Cerita Sex Dengan Tante Dan Keluarganya

Cerita Sex Dengan Tante Dan Keluarganya




🛑 👉🏻👉🏻👉🏻 INFORMATION AVAILABLE CLICK HERE👈🏻👈🏻👈🏻





















































Cerita Dewasa Seks – Aku akan bercerita tentang dimana mantan istriku lebih puas dengan kontol bule, dulu kita sempat berumah tangga dengan usia yang maih kecil , 6 bulan kami menikah dan disaat itu kami memutuskan untuk bercerai karena tidak ada kecocokan datu sama lain, sekarang mantan istriku tinggal ngekost dia bekerja sebagai public relation manager, sedangkan aku adalah bekerja di IT dikota Bali. Minggu pagi aku berniat mengunjungi dia, kangen juga sih, sudah 3 bulan aku tidak pernah ketemu dia.
Di depan pintu aku kaget melihat seorang bule keluar dari kamarnya, aku menunggu sebentar sampai si bule pergi dan nyelonong masuk kamar istriku, aku pura-pura tidak tahu tentang si bule yang barusan keluar. Kulihat istriku keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk. Tubuhnya masih tetap seperti dulu padat dan sintal, mungil tapi proporsional, Dia keget melihatku sudah duduk di atas tempat tidurnya.
Kutanya kabarnya namun tidak dijawab, dengan santai dia melepaskan handuk yang melilit di tubuhnya, buah dadanya dipamerkan begitu saja, membuat aku jadi bernafsu. Ukuran buah dada istriku memang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil,
Yah.., sesuai dengan ukuran tubuhnya yang mungil, bentuknya sangat menggiurkan mata laki-laki yang memandangnya, bulat, padat dan tidak melar. Melihat itu penisku langsung berdiri, apa lagi melihat bekas gigitan si bule di pundak dan buah dadanya.
Kupeluk dia dari belakang, kucium lehernya dan kubisikkan ajakan untuk bersetubuh, namun dia menolak dengan alasan ada janji dengan teman pagi ini. Selesai berpakaian dia langsung ngeloyor pergi meninggalkan aku sendirian.
Lama aku berpikir, dan terlintas dibenakku untuk mengintai hubungan intim mereka. Aku tanyakan ke ibu kost untuk menyewa kamar sebelah, kutahu kamar sebelah tidak ditempati. Setelah dealt dengan ibu kos aku langsung balik ke rumah mengambil peralatan spy-ku yang dulu kubeli dari internet.
Aku mempunyai dua buah pinhole video camera yang bisa ngintip lewat lubang kecil. Dulu alat ini aku gunakan untuk mengintip anak-anak kost di rumahku. Balik lagi ke tempat kost istriku dan langsung memasang peralatan spy-ku.
Aku buat lubang kecil tepat di atas temat tidur dan satu lagi di kamar mandi. Selesai pasang kamera lewat plafon, aku coba connect ke TV-monitor yang kupersiapkan di kamar sebelah, hampir 70% dari ruangan tidur bisa kumonitor dan selanjutnya beralih ke channel di kamar mandi, di sini aku harus naik lagi ke plafon karena lokasi cameranya kurang tepat, kugeser sedikit agar tepat di atas bath tub.
Jam 12.00 aku selesai setup video spy-ku, lalu mandi sebentar membersihkan debu yang melekat di tubuhku setelah naik ke langit langit kamar kost. Sambil tiduran menunggu istriku kembali ke kostnya. Kira-kira jam 20.00 kudengar langkah kaki di kamar sebelah, kuintip lewat jendela, ternyata istriku dan si bule yang datang.
