Lebih Beri keuntungan, Petani Cirebon Putuskan Tanam Bawang Merah Dibandingkan dengan Padi

Lebih Beri keuntungan, Petani Cirebon Putuskan Tanam Bawang Merah Dibandingkan dengan Padi


SariAgri - Pinggiran Waduk Setu Pembatas di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, acapkali dipakai penduduk buat berkebun. Mereka mengerjakan area itu karena tanahnya subur serta mempunyai cadangan air yang berlimpah.

Banyak petani yang menyelesaikan area di pinggiran waduk Setu Pembatas umumnya menanam padi. Akan tetapi, tidak sama dari yang lain, satu diantara petani bermama Caslim (70) malahan menunjuk menanam bawang merah. Cowok berasal dari Kampung Sinarancang ini sebelumnya memang menanam padi. Walau demikian, sebab masalah yang ditemui untuk menanam padi lumayan banyak, seperti keperluan pupuk, dan nilai jualnya yang tidak konstan, dia lalu memutus berubah menanam bawang merah.

Bawang Merah

"Dahulu sempat kerjakan padi juga. Ada dua tempat. Pertama kali yang berada di Kampung Mundu. Ke-2 ya di sini. Jika di sini saya mempunyai satu petak area. Luasnya kemungkinan ada 100 bata," kata Caslim terhadap Sariagri, Kamis (22/7).

Menurut dia, keuntungan hasil dari panen bawang merah lumayan besar dibanding dengan saat dia menanam padi. Jika modal yang dikeluarkan untuk beli bibit sampai proses perawatannya senilai Rp3 juta, karenanya profitnya bersihakan kira-kira Rp5 juta sampai Rp8 juta.

"Jika panen rata-rata saya bisa Rp10 juta. Itungannya, Rp5 juta itu telah bersih. Bekasnya saya gunakan buat operasional kembali. Seperti membeli bibit, pupuk, dan yang lain," katanya. Ia menambah, dalam tahun-tahun ini harga bawang merah di Cirebon cukup konstan. Perihal ini tidak sama dengan padi. Tiap panen, harga gabah kering panen (GKP) maupun gabah kering giling (GKG) tidak stabil.

Dia memandang, ini akan mempunyai pengaruh kepada kehidupan petani. Dikarenakan, untuk keuntungan tidak sama dengan ongkos yang dikeluarkan selama waktu tanam. "Harga gabah ini tak konstan. Jika bawang ini cukup konstan. Dalam 55 atau 70 hari mulai sejak tanam. Saya dapat panen kira-kira 3 kuintal," paparnya.

Walau dirasa lebih janjikan, Caslim tidak menolak jika dalam menanam bawang merah dirinya sendiri pun merasakan sejumlah masalah.

Buat sekarang, dia masih dipusingkan dengan problem pupuk bantuan. Dia telah mendapati kartu tani mulai sejak tahun saat lalu. Tapi ketika mau difungsikan melunasi pupuk bantuan, kartu itu malah tak aktif. Menurut dia, perkara ini harus lekas dicarikan jalan keluar. Hingga pekerjaan pertanian yang dilakukan tidak terusik.

"Kalaupun persoalan pupuk seluruhnya. Untungnya untuk bawang ini penggunaannya tidak demikian banyak seperti padi," tangkisnya.

Report Page