Cerita Sex Janda

Cerita Sex Janda




⚡ 👉🏻👉🏻👉🏻 INFORMATION AVAILABLE CLICK HERE 👈🏻👈🏻👈🏻




















































Home Cerita Dewasa Cerita Sex Janda Binal
Cerita Sex – Sudah 7 tahun aku membuka praktek di daerah ibukota pinggira tepetnya di wilayah pelabuhan, pasienku
disana cukup banyak tapi rata rata kalangan menengah kebawah , jadi sudah loama aku berpraktek disana
tapi dalam diriku belum berani untuk berumah tangga, karena aku ingin benar benar membahagiakan
istriku.
Karena saat ini aku ingin mengumpulkan uang banyak untuk simpanan dan bisa bisa baut rumah besar,
namun saat ini aku tidak pernah mengeluh aku pun tidak membandingakan dengan temanku yang sama sama
berprofesi sebagai dokter,
Dengan pekerjaanku yang melayani masyarakat kelas bawah, yang sangat memerlukan pelayanan kesehatan
yang terjangkau, aku memperoleh kepuasan secara batiniah, karena aku dapat melayani sesama dengan
baik. Namun, dibalik itu, aku pun memperoleh kepuasan yang amat sangat di bidang non materi lainnya.
Suatu malam hari, aku diminta mengunjungi pasien yang katanya sedang sakit parah di rumahnya. Seperti
biasa, aku mengunjunginya setelah aku menutup praktek pada sekitar setengah sepuluh malam.
Ternyata sakitnya sebenarnya tidaklah parah bila ditinjau dari kacamata kedokteran, hanya flu berat
disertai kurang darah, jadi dengan suntikan dan obat yang biasa aku sediakan bagi mereka yang
kesusahan memperoleh obat malam malam, si ibu dapat di ringankan penyakitnya.
Saat aku mau meninggalkan rumah si ibu, ternyata tanggul di tepi sungai jebol, dan air bah menerjang,
hingga mobil kijang bututku serta merta terbenam sampai setinggi kurang lebih 50 senti dan mematikan
mesin yang sempat hidup sebentar.
Air di mana-mana, dan aku pun membantu keluarga si ibu untuk mengungsi ke atas, karena kebetulan rumah
petaknya terdiri dari 2 lantai dan di lantai atas ada kamar kecil satu-satunya tempat anak gadis si
ibu tinggal.
Cerita Sex Janda Binal Karena tidak ada kemungkinan untuk pulang, maka si Ibu menawarkan aku untuk menginap sampai air surut.
Di kamar yang sempit itu, si ibu segera tertidur dengan pulasnya, dan tinggallah aku berduaan dengan
anak si ibu, yang ternyata dalam sinar remang-remang, tampak manis sekali, maklum, umurnya aku
perkirakan baru sekitar awal dua puluhan.
“Pak dokter, maaf ya, kami tidak dapat menyuguhkan apa apa, agaknya semua perabotan dapur terendam di
bawah”, katanya dengan suara yang begitu merdu, sekalipun di luar terdengar hamparan hujan masih
mendayu dayu.
“Oh, enggak apa-apa kok Dik”, sahutku.
Dan untuk melewati waktu, aku banyak bertanya padanya, yang ternyata bernama Liza.
Ternyata Liza adalah janda tanpa anak, yang suaminya meninggal karena kecelakaan di laut 2 tahun yang
lalu. Karena hanya berdua saja dengan ibunya yang sakit-sakitan, maka Liza tetap menjanda.
Liza sekarang bekerja pada pabrik konveksi pakaian anak-anak, namun perusahaan tempatnya bekerja pun
terkena dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan.
Saat aku melirik ke jam tanganku, ternyata jam telah menunjukkan setengah dua dini hari, dan aku lihat
Liza mulai terkantuk-kantuk, maka aku sarankan dia untuk tidur saja, dan karena sempitnya kamar ini,
aku terpaksa duduk di samping Liza yang mulai merebahkan diri.