Kunyalakan TV-monitor, kulihat si bule menunggu istriku yang sedang menutup pintu kamar, istriku tampak tidak sabaran, langsung menubruk si bule dan mereka berpagutan sambil saling melepaskan pakaian. Hanya dalam beberapa detik mereka sudah telanjang bulat…Baca selengkapnya disini

Cerita Dewasa Seks – Aq sadar bahwa aq tdk begitu pandai, maka itu aq selalu mencari cara agar guru-guru bisa membantuku dengan nilai. Cara yg aq gunakan adalah selalu mengajukan diri unutk menjadi koordinator pelajaran di sekolah.
Pengalamanku sebagai koordinator di kelas 3 inilah yg membawa diriku ke pengalaman yg tak akan pernah aq lupakan seumur hidupku. Mulanya aq biasa-biasa saja ketika mendengar aq dipilih menjadi koordinator pelajaran pendidikan pancasila.
Namun lama-lama aq senang karena ternyata bu Faida lah yg kembali mengajar kelasku. Ya, bu Faida adalah guru pancasila saat aq masih duduk dibangku kelas 2, bu Faida sering jadi bahan omongan teman-teman cowok-cowokku.
Bagaimana tdk, di kelasku itu, meja guru yg menghadap ke arah murid-murid, di depannya biasanya khan tertutup, sehingga kaki guru tdk terlihat dari arah murid, nah, di kelasku mejanya depannya tdk tertutup, jadi setiap guru yg duduk selalu kelihatan kaki dan posisi duduknya.
Diantara semua guru, bu Iin, bu Erma, bu Indah dan sebagainya, mereka semua sadar akan keadaan meja itu dan sadar bagaimana harus duduk di kursi itu, hanya bu Faida mutmainah lah yg tdk sadar. Beliau selalu mngajar sambil duduk dan memberikan pelajaran mengenai moral pancasila.
Bu Faida tdk sadar, jika ia duduk selalu agak mengangkang dan hampir setiap dia mengajar anak-anak cowo selalu memaksa duduk di depan supaya bisa lebih jelas melihat paha bu Faida dan CD nya yg berwarna krem.
Banyak teman-teman yg diam-diam mengambil foto selangkangan bu Faida dari bawah meja dengan Handphone, namun hasilnya selalu tdk memuaskan karena gelap. Aku pun termasuk salah seorang dari mereka yg selalu horny lihat paha bu Faida.
Bu Faida berusia 43 tahun, dari logat bicaranya, beliau orang sunda. Kulitnya putih agak keriput dan kemerahan. Semakin dia tdk memakai make-up, semakin nafsu teman-temanku melihatnya. Karena kulitnya menjadi agak mengkilat.
Kembali ke ceritaku, aku pun semakin sering berkomunikasi dengan bu Faida. Dan aku mencari cara agar aku bisa menarik perhatiannya. Sisi positifnya membuat aku terpaksa membaca-baca hal-hal soal moral dan pancasila dan berusaha mencari-cari pertanyaan untuk sekedar aku tanyakan kepada bu Faida.
Ini supaya bisa menjadi alasan untukku lebih dekat dengannya. Jika berbicara lebih dekat dengan bu Faida, aku lihat dari dekat kulitnya yg putih agak berbintik kemerahan dan keriput sedikit disana sini. Pantas saja bu Faida selalu memakai bedak karena kulitnya akan mengkilat dan berminyak jika polos. Namun semakin membuatku bernafsu, karena pikiran ku udah terkotori dengan pengalaman saat kelas dua.
Semaksimal mungkin kubukat bu Faida berpikiran bahwa aku adalah siswa yg sangat tertarik dengan apa yg ia ajarkan, walaupun sebenarnya tujuanku adalah dekat dengan dirinya.
Suatu hari aku bertanya apakah aku boleh meminjam beberapa buku mengenai nasionalisme yg sering bu Faida ceritakan padaku. Bu Faida bilang boleh saja, kalau mau ke rumah. Yes! akhirnya berhasil strategiku. Bu Faida memberikan alamat rumahnya yg berada di Perumnas dekat SMA tiga di kotaku.
