Makanan Satu Orang, Cukup Untuk Dua Orang

Makanan Satu Orang, Cukup Untuk Dua Orang

Fawaid Ringkas

Pada 18 H, di masa pemerintahan Umar bin Khaththab radhiallahu anhu, terjadi kekeringan dan paceklik yang dahsyat di wilayah Hijaz (Madinah, Makkah, dan sekitarnya). Umar mengulurkan bantuan kepada orang-orang Badui berupa unta, gandum, dan minyak hingga perbendaharaan di Baitul Mal habis.

Beliau pun berdoa memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar diturunkan hujan. Allah subhanahu wa ta’ala mengabulkan permohonannya.

Umar berkata, “Alhamdulillah, demi Allah! Seandainya Dia tidak menghilangkan musibah kekeringan ini, niscaya aku tidak akan membiarkan sebuah keluarga kaum muslimin yang mempunyai keluasan rezeki, kecuali aku akan memasukkan sejumlah orang-orang fakir ke dalam rumah mereka. Sebab, dua orang manusia tidak akan binasa apabila mereka memakan makanan yang cukup untuk satu orang.” (Lihat Shahih al-Adab al-Mufrad no. 438; dan al-Bidayah wan Nihayah, 7/103—105)

Kebijakan Umar ini sangat sesuai dengan petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Disebutkan dalam sabda beliau shallallahu alaihi wa sallam,

طَعَامُ الْوَاحِدِ يَكْفِي الْإِثْنَيْنِ وَطَعَامُ الْإِثْنَيْنِ يَكْفِي الْأَرْبَعَةَ وَطَعَامُ الْأَرْبَعَةَ يَكْفِي الثَّمَانِيَةَ

Makanan untuk satu orang, bisa mencukupi dua orang. Makanan untuk dua orang, bisa mencukupi empat orang. Makanan untuk empat orang, bisa mencukupi delapan orang.” (HR. Muslim dari sahabat Jabir radhiallahu anhu)


Sumber: https://t.me/asysyariah/389

Report Page