Tampak rambut Liza yang panjang terburai di atas bantal. Dadanya yang membusung tampak bergerak naik
turun dengan teraturnya mengiringi nafasnya. Ketika Liza berbalik badan dalam tidurnya, belahan
bajunya agak tersingkap, sehingga dapat kulihat buah dadanya yang montok dengan belahan yang sangat
dalam.
Pinggangnya yang ramping lebih menonjolkan busungan buah dadanya yang tampak sangat menantang. Aku
coba merebahkan diri di sampingnya dan ternyata Liza tetap lelap dalam tidurnya.
Pikiranku menerawang, teringat aku akan Wati, yang juga mempunyai buah dada montok, yang pernah aku
tiduri malam minggu yang lalu, saat aku melepaskan lelah di panti pijat tradisional yang terdapat
banyak di kawasan aku berpraktek.
Tapi Wati ternyata hanya nikmat di pandang, karena permainan seksnya jauh di bawah harapanku. Waktu
itu aku hampir-hampir tidak dapat pulang berjalan tegak, karena burungku masih tetap keras dan
mengacung setelah ’selesai’ bergumul dengan Wati.
Maklum, aku tidak terpuaskan secara seksual, dan kini, telah seminggu berlalu, dan aku masih memendam
berahi di antara selangkanganku.
Aku mencoba meraba buah dada Liza yang begitu menantang, ternyata dia tidak memakai beha di bawah
bajunya.
Cerita Sex Janda Binal Teraba puting susunya yang mungil. dan ketika aku mencoba melepaskan bajunya, ternyata dengan mudah
dapat kulakukan tanpa membuat Liza terbangun. Aku dekatkan bibirku ke putingnya yang sebelah kanan,
ternyata Liza tetap tertidur.
Aku mulai merasakan kemaluanku mulai membesar dan agak menegang, jadi aku teruskan permainan bibirku
ke puting susu Liza yang sebelah kiri, dan aku mulai meremas buah dada Liza yang montok itu.
Terasa Liza bergerak di bawah himpitanku, dan tampak dia terbangun, namun aku segera menyambar
bibirnya, agar dia tidak menjerit. Aku lumatkan bibirku ke bibirnya, sambil menjulurkan lidahku ke
dalam mulutnya.
Terasa sekali Liza yang semula agak tegang, mulai rileks, dan agaknya dia menikmati juga permainan
bibir dan lidahku, yang disertai dengan remasan gemas pada ke dua buah dadanya.
Setalah aku yakin Liza tidak akan berteriak, aku alihkan bibirku ke arah bawah, sambil tanganku
mencoba menyibakkan roknya agar tanganku dapat meraba kulit pahanya. Ternyata Liza sangat bekerja
sama,
Dia gerakkan bokongnya sehingga dengan mudah malah aku dapat menurunkan roknya sekaligus dengan celana
dalamnya, dan saat itu kilat di luar membuat sekilas tampak pangkal paha Liza yang mulus, dengan bulu
kemaluan yang tumbuh lebat di antara pangkal pahanya itu.
Kujulurkan lidahku, kususupi rambut lebat yang tumbuh sampai di tepi bibir besar kemaluannya. Di
tengah atas, ternyata clitoris Liza sudah mulai mengeras, dan aku jilati sepuas hatiku sampai terasa
Liza agak menggerakkan bokongnya, pasti dia menahan gejolak berahinya yang mulai terusik oleh jilatan
lidahku itu.
Liza membiarkan aku bermain dengan bibirnya, dan terasa tangannya mulai membuka kancing kemejaku, lalu
melepaskan ikat pinggangku dan mencoba melepaskan celanaku. Agaknya Liza mendapat sedikit kesulitan
karena celanaku terasa sempit karena kemaluanku yang makin membesar dan makin menegang.
Sambil tetap menjilati kemaluannya, aku membantu Liza melepaskan celana panjang dan celana dalamku
sekaligus, sehingga kini kami telah bertelanjang bulat, berbaring bersama di lantai kamar, sedangkan
ibunya masih nyenyak di atas tempat tidur.
