5 Alasan Kenapa Anda Jangan Membeli Follower Instagram

5 Alasan Kenapa Anda Jangan Membeli Follower Instagram


Kenapa sih orang rela menghabiskan banyak uang hanya untuk membeli followers di Instagram? Alasan paling sederhana adalah untuk menaikkan pamor mereka atau untuk terlihat keren dan bergaya di hadapan teman-teman mereka.

Alasan lainnya adalah agar terlihat terpercaya di depan calon konsumen atau pelanggan mereka. Biasanya, hal ini dilakukan oleh online shop yang baru saja memulai bisnis. Calon konsumen atau pelanggan lebih percaya online shop yang memiliki followers banyak dibandingkan yang memiliki followers sedikit.

Namun ada juga yang membeli karena iseng dan ingin mengetahui bagaimana sistem pembelian followers di Instagram bekerja. Hal seperti ini biasanya dilakukan oleh peneliti atau penulis, seperti yang pernah dilakukan oleh penulis artikel ini sendiri.

Apapun alasannya, jika Anda seorang owner online shop maupun seseorang yang ingin menjadi selebgram, membeli follower bukanlah jalan terbaik untuk meningkatkan jumlah fans Anda. Berikut ini 5 alasan kenapa Anda jangan membeli followers:

1. Aktivitas tidak normal

Biasanya seorang pengguna Instagram baru dan ingin segera memiliki followers banyak tidak memikirkan strategi. Jadinya mereka membeli followers dalam jumlah banyak dan sekaligus di waktu yang bersamaan.

Tiba-tiba saja akun Instagram memiliki ribuan followers tanpa adanya konten yang bagus. Bahkan terkadang foto yang diposting hasilnya tidak maksimal. Siapa yang tidak bertanya-tanya, “kok bisa punya followers banyak tapi feed atau story-nya masih nol”. Hasil terburuknya, pengguna Instagram lainnya mengira followers pasif.

Jangan kira pihak Instagram tidak tahu bahwa ribuan followers Anda adalah hasil membeli alias followers pasif. Pihak Instagram dapat mengetahui jika ada aktivitas tidak biasa yang terjadi.

Aktivitas yang tidak biasa di sini memiliki arti jumlah followers bertambah banyak dalam tempo waktu yang singkat. Jika tidak berhati-hati atau terlalu sering membeli followers, bukan tidak mungkin akun Instagrammu dapat diberhentikan (suspended) oleh pihak Instagram.

2. Followers pasif mempunyai Interaksi yang rendah atau nol

Ketika fans atau followers pada akun Instagram adalah follower pasif, Anda tidak benar-benar mendapatkan orang yang tertarik atau ingin berinteraksi dengan akun sosial media Anda. Kebanyakan hanyalah akun kloningan. Anda hanya membeli jumlah saja.

Coba saja, Anda memposting pada story atau feed dan lihat jumlah like. Berapa likes yang Anda dapatkan? Sedangkan online shop atau selebgram sesungguhnya membutuhkan followers yang real sehingga saat mereka memposting konten, ada reaksi dan tanggapan. Sehingga benar-benar terjadi engagement.

Jika engagement tidak terjadi, lalu siapa yang akan membeli produk pada online shop Anda? Siapa yang akan memakai jasa Anda sebagai seorang selebgram? Percuma saja, kan, jika Anda masih ingin membeli followers pasif.

3. Kenapa beli followers pasif, kalau bisa mendapatkan followers aktif secara organik

Jika Anda ingin cara lain untuk memiliki banyak followers aktif, pakai cara yang lebih baik untuk meningkatkan followers secara organik, yaitu dengan menggunakan tool automasi Instagram. Tool dapat membantu anda mendapatkan followers baru dan mengoptimalkan akun Instagram Anda.

Caranya ialah berinteraksi dengan user lain yang anda sudah targetkan, jadi apabila user tersebut tertarik dengan akun anda, mereka akan memfollow secara sukarela, itulah yang disebut followers organik.

4. Followers hilang seketika

Pernahkah Anda mendengar bahwa Instagram kerap melakukan perubahan algoritma sehingga aktivitas itu menghapus akun-akun Instagram yang dianggap “bug”? Perubahan yang seiring dengan pembersihan itu seringnya dilakukan tanpa adanya pengumuman dari Instagram.

Coba bayangkan, ketika Anda memiliki puluhan ribu follower pasif, misalnya berjumlah 51.4k. Lalu pihak Instagram melakukan pembersihan dan hap! followers hanya tersisa 2k saja. Betapa pilunya. Followers real lainnya yang masih bertahan hanya bisa melongo. Sia-sia Anda mengeluarkan dana untuk membeli followers.

Cara Mengumpulkan Modal dengan Strategi Alokasi Aset

Cara Mengumpulkan Modal dengan Strategi Alokasi Aset

Cara Mengumpulkan Modal dengan Strategi Alokasi Aset

Cara Mengumpulkan Modal dengan Strategi Alokasi Aset

Cara Mengumpulkan Modal dengan Strategi Alokasi Aset

Cara Mengumpulkan Modal dengan Strategi Alokasi Aset

5. Taruhannya reputasi

Sebenarnya follower palsu bisa dilacak dengan mudah. Tinggal ketik Google, Anda akan bisa menemukan beberapa software yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi siapa saja follower palsu di akun Anda. Dengan tool ini Anda juga bisa menganalisa berapa persentase follower Anda yang fake dan berapa yang asli. Malu kan kalau 90% follower Anda adalah fake??

Hal ini yang akan mencoreng reputasi dan nama Anda. Apalagi jika Anda adalah seorang selebgram atau sedang mencoba menggunakan akun Instagram untuk berbisnis. Tentu saja Anda tidak mau orang lain tahu bahwa ribuan followers yang Anda miliki semuanya adalah palsu, bukan? Keren sih punya jutaan pengikut atau fans tapi setelah ketahuan angka itu tidak lebih dari tipu- tipu, maka Anda akan malu karena reputasi Anda tercoreng.

Itulah ke-5 alasan kenapa Anda jangan membeli followers Instagram. Tidak ada garansi bahwa dengan membeli followers pasif akan membuat Anda lebih terkenal sebagai selebgram maupun online shop Anda menjadi banyak pembelinya. Dana yang telah Anda keluarkan akan menjadi sia-sia. Apalagi followers pasif bisa berkurang atau saat algoritma Instagram sedang membersihkan akun-akun tidak jelas.



Report Page