Sebuah pesan

Hijab (حجاب‎) atau penutup/pembatas secara khusus merujuk pd tata cara berpakaian yg benar sesuai syariat. Namun secara konseptual hijab juga berarti penghalang/pembatas dlm aspek sosial. Yakni ttg tata cara dlm berinteraksi antar lawan jenis yg bukan mahram.

Dijelaskan di dlm QS. al Ahzab: 53 bhw secara syariat hijab merupakan tabir/penghalang yg membatasi ruang interaksi antar lawan jenis. Jadi hijab itu bukan hanya utk diimplementasikan di dlm masjid dan dlm cara berpakaian wanita saja, tp juga dlm tata cara berinteraksi sehari2.

Dan interaksi sosial tentu melibatkan kontak mata, lisan, badan/kulit, dan hati. Maka mata, lisan, badan/kulit, dan hati tsb terkena kewajiban menjaga hijab, atau dibatasi, baik interaksi scr lgsg maupun melalui media sosial.

Dlm QS. al Ahzab: 59, Allah mewajibkan para wanita menunjukkan identitas islamnya dan menjaga kehormatannya dgn berjilbab, dan jg mewajibkan laki2 utk memelihara kesuciannya dgn menjaga pandangan dan kemaluannya sbgmn disebutkan dlm QS. an Nur: 30.

Jika konsep hijab ini dpt diimplementasikan dan dibudayakan dlm keseharian kita, maka akan tercipta kehidupan sosial yg sehat dan beradab. Karena syariat ini akan memupuk rasa malu, sopan santun, keseganan, saling menghargai dan menghormati, serta membentuk cara pandang dan cara berpikir yg waras.

Oleh krn itu, mari kita cowok dan cewek, bekerja sama utk menciptakan kehidupan sosial yg sehat dan beradab dgn menjaga hijab.

Wallahu A'lam.

Penulis: @bgridh