vitamin b complex utk ibu hamil

vitamin b complex utk ibu hamil

vitamin b complex uti

Vitamin B Complex Utk Ibu Hamil

CLICK HERE TO CONTINUE




Keamanan Parasetamol bagi Ibu Hamil ANDA BERTANYA, APOTEKER MENJAWAB Diasuh oleh para Apoteker Dosen Fakultas Farmasi Unand Keamanan Parasetamol bagi Ibu Hamil Pak, saya Hilda sedang hamil 4 bulan, boleh gak kalau saya minum parasetamol penurun panas? Maaf sebelumnya saya tahu nomor ini dari media online. Bu Hilda, anda tampaknya seorang calon ibu yang sangat bijaksana. Ibu betul-betul memperhatikan kesehatan dan keselamatan janin yang dikandung. Walaupun parasetamol merupakan obat bebas, yang dapat dibeli tanpa resep dokter, tetapi untuk ibu hamil belum tentu aman. Ingat, walaupun vitamin atau jamu atau suplemen sekalipun, kita harus tetap berhati-hati untuk ibu hamil. Parasetamol bekerja menurunkan demam melalui penghambatan pusat pengatur panas tubuh di otak. Ia juga dapat mengurangi nyeri dengan cara menghambat rangsang nyeri di perifer. Parasetamol sering digunakan untuk mengobati berbagai gejala penyakit seperti demam,  sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, dan pilek.




Ia digunakan juga untuk menghilangkan nyeri setelah operasi dan pada pengobatan kanker. Obat ini memiliki efek antiradang yang lemah, sehingga tidak dimasukkan ke dalam kelompok obat antiradang. Parasetamol merupakan obat yang dapat menghilangkan atau mengurangi gejala penyakit tetapi tidak mengobati penyebab penyakit. Pada takaran tinggi dan atau penggunaan jangka lama parasetamol dapat menyebabkan gangguan fungsi hati. Akibat yang tidak diinginkan ini akan meningkat bila dikonsumsi bersama alkohol. Berdasarkan keamanannya pada ibu hamil, FDA (Badan POM-nya Amerika) mengelompokkan semua obat ke dalam beberapa kriteria A, B, C, D, dan X, Pengelompokkan tersebut mulai dari yang paling aman (kelompok A) hingga yang paling berbahaya (kelompok X). Parasetamol dimasukkan ke dalam kategori C.  Pada penelitian terhadap alat perkembangbiakan hewan-coba menunjukkan adanya efek samping pada janin. Sedangkan pada ibu hamil belum ada kajian yang mendalam. Obat kategori C ini hanya diberikan kepada ibu hamil, bila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko yang mungkin terjadi pada janin.




Dari hasil penelitian baik pada hewan coba ataupun pada manusia, parasetamol tidak menyebabkan cacat bawaan. Cacat bawaan dapat dikenali sebelum kelahiran, pada saat kelahiran, atau beberapa tahun setelah kelahiran. Berbeda dengan anti radang non steroid, ia tidak menyebabkan gangguan terhadap pembuluh darah. Namun demikian, penggunaan parasetamol pada waktu hamil ternyata dapat meningkatkan resiko timbulnya penyakit asma dan tingkah laku yang sangat aktif terhadap bayi yang dilahirkan setelah mereka memasuki usia kanak-kanak. Sementara pada penelitian lain, ternyata penggunaan parasetamol oleh ibu hamil juga dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak janin. Penelitian lanjutan masih tetap diperlukan untuk memastikan keamanan parasetamol pada ibu hamil. Bu, parasetamol termasuk paling aman dibandingkan obat-obat penurun demam atau penghilang rasa sakit lainnya. Bila anda merasa pusing, nyeri atau demam selama hamil, maka penyebab penyakitnya yang perlu diketahui terlebih dahulu.




Walaupun termasuk obat bebas, jangan meminum parasetamol selama hamil terutama pada trismester pertama bila tidak ada nasehat dokter dan atau apoteker. Bila keluhan ringan, upayakan untuk tidak minum obat atau melakukan tindakan lain. Hindari penggunaan obat selama hamil, kecuali bila sudah ada indikasi yang jelas untuk itu. Dokter dan atau apoteker akan memberikan takaran terkecil yang sesuai dan masih memberikan khasiat yang cukup. Jangan meminum parasetamol dalam takaran tinggi dan atau masa yang lama selama hamil. Makin tinggi takaran atau makin lama penggunaan parasetamol pada ibu hamil akan meningkatkan resiko akibat samping yang tidak diinginkan. Bila memang diperlukan ibu hamil disarankan menggunakan parasetamol dalam takaran kecil dan dalam jangka waktu pendek. Penggunaan bersamaan dengan obat penghilang rasa sakit atau penurun demam lainnya hanya melalui resep dokter, dan atau nasehat apoteker. Untuk usia kehamilan 4 bulan, parasetamol cukup aman dikonsumsi. Bila mendesak dan tidak tertahankan serta tidak pernah mengalami reaksi alergi baik karena obat, makanan dan lain-lain silahkan meminum parasetamol satu tablet saja.