Malamnya aku tdk bisa tidur, mengatur rencana seperti apa nanti kalau aku di rumah bu Faida, mudah-mudahan suaminya belum pulang. Besok aku akan ke rumah bu Faida sepulang sekolah, kudengar suami bu Faida PNS di departemen pendidikan daerah, mudah-mudahan suaminya belum pulang sekitar jam dua sampai jam empat.
Esoknya sepulang sekolah aku langsung ke rumah bu Faida. Tak disangka, saat aku sedang menyetop angkot untuk pergi ke rumah bu Faida, ternyata bu Faida juga tengah menunggu angkot.
“Eh, Fan, mu kerumah ibu? ya sudah bareng saja”, aku senang sekali aku bisa pergi sama bu Faida. Aku duduk bersebelahan bu Faida di kursi depan angkot. Ooh, pahaku bersentuhan dengan pahanya yg mulus, aku takut ketahuan kalau batang kemaluanku sudah mulai mengeras, maka aku tutupi dengan tasku.
Sepanjang perjalanan bu Faida cerita tentang keluarganya dan terkadang sedikit menanyakan tentang keluargaku. Aku berbohong bahwa aku sudah lama tdk mendapat kasih sayang seorang ibu, karena aku hidup terpisah, lalu aku bilang senang karena aku merasa bisa mendapatkan kenyamanan jika berbicara dan ngobrol dengan bu Faida, rasanya bu Faida sudah kuanggap ibu sendiri.
Bu Faida terharu dan Memegang tanganku!! Kata beliau, beliau senang mendengarnya lagian menurutnya aku anak yg baik. Dalam benakku, ya, aku memang anak “baik”, yg siap menikmati tubuh ibu. Aduh batang kemaluanku sampai keluar pelumas saat itu, basah sekali.
Dua puluh menit kemudian, sampailah kami di rumah beliau. Ternyata dugaanku benar, tdk ada seorangpun di rumah beliau. Aku dipersilahkan duduk di ruang tamu.
Bu Faida bilang tunggu sebentar untuk ganti baju. Ganti baju??! dalam benakku aduh ingin sekali aku mengintip beliau ganti baju. Aku deg-degan, mataku mengarah kemana bu Faida pergi. Beberapa menit bu Faida keluar. Masih memakai baju gurnya sambil membawa buku. Yah, ternyata hari itu belum waktunya untukku, tapi ini adalah awal dari pengalaman yg sebenarnya.
Sejak itu aku jadi sering ke rmah bu Faida dan kenal dengan keluarganya. Akhirnya puncak pegalaman ini, saat aku pura-pura menangis sedih frustasi akibat ayahku mau menikah lagi dan aku tdk setuju, karena itu ayahku mengusirku dan tdk boleh pulang ke rumah. Tentu saja ceritanya aku karang sendiri.
Bu Faida sangat bersimpati padaku, saat aku cerita panjang lebar di rumahnya tdk ada siapa-siapa, bu Faida saat itu memakai daster dan tanpa make-up duduk disebelaku sambil memegang pundakku. Aku menangis pura-pura, bu Faida menenangkan ku dengan memelukku.
Mmh, aku menyentuh pinggiran buah dada bu Faida. Akhirnya aku mencium aroma tubuhnya. Aku mempererat pelukanku dan kepalaku aku sandarkan di leher bu Faida. aku bisa menghirup aroma lehernya. Bu Faida memelukku erat pula.
Secara nekat kuberanikan diriku untuk mencium pipi bu Faida secara lembut. Dan bilang kalau aku minta maaf tapi aku merasa cuma bisa tenang jika dekat ibu Faida. Bu Faida bilang tdk apa-apa. Aku pun memberanikan mencium pipinya lagi, tapi kali ini lebih dekat ke pinggiran bibir, cukup lama kutempelkan bibirku di pinggiran bibirnya.
Bu Faida diam saja sambil terus memelukku dan mengelus-elus punggunggu sambil menenangkan. Apakah bu Faida terasa bahwa batang kemaluanku yg sudah menegang kutempelkan di pahanya. Ku coba menggesek-gesekkan perlahan batang kemaluanku ke paha bu Faida.
