Kebijakan Mata Uang Swiss Bakal Tekan Pertumbuhan Ekonomi

Kebijakan Mata Uang Swiss Bakal Tekan Pertumbuhan Ekonomi


Salah satu dampak besar dari pencabutan batas atas nilai tukar mata uang adalah penguatan franc Swiss terhadap euro dan dollar AS. Sesaat setelah pengumuman dilakukan, euro pun langsung tak berkutik di mana kurs euro langsung kembali turun 1,3% menjadi US$ 1,1633 per dollar AS. Kebijakan Bank Sentral AS dan faktor risiko Korea akan menjadi dua faktor penentu utama harga emas dalam waktu dekat. Sementara dolar akan memiliki dampak yang relatif terlalu besar pada emas, arah greenback akan ditentukan oleh ekspektasi pada arah suku bunga selama bulan-bulan dan tahun-tahun mendatang.

Ia menjelaskan bahwa batasan tarif guna mencegah komersialisasi pemeriksaan Covid- https://swa.co.id/swa/trends/tumbuh-3832-di-kuartal-3-solid-gold-berjangka-cetak-rapor-biru . Sementara itu, kebijakan penggunaan rapid test untuk mobilitas masyarakat dalam kenormalan baru dinilai memberatkan. Bahkan, dua orang advokat asal Surabaya Muhammad Sholeh dan Singgih Tomi Gumilang menyampaikan gugatan ke Mahkamah Agung (MA), akhir bulan lalu. Kata Muhammad Sholeh, dirinya menggugat Ketentuan dalam Surat Edaran Nomor 9 Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tentang kewajiban menyertakan rapid tes nonreaktif.

Pasar yang sepi pengunjung pun sudah jadi pemandangan yang dapat dijumpai di beberapa tempat. Kondisi ini lantas menyisakan pertanyaan bagaimana ketika masyarakat harus berbelanja memenuhi kebutuhan dapurnya, sementara masih berlaku imbauan untuk tetap di rumah? Merespon kebutuhan besar kala sekarang ini untuk berbelanja dari rumah, Perumda Pasar Jaya yang mengelola 150-an pasar di Jakarta mengumumkan cara yang dapat dilakukan warga ibu kota untuk berbelanja dari rumah. Yakni, dengan menghubungi para pedagang pasar yang kontaknya telah mereka rilis lewat media sosial.

Suku bunga negatif sekarang akan berlaku untuk pemegang rekening publik tertentu, termasuk PUBLICA, dana pensiun federal konfederasi dan dana pensiun Bank Sentral sendiri. Langkah kebijakan dapat dipandang sebagai indikasi bahwa Swiss National Bank telah efektif dalam mendorong modal jauh dari franc. PT.Bestprofit Futures – Swiss franc jatuh lebih dari 1,6% terhadap dolar pada Rabu, setelah Swiss National Bank dibatasi jumlah pemegang deposito yang dibebaskan dari suku bunga negatif. Ekonomi Swiss masih dalam keadaan rapuh karena kekuatan mata uang dan memburuknya permintaan di Tiongkok dan pasar negara berkembang lainnya, serta negara-negara penghasil komoditas. Uang orang/perusahaan Indonesia yang disimpan di Swiss itu diperkirakan nilainya dalam rupiah mencapai Rp7.000 triliun sampai Rp11.000 triliun.

Lalu, Barclays Plc juga menderita kerugian kurang dari US$ 100 juta setelah Bank Sentral Swiss melepas batas bawah mata uangnya terhadap euro. Jumlah kerugian pasti masih dihitung dan berpeluang untuk menyebar ke aset lain, termasuk saham. Mereka berasumsi pelemahan euro tidak akan menyebabkan nilai tukar berada di bawah batas 1,20 franc Swiss.

Di akhir 2016, total uang yang disimpan di situ besarnya 1,42 triliun Swiss Francs. EUR-CHF tetap defensif dan berada tepat di atas 1,20 sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Swiss National Bank ketika pasar FX tampaknya cenderung untuk melihat kebijakan bank sentral Swiss menjelang referendum emas Swiss pada tanggal 30 November. Keputusan untuk membatalkan batas minimum itu mengirim franc -- mata uang perlindungan -- melonjak nilainya terhadap mata uang utama dan melepaskan turbulensi di pasar dunia.

Report Page