Mata Liza tampak agak terbelalak saat dia memandang ke arah bawah perutku, yang penuh ditumbuhi oleh
rambut kemaluanku yang subur, dan batang kemaluanku yang telah membesar penuh dan dalam keadaan
tegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yang membesar pada ujungnya dan tampak merah berkilat.
Kutarik kepala Liza agar mendekat ke kemaluanku, dan kusodorkan kepala kemaluanku ke arah bibirnya
yang mungil. Ternyata Liza tidak canggung membuka mulutnya dan mengulum kepala kemaluanku dengan
lembutnya.
Tangan kanannya mengelus batang kemaluanku sedangkan tangan kirinya meremas buah kemaluanku. Aku
memajukan bokongku dan batang kemaluanku makin dalam memasuki mulut Liza.
Kedua tanganku sibuk meremas buah dadanya, lalu bokongnya dan juga kemaluannya. Aku mainkan jariku di
clitoris Liza, yang membuatnya menggelinjang, saat aku rasakan kemaluan Liza mulai membasah, aku tahu,
saatnya sudah dekat.
Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Liza, dan kudorong Liza hingga telentang. Rambut panjangnya
kembali terburai di atas bantal. Liza mulai sedikit merenggangkan kedua pahanya, sehingga aku mudah
menempatkan diri di atas badannya, dengan dada menekan kedua buah dadanya yang montok,
Dengan bibir yang melumat bibirnya, dan bagian bawah tubuhku berada di antara kedua pahanya yang makin
dilebarkan. Aku turunkan bokongku, dan terasa kepala kemaluanku menyentuh bulu kemaluan Liza, lalu aku
geserkan agak ke bawah dan kini terasa kepala kemaluanku berada diantara kedua bibir besarnya dan
mulai menyentuh mulut kemaluannya.
Kemudian aku dorongkan batang kemaluanku perlahan-lahan menyusuri liang sanggama Liza. Terasa agak
seret majunya, karena Liza telah menjanda dua tahun, dan agaknya belum merasakan batang kemaluan
laki-laki sejak itu. Dengan sabar aku majukan terus batang kemaluanku sampai akhirnya tertahan oleh
dasar kemaluan Liza.
Ternyata kemaluanku cukup besar dan panjang bagi Liza, namun ini hanya sebentar saja, karena segera
terasa Liza mulai sedikit menggerakkan bokongnya sehingga aku dapat mendorong batang kemaluanku sampai
habis, menghunjam ke dalam liang kemaluan Liza.
Cerita Sex Janda Binal Aku membiarkan batang kemaluanku di dalam liang kemaluan Liza sekitar 20 detik, baru setelah itu aku
mulai menariknya perlahan-lahan, sampai kira-kira setengahnya, lalu aku dorongkan dengan lebih cepat
sampai habis.
Gerakan bokongku ternyata membangkitkan berahi Liza yang juga menimpali dengan gerakan bokongnya maju
dan mundur, kadangkala ke arah kiri dan kanan dan sesekali bergerak memutar, yang membuat kepala dan
batang kemaluanku terasa di remas-remas oleh liang kemaluan Liza yang makin membasah.
Tidak terasa, Liza terdengar mendasah dasah, terbaur dengan dengusan nafasku yang ditimpali dengan
hawa nafsu yang makin membubung. Untuk kali pertama aku menyetubuhi Liza, aku belum ingin melakukan
gaya yang barangkali akan membuatnya kaget,
Jadi aku teruskan gerakan bokongku mengikuti irama bersetubuh yang tradisional, namun ini juga
membuahkan hasil kenikmatan yang amat sangat. Sekitar 40 menit kemudian, disertai dengan jeritan kecil
Liza, aku hunjamkan seluruh batang kemaluanku dalam dalam,
Kutekan dasar kemaluan Liza dan seketika kemudian, terasa kepala kemaluanku menggangguk-angguk di
dalam kesempitan liang kemaluan Liza dan memancarkan air maniku yang telah tertahan lebih dari satu
minggu.