Bu Faida tahu. Namun beliau diam saja. Aku pegang pipi beliau, tentunya air mataku masih mengalir, sambil aku lekatkan bibirku dengan bibirnya sambil berkata “Ibu…”, bibir bu Faida tdk terbuka, beliau tetap diam, walaupun bibirku bergerak-gerak mencium bibirnya.
Berbarengan dengan itu, aku tekan dan gesekkan terus batang kemaluanku yg sudah basah ke paha bu Faida….Baca selengkapnya disini

Cerita Dewasa Seks – Kali ini aku akan menceritakan kisah seks yang terjadi pada teman satu kelasku panggil saja Elsa dia gadis yang sangat cantik dia selalu menggunakan jilbab bila ke sekolah. Tepat pukul 07.15 bel sekolahan berbunyi. Semua murid masuk ke kelasnya masing-masing. Tak terkecuali dalam kelasku. Semua teman-temanku sudah masuk dalam kelas, dan selang beberapa menit datanglah pak Aji guru BK masuk ke kelasku dan berkata,
“Selamat pagi anak-anak”
“Selamat pagi pak” sorak murid-murid. Kemudian pak Aji memanggil Elsa.
“Elsa”
“Ya pak” jawab Elsa singkat.
“Kamu disuruh menghadak pak Kepala Sekolah di ruangannya” kata pak Aji.
Elsa sudah menduga bahwa dia bakal dipanggil karena dia sudah menunggak membayar spp selama 2 bulan. Elsa langsung beranjak dari kursinya dengan wajah lesu. Teman-teman yang lain Cuma bisa melihat Elsa. Langkah kaki Elsa sangat lemah sambil otaknya berpikir mencari alasan yang pas ketika dapat pertanyaan nanti dari Kapsek. Dan tak lama kemudian dia sampai di depan pintu ruangan kepala sekolah.
“Tok tok tok “ terdengar suara ketukan pintu.
“Ya silakan masuk” jawaban dari dalam ruangan.
“Pagi pak” sapa Elsa ketika memasuki ruangan.
“Selamat pagi Elsa, silakan duduk” jawab kepsek.
Tatapan mata Kepsek membuat wajah Elsa yang cantik tertunduk ketika menghadap ke kepala sekolah,
“Langsung aja ya Elsa, bapak mau kasih tau kalau SPP kamu sudah menunggak selama 2 bulan”
“Iya pak maaf, saya tahu pak kalau saya belum bisa membayar SPP dikarenakan orangtua saya belum ada uang pak” kata Elsa memelas.
“Tapi gimana lagi memang ini sudah jadi peraturan kami, bagi siswa yang belum membayar SPP selama 2 bulan dan dalam waktu satu minggu belum juga membayar akan dikeluarkan dari sekolahan
“Mohon harap maklum pak” rengek Elsa.
“Iya saya tahu kalau kamu itu salah satu siswa berprestasi jadi sayang kalau kamu sampi putus sekolah, ya sudah gini aja, apakah kamu sudah punya pacar?” tanya pak Kepsek sedikit aneh.
Mendengarperkataan itu itu Elsa jadi bingung, karena memang apa yang ditanyakan pak Kepsek melenceng jauh dari SPP.
“Maaf pak emang kenapa pak kalau belum punya pacar? Dan terus apa hubungannya pak belum punya pacar sama SPP?” tanya Elsa penasaran.
“Kamu bingung ya? Gini maksud bapak, kalau kamu memang belum punya pacar, bapak punya solusi untuk masalah kamu. Kamu saya bebaskan uang SPP asal kamu mau melayani sexku setiap aku pengen melakukan hubungan sex. Gimana apa kamu bersedia? Atau kamu akan menolaknya dan aku akan mengeluarkan kamu dari sekolah?” kata pak Kepsek
“Maaf pak saya gak bisa menuruti permintaan bapak yang aneh ini” jawab tegas Elsa.
