Ya

Ya



Pelajaran biologi dimulai, satu semua kelompok sudah mempersiapkan diri untuk presentasi ke depan. Alana memperhatikan satu persatu kelompok yang maju kedepan, menyimak tentang materi yang mereka jelaskan.

Tiba giliran kelompok nya yang akan maju, ia sudah berdiri dan melangkahkan kakinya kedepan. Begitu pula teman teman nya.

"Ih ogah gua deket deket Joker." Semua murid di kelas tertawa karena lelucon yang sama sekali tidak lucu dimata Alana.

Satu persatu teman satu kelompoknya sudah menjawab berbagai pertanyaan dari murid lain, Alana masih diam membisu.

"Eh itu temen nya diajak diskusi juga dong, kalian kan kelompok." Salah satu murid bernama Maura yang duduk didepan itu berbicara. Namun, tidak ada satupun teman satu kelompok Alana menggubris nya.

"Emang gua dianggep?" Satu kelas berubah menjadi sunyi. Alana masih menahan emosi nya.

"Gua tanya, emang gua dianggep? Bahkan mereka kerja kelompok aja gua ga dikasih tau tempatnya, waktunya juga kapan. Semisal gua tau kapan bakal kerja kelompok, jangankan acara sama temen, acara keluarga juga bakal gua tunda."

"Lah, lo kalo ikut juga gaada gunanya kan?" Kata Naya sinis.

"Well, gua emang kalo ikut kerja kelompok ga ngapa ngapain, alias beban kelompok." Alana menekan perkataan beban kelompok.

"Itu karena lo sama temen temen lo ga ngehargain pendapat gua brengsek." Tidak peduli dengan guru yang masih melihat nya dari pintu, emosi Alana masih cukup tinggi.

"Dan lo, ga cuma muka lo aja yang jelek, kelakuan sama attitude lo juga jelek." Alana menunjuk salah satu lelaki di kelompok nya, rasa emosi nya masih tinggi, ia menginjak kaki bocah lelaki itu dengan sepatu pantofel nya.

"Maaf pak, kalau saya kesan nya ga sopan, bapak boleh kasih point buat saya, karena emosi saya yang ga bisa dikontrol." Ucap Alana kepada sang guru dan ia meninggalkan kelas.

Report Page