannya tumbuh dan memuliakannya. Karena tumbuhnya jenggot terdapat keindahan dan terlihat jantan


Akan tetapi, banyak orang yang membalikkan urutannya, yaitu memelihara kumis dan mencukur jenggotnya


Hal ini bertentangan dengan sunnah dan perintah-perintah yang disebutkan dalam kewajiban memeliharanya, di antaranya: Hadis dari Abu Hurairah -raḍhiyallāhu 'anhu-, ia berkata: Rasulullah -ṣhallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Potonglah kumis, biarkanlah jenggot, dan selisihilah orang-orang Majusi.” (HR. Muslim). Hadist Ibnu Umar -raḍhiyallāhu 'anhumā- dari Nabi -ṣhallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Selisihilah orang-orang musyrik, peliharalah jenggot, dan cukurlah kumis." (Muttafaq alaihi).


Seorang Muslim harus memegang petunjuk nabawi ini, menyelisihi perilaku musuh-musuh, dan membedakan dirinya dari meniru wanita.


4.Memotong kuku: Memotong kuku adalah memotongnya agar tidak dibiarkan tumbuh panjang, memotongnya akan membuatnya rapi dan menghilangkan kotoran yang terkumpul di bawahnya.


Namun, beberapa kaum muslimin telah melanggar fitrah Nabawi ini dengan memanjangkan kuku mereka atau kuku jari tertentu di tangan mereka. Semua ini adalah bagian dari perhiasan setan dan meniru musuh-musuh Allah.


5.Mencabut bulu ketiak: Disunnahkan untuk menghilangkan bulu ketiak dengan mencabut, mencukur atau dengan cara lain, dalam hal ini terdapat menjaga kebersihan dan menghilangkan bau yang tidak sedap yang berkumpul dengan adanya bulu ketiak. 


Inilah agama kita yang lurus, yang telah memerintahkan kita untuk melaksanakan sifat-sifat ini karena terkandung padanya keindahan, kesucian, dan kebersihan, dan agar seorang muslim berada dalam kondisi terbaik, jauh dari menyerupai orang-orang kafir dan orang jahil, bangga dengan agamanya, patuh kepada Rabbnya, dan mengikuti sunnah Nabinya ﷺ.


Sebagai tambahan dari lima sifat ini: Siwak, menghirup air ke hidung, Madhmadhah (berkumur-kumur), membasuh ruas jari, dan Istinja'.


Ini semua berdasarkan hadis Aisyah -raḍhiyallāhu 'anhā- yang mengatakan: Rasulullah ﷺ bersabda: "Sepuluh bagian dari fithrah, Memotong kumis, memelihara jenggot, bersiwak, menghirup air ke hidung, memotong kuku, membasuh ruas-ruas jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan hemat air."


Mush'ab bin Syaibah, salah satu perawi hadist, berkata: "Aku lupa yang kesepuluh, hanya saja itu adalah Madhmadhah." (HR. Muslim).


📚 Al-Fiqhul Muyassar 14-16.

Report Page