Karir Setelah Anda Jadi RESELLER

Karir Setelah Anda Jadi RESELLER

Afik Canggih

Kalau Anda reseller dan ga semangat dengan alasan "nggak keren", Anda nggak sepenuhnya salah. Karena memang dari segi jumlah profit maupun image orang kebanyakan memang begitu.


Karenanya disini saya tunjukkan bagaimana karir kedepannya, atau next level setelah Anda pengen naik kelas bukan reseller lagi. 


Saya Informasikan diawal, sharing ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya sendiri, kurang lebih 3 tahunan jadi reseller dan berkali-kali masuk leaderboard, dan hari ini udah melewati masa-masa jadi top distributor 22 kali di Berl Cosmetics. 


Apa aja karirnya? Ada dua..


Pertama, jadi agen, lalu jadi distributor. Soal ini ga saya bahas karena udah tau lah ya.


Kedua, ini yang menarik. Adalah punya bisnis sendiri, bikin produk sendiri.


Gimana caranya?


1. Produk Jasa melengkapi skincare.

2. Produk fisik melengkapi produk skincare.

3. Produk digital.


Mari kita bahas detailnya...


#1 Produk Jasa Melengkapi Skincare

Jadi, Bisnis itu sumber idenya simple, ketika ada masalah disitu ada peluang.


Contoh : Air minum yg dulu semua orang bisa masak saja, bisa jadi sebuah peluang hanya karena ada masalah. Yaitu saat perjalanan kita ga sempat masak air, jadi kalau ada air minum dalam kemasan, walaupun harganya lebih mahal dari bensin, saya beli. Hadirlah Aqua.


Saya dulu reseller Billionaire Store, 2014-2017. Anda tau lah ya, buku buku bisnis. Yg sebagian besarnya buku kang Dewa. Jelas market saya pebisnis, reseller, MLM dll...


Dan simple aja, saya nanya ke pembeli buku saya, gimana bisnisnya, sudah terbantu dengan adanya buku ini atau belum...


Rata-rata bilang terbantu, bahkan saking larisnya sampe kerepotan nerima orderan, lalu dia terpikir untuk membuat website. Saat itu juga saya belajar gimana bikin web dan saya jadiin jasa. 


Jasa pembuatan web ga saya publish, saya tawarkan ke pembeli buku aja. Alhamdulillah narif 1jt per web dan 7 hari ada 20an klien. (Jgn dihitung) 😅


Apa insight buat Anda? 


Coba tanyakan ke pembeli Anda kira-kira gimana penampilannya setelah memiliki skincare/kosmetik? Kalau ada kendala dikit aja jadikan itu peluang. 


Misal ternyata salah satu pembeli Anda mau nikah dalam waktu dekat, udah percaya banget sama Berl tapi kalau Make Up nya orang lain, ga mau pake Berl (misal).


Maka coba lah belajar make up, jadi MUA. Tarifnya terserah Anda, produk jasa itu sangat fleksibel soal harga, kalau pemula ya murah aja dulu, di bundling dengan produk Berl Cosmetics. Untungnya dari jual produk.


Kan hasilnya lumayan. Jadi, produk JASA ini bisa Anda pertimbangkan utk Anda kerjakan.


#2 Produk fisik, yang melengkapi skincare/kosmetik


Kalau tadi produk jasa, ada kelemahannya, yaitu harus mengandalkan Anda sebagai pemilik bisnis (sampingan) tersebut.


Jadi kalau hari ini jadwal dandanin 3 orang di tempat yg berbeda, gak bisa...


Coba bikin produk fisik sebagai pelengkap atau pendukung produk yg dijual sebagai reseller. 


Saya jualan buku sebagai reseller thn 2014. Tahun berikutnya saya nulis Buku. Terbit di Gramedia. Selain saya jual buku kang Dewa saya jual buku saya sendiri. Nambah pipa penghasilan. 


Karena saat itu buku Billionaire kebanyakan ttg teknis, saya nulis buku inspirasi.


Melengkapi...


Bagaimana dengan Berl? Apa insight nya?

Coba tanyakan aja ke pembeli Anda (selain disimpan, database itu diajak diskusi) kira-kira butuh apalagi agar dia makin cantik?


Ingat, makin cantik adalah goal dari market, dan menuju cantik itu bermacam-macam cara.


Katakanlah setelah anda tanya ke pembeli, Anda menerima jawaban "saya itu traveller, kalau kemana mana saya bawa FFCream, tapi sayangnya saya ga bisa ngaca, HP sering ngedrop ga bisa pake kamera depan buat dandan (ngaca)


Aha... Anda bikin tuh casing HP versi cermin (contoh)


Jual dah... lumayan kan..

Jadi action plannya, tanyakan lalu buatkan...


Lanjut...


Produk digital


Saat pandemi begini, hampir semua orang #DirumahAja. Tapi salah satu yg mesti tetap keluar rumah adalah kurir.


Karena yg dikirim produk fisik. Bisnis online masih jalan.


Tapi, kalau produk yg bisa sampai ke pembeli tanpa kurir adalah produk digital. 


Video, itu produk digital. 

File pdf itu produk digital.

Kumpulan audio juga produk digital.

Tulisan juga sama.


Jadi produk digital gak harus berupa software, aplikasi, domain, server dll... ga harus.


Saya pernah beberapa kali bikin dan jualan produk digital sebagai pelengkap produk fisik yg saya jual saat saya jadi reseller.


Mikirnya adalah Market Oriented, lalu kita usahakan agar bisa memenuhi keinginan. Bukan produk oriented saya bisanya bikin produk A ya kamu mesti beli. Bukan...


Insight dari saya buat Anda...


Sekali lagi nanya ke database buyer, butuh apalagi. 


Contoh ternyata dia beli skincare itu karena pengen lebih romantis dengan pasangan, tapi selain dandan dia juga butuh ilmu relationship.


Maka Anda bisa bikin tuh ebook Keluarga Harmonis. Secara Anda sendiri sebagai penulis juga mempraktikkan duluan apa yg Anda sampaikan.


Bisa dijual, bisa digratiskan, bebas... intinya ebook bisa dikirim via WA, bisa via email, bisa juga via vallen 🤣.


So, itu tadi 3 cara membuat produk tambahan.


Intinya sebagai reseller, Anda berhak untuk punya keinginan menjadi naik kelas dan lebih baik lagi.


Dan bikin produk itu yg ditakutkan adalah nggak laku. Maka solusinya adalah buat produk yg database Anda suka, bukan produk yg Anda kira orang lain suka.


Karenanya sekarang Anda jualan yg laris, banyakin pembeli, saat banyak Anda bikin produk yg sesuai request mereka.


Yuk ah Naik kelas! 👊😎


- Afik Canggih

Report Page