“Ya sudah kalau gitu kamu akan saya keluarkan dari sekolah hari ini juga” kata pak Kepsek lagi.
“Tapi pak, bapak gak bisa seenaknya gitu donk pak” ronta Elsa.
“Ya semua tergantung padamu, bapak hanya ingin bersenang-senang denganmu saja kog”
Dalam hati dan pikiran Elsa berkecamuk menjadi satu. Dia menundukkan kepalanya. Pak Kepsek terus saja merayunya,
“Bapak juga akan memberimu uang jajan setiap harinya, jadi kamu juga masih bisa bersenang-senang dengan temanmu yang lainnya”
Elsa masih menundukkan kepalanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Pak Kepsek mendekati Elsa dan kemudian menganggkat dagu Elsa dan mencium lembut bibir Elsa….Baca selengkapnya disini
This is a text widget. The Text Widget allows you to add text or HTML to your sidebar. You can use a text widget to display text, links, images, HTML, or a combination of these. Edit them in the Widget section of the Customizer.
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
Already have a WordPress.com account? Log in now.

Photo by @thiszun (follow me on IG, FB) from Pexels via https://www.pexels.com
Dalam hidup ini, seringkali kita dikekang oleh permasalahan-permasalahan yang kadang membuat kita justru terperangkap dengan kebimbangan dengan diri kita sendiri. Pada saat-saat itu, kita mencoba menutup pintu kita terhadap semua orang yang mencoba untuk memasuki hati yang sedang rapuh itu, termasuk dia yang dengan susah payah telah mendampingi kita apapun itu yang terjadi, dia yang rela berkorban bagi kesenangan kita, dia yang tidak akan pernah meninggalkan sisi kita, dan dia yang tidak mengenal batas pada saat mencintai kita. 
Ibu kita yang membawa kita di dalam rahimnya selama 9 bulan tanpa meminta imbalan balik memang sungguh-sungguh malaikat yang dikirimkan Tuhan untuk menjaga kita dari segala keterpurukan hidup yang terkadang kita abaikan kebaikannya. Oleh sebab itu, pada artikel ini, penulis akan mengungkapkan apa yang sebenarnya ada dalam benak seorang ibu.
Narasumber yang digunakan oleh penulis adalah seorang ibu yang berusia 43 tahun dan dikaruniai dengan 2 orang anak. Ia menikah pada tanggal 11 November 2001, dan memiliki anak pertamanya setahun kemudian. Memang sudah cita-citanya sejak muda untuk menjadi seorang ibu dalam keluarga yang harmonis. Menurutnya, aspek terpenting dalam kekeluargaan ialah untuk memiliki hubungan yang rukun antar sesama, dan untuk saling mendukung satu sama lain apapun yang terjadi. Dari sudut pandangnya, hal tersebut telah terwujud dalam keluarganya, dimulai dari hari pernikahannya, hingga pada saat ia mendengar kabar bahwa ia sedang mengandung seorang bayi yang kelak akan menjadi anak yang ia impi-impikan.
“Pada saat apa anda merasa bahwa hidup sedang dalam ombang-ambing kehancuran?”
Pada pertanyaan itu, sang narasumber tidak menyebutkan satu peristiwa dalam hidupnya, melainkan mengatakan bahwa tidak ada orang di dunia ini yang hidupnya berjalan dalam garis lurus. Pasti setiap orang memiliki naik-turunnya sendiri, begitupun juga dengannya. Tidak ada kejadian di hidupnya yang benar-benar membuatnya terpuruk, karena yang ia lihat hanyalah sisi terang dari semua pengalaman tersebut. Pada saat-saat itu, ia juga mengatakan bahwa keluargalah sumber dari kebangkitannya. Ia menyampaikan bahwa bukan hanya motivasi yang ia miliki dalam dirinya sendiri yang dapat pada akhirnya membangunkannya lagi, tetapi juga kehadiran keluarganya yang ia tahu tidak akan pernah sekalipun meninggalkan sisinya.
