Identitas Aliran Wahabi

Identitas Aliran Wahabi

Identitas wahabi
Identitas Aliran Wahabi. Foto : android

Wahabi lebih tepatnya Wahhabisme( bahasa Arab:وهابية, translit. Wahhābiyah‎) ataupun Salafi merupakan suatu aliran reformasi keagamaan dalam Islam. Aliran ini tumbuh dari dakwah seseorang teolog Muslim abad ke- 18 yang bernama Muhammad bin Abdul Wahhab yang berasal dari Najd, Arab Saudi.Aliran ini ditafsirkan selaku suatu aliran Islam yang" ultrakonservatif", keras", ataupun" puritan"

Pendukung aliran ini yakin kalau gerakan mereka merupakan" gerakan reformasi" Islam buat kembali kepada" ajaran monoteisme murni", kembali kepada ajaran Islam sebetulnya, yang cuma bersumber pada kepada Quran serta Hadis, bersih dari seluruh" ketidakmurnian" semacam praktik- praktik yang mereka anggap bidah, syirik serta khurafat. Sedangkan penentang ajaran ini menyebut Wahhabi selaku" gerakan sektarian yang menyimpang"," sekte keji" serta suatu distorsi ajaran Islam.

Dikala ini Wahhabisme ialah aliran Islam yang dominan di Arab Saudi serta Qatar. Dia bisa tumbuh di dunia Islam lewat pendanaan masjid, sekolah serta program sosial.

Dakwah utama Wahhabisme merupakan Tauhid ialah Keesaan serta Kesatuan Allah. Ibnu Abdul Wahhab dipengaruhi oleh tulisan- tulisan Ibnu Taymiyyah serta mempertanyakan interpretasi Islam dengan mengandalkan Alquran serta hadits. Dia mengincar" kemerosotan moral yang dialami serta kelemahan politik" di Semenanjung Arab serta mengutuk penyembahan berhala, pengkultusan orang- orang suci, pemujaan kuburan orang yang saleh, serta melarang menjadikan kuburan selaku tempat beribadah. 

Identitas Wahabi

1. Meninggalkan Qunut

Identitas aliran wahabi awal merupakan meninggalkan teks Qunut. Tetapi, bukan berarti seluruh orang yang meninggalkan teks Qunut selaku Wahabi, namun untuk umat yang menyerupakan Allah SWT dengan makhluk- Nya serta mensifatkan- Nya dengan anggota hingga tidak diragukan lagi kalau dia merupakan Wahabi.

2. Meninggalkan Sholat Sunnah Qabliyah

Identitas aliran ruqyah wahabi berikutnya yakni mereka yang meninggalkan Sholat Sunnah Qabliyah saat sebelum Jumat. Tetapi, bukan seluruh orang yang meninggalkan sholat tersebut selaku Wahabi. Melainkan siapa saja yang mengkafirkan al- Asy’ ariyyah serta al- Maturidiyyah dan menghalalkan darah mereka itu hingga tidak diragukan lagi dia merupakan Wahabi.

3. Siapa Saja yang Mengkafirkan Umat Islam Bertawassul dengan Rasulullah SAW

Bukan seluruh orang yang tidak mengumandangkan azan sebanyak 2 kali pada hari Jumat itu dikira selaku Wahabi, namun siapa saja yang mengkafirkan umat Islam yang bertawassul dengan Rasulullah SAW serta menghalalkan darah dan harta mereka hingga tidak diragukan lagi dia merupakan Wahabi.

4. Menyangka Taqlid Kepada Imam- Imam Mazhab merupakan Syirik

Bukan seluruh orang yang mendakwa serta mendengungkan ia mengikut Alquran serta as- Sunnah itu dikira selaku Wahabi. Tetapi, siapa saja yang mengkafirkan orang yang mengikut mazhab- mazhab yang muktabar( semacam madzhab Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’ i serta Imam Hanbali), menghalalkan darah mereka dan menyangka taqlid kepada imam- imam mazhab itu merupakan syirik hingga tidak diragukan lagi dia merupakan Wahabi.

5. Siapa Saja yang Mengharamkan Teks Alquran Kepada Orang yang Sudah Meninggal

Tidak seluruh orang yang tidak mengamalkan membaca Alquran Surah Yasin( Yasinan) pada malam Jumat merupakan Wahabi. Tetapi, siapa saja yang mengharamkan teks Alquran kepada orang yang sudah wafat dunia hingga tidak diragukan lagi ia merupakan Wahabi.

6. Siapa Saja yang Mengharamkan Maulid Nabi

Identitas aliran wahabi yang lain merupakan mereka yang mengharamkan majelis Maulid Nabi serta mengkafirkan pelakunya hingga tidak diragukan lagi dia merupakan Wahabi.

7. Siapa Saja yang Mengharamkan Ziarah

Identitas aliran wahabi selanjutnya merupakan mereka melarang ataupun mengharamkan ekspedisi dengan tujuan buat menziarahi makam Rasulullah Shollallohu‘ Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam itu, hingga tidak diragukan lagi dia merupakan Wahabi.

8. Siapa saja yang mensifati Allah SWT dengan duduk bersemayam, menetap, bergerak, serta berpindah- randah

Identitas aliran wahabi berikutnya yang gampang dikenali merupakan sering meninggalkan majelis Tahlil kepada mayyit. Tetapi, bukan berarti kalau seluruh orang yang meninggalkan majelis Tahlil( Tahlilan) kepada sang mayyit itu dikira selaku Wahabi, namun siapa saja yang mensifati Allah SWT dengan duduk bersemayam, menetap, bergerak, serta berpindah- randah hingga tidak diragukan lagi dia merupakan Ruqyah Wahabi

Report Page