Terasa badan Liza melamas, dan aku biarkan berat badanku tergolek di atas buah dadanya yang montok.
Batang kemaluanku mulai melemas, namun masih cukup besar, dan kubiarkan tergoler dalam jepitan liang
kemaluannya.
Terasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkal pahaku. Sambil memeluk tubuh Liza yang
berkeringat, aku bisikan ke telinganya,
“Liza, terima kasih, terima kasih..
cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Cerita Seks Terbaru, Cerita Dewasa Hot, Cerita Mesum Seru
Home
Cerita Sex
Cerita Sex Janda Seksi Pembawa Nikmat
Publish on August 23, 2020 127 views
Pentilsusu – Cerita Sex Janda Seksi Pembawa Nikmat, Kisah ini berawal dari aku yang sedang jalan-jalan dan bertemu Janda seksi binal, badanya singset seperti gitar spanyol. Penasaran ? mari kita simak..
Saya mempunyai seorang temen cewek, sebut saja namanya Dina. Dari postur tubuhnya boleh dijamin semua laki-laki yg melihatnya pasti akan tergiur untuk mencicipinya. Dina mempunyai tinggi kurang lebih 168 cm, 50 kg dan menggunakan bra ukuran 34B (hal itu saya Artikel Judi Pakai Pulsa ketahui ketika saya ML sama dia), dan kulitnya kuning langsat. dgn wajah layaknya cewek kampus, dan tidak terlihat sama sekali kalau dia juga seorang pecinta sex bebas, sama seperti saya.
Beruntung saya memiliki wajah dan badan yg cukup lumayan, sehingga saya tidak mengalami kesulitan dalam mencari teman untuk melepas birahi, apalagi ditambah dgn ukuran saya yg boleh dibilang lebih dari rata-rata. Wajar saja kalau teman cewek saya rajin mengontak saya disaat mereka butuh dan begitupun juga sebaliknya.
Suatu hari, Dina menelpon saya. Dia cerita bahwa dia punya teman kost baru, dan cakep pula. Dia juga bilang kalau temannya itu mirip artis ternama di ibukota, yg namanya sudah terkenal. Dia janji mau mengenalkan saya ke dia. Maka kemudian saya dan Dina membuat suatu janji pertemuan di hari Sabtu.
Pada hari yg telah di janjikan, saya telah membuka sebuah kamar di daerah Juanda, dan seperti yg telah direncanakan, Dina datang membawa seorang temannya yg bernama Santi.
“Tok.. tok.. tok..!” 3 kali saya dengar ketokan pintu, maka secara otomatis saya membukakan Judi Online Daftar Pulsa pintu.Begitu pintu terbuka, terlihatlah Dina yg sedang tersenyum kepada saya, dan di belakangnya tampak temannya yg akan dikenalkan ke saya. Dan benar saja, temannya itu menang benar mirip sekali dgn artis ibukota yg Dina ceritakan.
“San, kenalin donk.. ini loh temen aku yg aku mau kenalin ke elu.” begitu ucap Dina sambil masuk ke kamar.”Oh iya, aku Santi.. dan elu sapa..?” sapanya ramah.Saya sempat terdiam sewaktu Santi menjulurkan tangannya, karena saya tidak habis pikir kalau cewek ini begitu cantiknya, dan saya harus dapat mencicipinya hari ini juga.
“Hmm, nama aku A..” begitu saya sadar, langsung saya merespon dgn julurkan tangan.Hmm, kulitnya halus juga, pikir saya. Kalau dari yg saya lihat, Santi ini sedikit lebih pendek dari Dina, tetapi dia mempunyai buah dada yg lebih besar daripada Dina. Kira-kira tingginya 162 cm, 45 kg, dan saya rasa ukuran dadanya 34C, soalnya dadanya besar sekali.