Sebagai seorang ibu yang tinggal dengan suami dan 2 anaknya, satu keterampilan yang ia miliki yang menurutnya membuatnya berbeda adalah cara ia mengetahui prioritas. Baginya, prioritas adalah pedoman hidupnya yang ia akan selalu pegang erat. Tanpa mengetahui hal apa yang harus diutamakan terlebih dahulu, seseorang tidak akan pernah sampai pada tujuannya. Dalam perspektifnya, keluargalah prioritas itu. Keluargalah hal terpenting dalam hidupnya. Bukan hanya itu, baginya, menyeimbangkan waktu juga tidak kalah penting, antara menyenangkan dirinya, juga mementingkan kepentingan orang-orang yang ia sayangi. 
Setiap orang tentunya membutuhkan motivasi, setidaknya sedikit saja, agar terdorong untuk terus melanjutkan hidupnya bahkan pada saat mereka merasa bahwa mereka tidak lagi berharga di mata dunia. Bagi narasumber artikel ini, lagi-lagi ia membahas tentang posisinya menjadi seorang ibu. 
Perkataan “keluarga adalah motivasi tersebar” seringkali diungkapkan oleh orang-orang, sampai-sampai kita merasa bahwa makna aslinya sudah tidak lagi asli. Berbeda dengan ibu ini, kalimat tersebut sangat bermaksud baginya. Ia dengan sungguh-sungguh menganggap bahwa membuat mereka bahagia adalah tujuan hidupnya pada saat ini. Menurutnya, merekalah definisi kesuksesan.
Apabila kita melihat perjuangan yang dituangkan oleh seorang ibu, dapat kita lihat sebetapa besar kasih yang ia miliki bagi kita anak-anaknya. Seringkali kita menganggapnya tidak penting, sedangkan baginya, kita adalah harta karun yang ia nanti-nantikan seumur hidupnya. Walaupun terkadang kita memiliki perbedaan pendapat ataupun opini, ingatlah bahwa segala yang ia lakukan hanya demi kebaikan kita dan hanya kita. 
Seluruh pengorbanan yang ia berikan kepada kita, baik tenaga, waktu, harta, fikiran, dan susah-payahnya mengandung seorang anak didalam rahimnya selama 9 bulan hanya semata-mata demi kita untuk memiliki hidup yang layak dan baik. Ia memecahkan kesedihan pada saat kita merasa jatuh, menjadi penopang raga kita yang sekali waktu runtuh, dan tanpa kita minta memberikan seluruh cintanya tanpa putus asa. Ibu adalah penerang sejati bagi anaknya.
“Ibu adalah yang terhebat di dunia, sebab ia melahirkan kehidupan dan memberi nyawa pada kata cinta.”
Seakan sepercik rasa berani dalam ketakutan yang menggerogotu jiwa kita, ibu tidak akan pernah mundur untuk mewujudkan kegembiraan orang-orang yang ia cintai, bahkan sekalipun tidak. Ia akan selamanya memperjuangkan apa yang penting bagi dia, dan pupusnya harapan sama sekali tidak akan menjadi hambatan untuknya agar dapat terus bertempur dengan tangan kosong dan hati yang penuh. Tanpanya, kita tidak akan menjadi pribadi yang sampai pada saat ini telah ia bangun dengan seluruh keringat dan rasa lelahnya. 
Menjadi seorang ibu bukanlah pekerjaan yang mudah, yang bisa dilakukan oleh siapa aja. Menjadi se
Seks Mp4 By Sex
Yasli Sex Hikayeleri
Hollywood Sex Girl
Bo Lgan Sex Hikoyalar
Filmi Pro Sex
Tante Yani - 1 - Cerita 18+ keren
Cerita Dewasa – CERITA DEWASA SEKS - WordPress.com
Cerita Seorang Ibu dengan Segala Kasih Sayangnya. Bukti ...
Cerita Dewasa – Bacaan Dewasa - WordPress.com
Cerita Sex Dengan Tante Dan Keluarganya


Report Page