Bila keluhan muncul lagi setelah beberapa lama, maka ibu harus berkonsultasi dengan dokter dan atau apoteker. Bu, demi kepastian keamanan, ibu hamil disarankan untuk tidak meminum obat apapun tanpa resep walaupun obat bebas. Bagi anda yang ingin menanyakan segala sesuatu tentang obat, makanan, NARKOBA dan kosmetik dapat menghubungi kami melalui SMS di nomor 082388287373. Pertanyaan dengan dilengkapi nama dan alamat ditujukan kepada Apoteker. Pertanyaan akan dijawab melalui Harian Singgalang, dan kemudian diunggah di laman web Fakultas Farmasi Unand. Sehubungan banyaknya pertanyaan yang masuk harap bersabar. Syarat dan ketentuan berlaku. Dr. Muslim Suardi, MSi., Apt. << Halaman sebelumnyaHalaman sesudahnya >> The quadratus lumborum is a muscle of the posterior abdominal wall. It is the deepest abdominal muscle and commonly referred to as a back muscle. It is irregular and quadrilateral in shape and broader below than above. It originates via aponeurotic fibers into the iliolumbar ligament and the internal lip of the iliac crest for about 5 cm.




It inserts from the lower border of the last rib for about half its length and by four small tendons from the apices of the transverse processes of the upper four lumbar vertebrae. Occasionally, a second portion of this muscle is found in front of the preceding. It arises from the upper borders of the transverse processes of the lower three or four lumbar vertebræ, and is inserted into the lower margin of the last rib. Anterior to the quadratus lumborum are the colon, the kidney, the psoas major and (if present) psoas minor, and the diaphragm; between the fascia and the muscle are the twelfth thoracic, ilioinguinal, and iliohypogastric nerves. Quadratus lumborum is a continuation of transverse abdominal muscle. The number of attachments to the vertebræ and the extent of its attachment to the last rib vary. Anterior branches of the ventral rami of T12 to L4. The quadratus lumborum can perform four actions: The quadratus lumborum, or QL, is a common source of lower back pain.




[1] Because the QL connects the pelvis to the spine and is therefore capable of extending the lower back when contracting bilaterally, the two QLs pick up the slack, as it were, when the lower fibers of the erector spinae are weak or inhibited (as they often are in the case of habitual seated computer use and/or the use of a lower back support in a chair). Given their comparable mechanical disadvantage, constant contraction while seated can overuse the QLs, resulting in muscle fatigue.[2] A constantly contracted QL, like any other muscle, will experience decreased blood flow, and, in time, adhesions in the muscle and fascia may develop, the end point of which is muscle spasm. This chain of events can be and often is accelerated by kyphosis, which is invariably accompanied by rounded shoulders, both of which place greater stress on the QLs by shifting body weight forward, forcing the erector spinae, QLs, multifidi, and especially the levator scapulae to work harder in both seated and standing positions to maintain an erect torso and neck.




The experience of "productive pain" or pleasure by a patient upon palpation of the QL is indicative of such a condition. Hip abduction is performed primarily by the hip abductors (gluteus medius and minimus). When the gluteus medius/minimus are weak or inhibited, the TFL [Tensor fasciae latae] or QL will compensate by becoming the prime mover. The most impaired movement pattern of hip abduction is when the QL initiates the movement, which results in hip hiking during swing phase of gait. Hip hiking places excessive side-bending compressive stresses on the lumbar segments. Thus, a tight QL may be another hidden cause of low back pain (Janda 1987). When the hip adductors are tight or hypertonic, their antagonist (gluteus medius) may experience reciprocal inhibition. The gluteus medius will become weak and inhibited. This in turn may cause hypertonicity of ipsilateral QL. Chronic hypertonicity of QL tends to cause low back pain due to its ability to create compressive stress on lumbar segment.




Current studies show that application of heat or ice, massage, and estim will not leave long-term benefits. Careful assessment of muscular imbalances and movement impairments by a therapist is recommended in order to address the underlying issues mentioned. While stretching and strengthening the QL are indicated for unilateral lower back pain, heat or ice applications as well as massage should be considered as part of any comprehensive rehabilitation regimen. Acute hypertonicity and spasms of the QL may be associated with pain during menstruation. Stretching, and applying pressure to trigger points in the muscle belly may relieve symptoms. Diagram of a transverse section of the posterior abdominal wall, to show the disposition of the lumbodorsal fascia.Quadratus lumborum visible at lower right. Muscles of the iliac and anterior femoral regions. The lumbar plexus and its branches. The abdominal aorta and its branches. Horizontal disposition of the peritoneum in the lower part of the abdomen.

Report Page