Makna Tersembunyi dari Petunjuk di Ending Squid Game Season 1

Makna Tersembunyi dari Petunjuk di Ending Squid Game Season 1

Anggi Handita

Squid Game salah satu drakor terbaru yang diawal penayangannya menjadi fenomena global sejak rilisnya di Netflix. Dengan konsep permainan bertahan hidup yang mengerikan dan hadiah 45,6 miliar won, banyak dari kita terpukau oleh twist di setiap episodenya. Tapi, apa sebenarnya makna tersembunyi dari petunjuk-petunjuk yang muncul di ending Squid Game Season 1? Yuk, kita bongkar satu per satu!

Apakah Il-nam Sejak Awal Mengendalikan Semua?

Saat ending terungkap bahwa Oh Il-nam, si peserta tua dengan nomor 001, adalah dalang di balik permainan ini, kita semua merasa tertipu. Tapi kalau diperhatikan lebih detail, petunjuk tentang perannya sudah disebar sejak awal.

Misalnya, saat permainan Red Light Green Light, boneka robot tampak tidak mendeteksi Il-nam. Kalau kamu perhatikan, dia tersenyum lebar dan tampak tidak takut, seolah dia tahu bahwa nyawanya tidak akan terancam.

Lalu, ingat permainan Tug of War? Strategi Il-nam sangat jitu—ini bukan kebetulan. Dia punya pengalaman dan bahkan tampak menikmati permainan itu, padahal yang lain ketakutan. Kalau kita renungkan, semua ini mengarah pada fakta bahwa dia adalah "pemilik permainan."

Anecdote: Saat nonton ulang episode-episode awal, saya benar-benar merasa seperti detektif. Rasanya seperti menemukan kepingan puzzle yang akhirnya menyatu di ending.

Simbolisme Topeng dan Hierarki Kekuasaan

Para VIP mengenakan topeng hewan yang menunjukkan kekuasaan dan status. Sedangkan Front Man, yang ternyata adalah saudara polisi Hwang Jun-ho, mengenakan topeng berbeda, lebih sederhana, tapi tetap menyeramkan. Topeng ini melambangkan bagaimana sistem permainan memisahkan manusia dari kemanusiaannya.

Kartu nama dengan simbol lingkaran, segitiga, dan kotak juga bukan sekadar desain. Simbol itu mencerminkan struktur hierarki permainan, mulai dari pekerja biasa hingga VIP yang berada di puncak rantai makanan.

Makna di Balik Pilihan Gi-hun di Akhir

Ending memperlihatkan Gi-hun yang memutuskan untuk tidak menggunakan uang hadiah secara langsung. Dia bahkan mewarnai rambutnya merah—keputusan yang awalnya tampak aneh. Tapi jika dilihat lebih dalam, merah adalah warna dominan permainan itu sendiri. Bisa jadi ini menggambarkan bahwa Gi-hun telah sepenuhnya berubah akibat pengalamannya.

Namun, keputusan untuk kembali ke permainan setelah melihat VIP lain di bandara menunjukkan bahwa dia tidak akan diam saja. Gi-hun menjadi simbol perlawanan terhadap sistem, meskipun dia tahu risikonya sangat besar.

Opini Subjektif: Jujur, saya benar-benar gemas dengan Gi-hun di akhir cerita. Kenapa dia tidak langsung pergi ke putrinya saja? Tapi, mungkin ini bagian dari pesan moral cerita: kadang kita harus melawan ketidakadilan, bahkan jika itu sulit.

Pesan Moral yang Dikemas dengan Cerdas

Hwang Dong-hyuk, sang sutradara, menggunakan Squid Game untuk menyampaikan kritik terhadap masyarakat kapitalis modern. Permainan ini adalah alegori kejam tentang bagaimana kekuasaan dan uang bisa mengendalikan manusia, bahkan dalam situasi yang paling ekstrem.

Apakah kita tidak hidup di dunia yang mirip dengan Squid Game? Kompetisi, pengorbanan, dan ketidakadilan sering kali menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Twist ending Il-nam menegaskan bahwa bahkan mereka yang punya segalanya sering kali merasa bosan dan menginginkan tantangan yang mematikan, meskipun itu mengorbankan nyawa orang lain.

Twist Front Man dan Misteri yang Belum Terjawab

Plot twist bahwa Front Man adalah saudara polisi yang hilang membuka ruang untuk banyak teori di Season 2. Kenapa dia memilih menjadi bagian dari sistem ini? Apakah dia dipaksa, atau memang dia menikmatinya?

Selain itu, apa sebenarnya tujuan para VIP? Apakah mereka hanya penonton, atau ada motif politik atau sosial di balik permainan ini?

Pertanyaan Rhetoris: Pernahkah kita bertanya-tanya, bagaimana jika kita ada di posisi para pemain? Apakah kita akan bertahan, atau menyerah?


Report Page