“Eh, kamu berdua jangan diem gitu donk, kasih aku minum kek..!” tiba-tiba suara Dina memecahkan kesunyian yg ada.”Oh iya, sori Vinn, tuh kamu ambil aja deh di kulkas..!” jawab saya sekenanya.”Gini..,” kata Dina. “Temen aku Santi ini seorang janda anak satu, tapi kamu pikir deh, umurnya baru 24 dan body-nya masih segini, ngga kecewa donk kamu aku bawain yg kaya gini.” lanjut Dina lagi.”Ah elu bisaan aja Vin,” sahut Santi dgn tersipu, sehingga tampaklah wajahnya yg sedikit memerah.Aduh.., ini membuat saya jadi horni saja. Cerita Sex Janda Muda
Tiba-tiba saja Santi menarik Dina ke kamar mandi.”Ikut aku bentar deh Vin..!” kata Santi.Lalu Dina dgn terburu buru juga ikut dan sambil bicara kepada saya, “Dah kamu tiduran aja dulu di ranjang, temen aku mau bilang sesuatu kali nih ke aku.”
Tidak lama mereka keluar dari kamar mandi.”Eh sori yahh tadi sempet bikin kamu kaget.” kata Santi.”Eh, ngga apa-apa kok.” jawab saya masih bingung.”Emangnya kenapa sih tadi..?” saya masih bingung.”Udah deh kamu ngga usah tau, urusan perempuan kok barusan, yg penting sekarang kamu Agen Judi Deposit Pulsa santai aja di ranjang kamu dan ikutin permainan aku.” timpalnya lagi.
Baca Juga: Cerita Seks ABG Ngentot Ketika PKL Di Hotel
“Wah-wah-wah, permainan apa lagi nih..?” pikir saya dalam hati.Tapi saya sudah senang sekali, apalagi saya melihat Dina tersenyum nakal ke arah saya. Duh, saya jadi tambah horni saja deh.”Sebelum aku kasih kamu ijin, jangan sekali kali kamu sentuh aku, ok..?” kata Santi.”Ok-ok deh..,” jawab saya meskipun saya masih agak bingung dgn arah permainannya.
Tiba-tiba saja Santi langsung mendekati ke ranjang dan segera menciumi saya di bibir. yahh sudah otomatis saya akan merespon juga donk. Lidah kami saling ‘bergerilya’, sedangkan saya hanya boleh telentang saja di ranjang. Kemudian ciuman Santi turun ke leher saya, hm.. enaknya pikirku. Dijilatinnya leher saya, terus dia juga menjilati kuping saya.Tanpa sadar saya mendesah, “Ahh, enak, San, terusin dong..!”
“Sekarang aku bukain baju kamu, tapi inget..! Tangan kamu tetep diam aja yahh, jangan sentuh aku sebelum aku kasih ijin..!” sahutnya lagi.”Aduh sengsara banget nih..! Masa mau ML tapi tangan aku ngga boleh megang-megang sih..!” pikir saya dalam hati.
dgn cepet Santi membuka baju saya dan langsung dilempar. dgn sigapnya Santi langsung bergerilya di dada saya, bagaikan seseorang yg lama tidak mendapatkan tubuh laki-laki. Digigitnya kedua puting saya.”Ahh, enak gigitan kamu,” saya mendesah pelan.Samar-samar saya melihat Dina duduk di samping saya sambil memperhatikan wajah saya dan dia tersenyum. Cerita Dewasa Janda HOT
Tanpa sadar tangan saya mencoba mencari buah dada Santi untuk saya remas-remas. Eh tanpa saya duga, Judi Bola Online123 tiba-tiba saja tangan saya ditepis oleh Santi dan Dina.”aku kan udah bilang, kalo belum aku kasih ijin jangan sentuh aku..!” kata Santi.”Iya, kamu tuh gimana sih..?” kata Dina, “Ikutin donk permainannya Santi..!” lanjut Dina.”yahh habis gimana donk..? Namanya juga reflek..!” timpal saya sambil mendesah dan agak kecewa.
“Pokoknya kamu sabar deh..!” kata Santi sambil membuka celana saya.”Hmm.., CD model low cut dgn warna hitam nih..!” ujar Santi sambil bergumam sendiri.”kamu tau aja kesukaan aku..!” kata Santi, “Dan kamu seksi banget dgn CD warna gini, bikin aku horni juga tau..!” kalimat Santi yg terakhir sebelum dia mulai ber-‘karaoke’.”Oohh, enak, sedot lagi donk yg kuat San..!” kata saya sambil mendesah.
Kurang lebih 5 menit Santi telah ber-‘karaoke’ terhadap penis saya. Kemudian Santi dgn sigapnya melepas seluruh baju, celana dan pakaian dalamnya.”Nah, sekarang kamu baru boleh sentuh aku..!” kata Santi.Maka karena dari tadi saya sudah menahan mau nyentuh dia tapi tidak boleh, maka kesempatan ini tidak saya sia-sia kan.
Langsung saja saya rebahkan Santi di ranjang dan gantian saya ciumi bibirnya, dan Santi juga membalasya dgn tidak kalah ganasnya. Kemudian saya turuni ciuman saya ke daerah lehernya. Hmm, lehernya yg bersih itu saya ciumi dan saya jilati. Samar-samar saya mendengar Santi mulai mendesah.
Kali ini saya turun ke buah dadanya, saya menjilati dulu pinggirnya secara bergantian, dari kanan ke kiri. Tetapi saya tidak menyentuh sedikit pun putingnya Santi.Dan Santi kemudian bicara, “Ayo donk isepin puting aku, please..!”
“Wah ini saatnya balas dendam nih..!” pikir saya dalam hati.”Hah..? kamu minta diisepin puting kamu, sabar Judi Bola 3033 yahh sebelum aku mood, aku ngga bakal isep puting kamu..!” jawab saya sambil tersenyum.Saya lihat Dina juga ikut tersenyum melihat temannya terkapar pasrah.
Tidak lama setelah saya memainkan buah dadanya, saya turun ke vaginanya. Tampaklah bulu-bulu vagina Santi yg begitu halus dan dicukur rapih. dgn sigap saya langsung menghisap vagina santi.”Ohh.., ohh.., enakk..! Terusin donk Sayaang..!” sahut Santi sambil mendesah.Kalimat itu membuat saya tambah semangat, maka saya tambah liar untuk menghisap vaginanya.
Baca Juga: Cerita Seks Ibu Rumah Tangga Cantik
“Sayaang, aku mau keluar,” lirih santi.Dan tiba-tiba saja cairan vagina Santi keluar diiringin teriakan dari Santi yg kemudian saya telan semua cairan vagina Santi.”Duh Say, kamu kok hebat sih maenin memekku..?” tanya Santi.yg saya lakukan hanya tersenyum saja.
“Please donk, masukin punya kamu sekarang..!” pinta Santi dgn memelas.”Nanti dulu, puting kamu belum aku hisap..!” jawab saya.Maka dgn cepat langsung puting yg berwarna coklat muda itu saya hisap dgn kencanganya secara bergantian, kiri dan kanan. Cerita Mesum dengan Janda
“Ahh, enakk Sayaang, terusin..! Tambah
Left 4 Dead Sex
The Shemale Train Sex
Julia De Lucia Sex
Sybil Sex Art
Candid Camera Sex Threesome
SEX JANDA - Cerita Sex Terupdate
Cerita Sex Ngentot Janda Baru – ARTIKEL BOKEP
Cerita Sex Janda Binal - Xsemok.com
Cerita Sex Janda Seksi Pembawa Nikmat - 139.99.33.210
Cerita Sex Ngentot Bersama Janda Jilbab Muda : NovelBasah
Cerita Sek Janda Montok Penjual Pecel
Cerita Dewasa Ngentot Dengan Janda Berjilbab
Cerita Sex Ngentot Janda Muda Yang Kaya Raya
Cerita Sex Nikmatnya Bu Ita Janda Anak Satu | Cerita ...
Nikmatnya Janda Muda | Ini Cerita-Ku..............Apa ...
Cerita Sex Janda


Report Page