TES

TES


بسم الله الرحمن الرحيم


Ucapan keselamatan kepada kalian dan rahmat Alloh juga bersama kalian dan juga berkahNya. Segala puji bagi Alloh tuhan semesta alam, dan shalawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ dan tidak ada Nabi setelahnya, juga (keselamatan) kepada para sahabat nya dan semuanya. Saya bersaksi tiada Tuhan selain Alloh dan saya bersaksi bahwa Muhammad ﷺ itu utusan Nya. Saya ridla Alloh adalah tuhan saya, dan dengan islam ajaran saya, dan dengan muhammad ﷺ sebagai Nabi juga Rasul Nya. Alloh Azza wa Jalla berfirman, bertakwalah kepada Alloh dengan taqwa yang sesungguhnya, dan janganlah mati kecuali dalam keadaan berserah diri.


Fenomena akhir jaman sudah sangat menyengat di fase ini, Rasulullah ﷺ bersabda "sungguh kiamat hampir hampir saja mendahului ku", Hadits riwayat Al Bukhari. Ulama menjelaskan bahwa jarak antara zaman Rasulullah ﷺ itu bagaikan Ashr ke Maghrib.


Bayangkan saja, lebih dari 1438 tahun yang lalu Rasulullah ﷺ telah merasakan baunya hari kiamat. tetapi kenyataan kini kaum muslimin malah berleha-leha dalam beragama, tidak kaffah dalam berislam, jauh dari agama, yang dipandang hanya "baiknya saja", tetapi jika ada suatu golongan dari teman-teman mereka atau dari kerabat karib mereka untuk menyeru kepada yang haq, mereka membencinya, membenci bukan lah dengan menjauhi, tetapi membenci adalah juga tidak mau mendengar apa katanya. Yang lebih miris adalah mereka yang tidak loyal kepada Islam, yang hanya tahunya dari logika manusia yang hina, yaitu mereka tidak pernah loyal kepada Allah, tasyhabuh Akbar dan sering loyal kepada orang orang musyrik, tetapi bisa menghujat orang-orang yang sedang beristiqamah kepada Islam.


Alhamdulillah kita sampai sekarang diberikan umur yang panjang hingga kita bisa merasakan melautnya fitnah. Ya benar, fitnah, kita harus husnudzan kepada Alloh atas fitnah ini. Alloh Azza wa Jalla berfirman "Barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh niscaya Alloh akan mencukupkan" kebutuhannya.(surat atThalaq ayat 3), dan, "Tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu" .(al-Hijr ayat 21)


Kita yang berumur mulai 30 sampai keatas, tentu bisa mengambil banyak hikmah dari kisah terbelakang, yaitu jaman kakek kita bukanlah jaman ayah kita, dan zaman kita bukanlah zaman ayah kita, begitu juga zaman anak kita bukanlah zaman nya harus mengalami jamannya kita. Yaitu zaman nya sang kakek (semoga Alloh menerima dan memaafkan nya) adalah zaman penjajahan, sebelumnya zaman buyut kita (semoga Alloh menerima dan memaafkan nya), adalah zaman yang mana pernah merasakan kejayaan islam, begitu juga ayah kita (semoga Alloh memaafkan dan memberi Rahmat Nya), zamannya bertahan hidup ditengah krisis ekonomi, dan kita? Apakah kita harus sama dengan para pendahulu kita itu?, apakah jalan hidup orangtua kita harus 100% mirip? Hanya mendidik anak hingga menjadi orang kaya raya?


Hadits riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu. Dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, "Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin". sungguh tidak harus disamakan, kita bukan alat jiplak, mesin fotokopi!, kita harus lebih baik darinya, bukan dari kekayaan, materi, kecantikan, kewibawaan, kesosialisasian!, bukan itu. Itu tidak berguna jika kita kelak berhadapan dengan Alloh, yang benar adalah berusaha lah untuk lebih mendalami islam. Alloh Azza wa jalla berfirman "Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Alloh," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?" (Al Baqoroh ayat 170).


Dalam ayat tadi Alloh menyuruh kita untuk tidak menyamai ajaran atau jalan hidup yang dibawa oleh orangtua kita, bukanlah orangtua kita itu kafir, tetapi ini jamannya fitnah, dan tidak menutup kemungkinan juga orangtua kita itu terkena fitnah, karna Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda. "Sebaik-baik umatku adalah pada masaku. Kemudian orang-orang yang setelah mereka (generasi berikutnya), lalu orang-orang yang setelah mereka. (Shahih Al-Bukhari, nomor 3650),


Alloh azza wa jalla berfirman. Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansor serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Alloh rido kepada mereka dan merekapun rido kepada Alloh dan Alloh menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar. (Ataubah ayat 100). Merekalah orang-orang yang dijamin masuk surga oleh Alloh, dan Abdullah bin Masud radhiyallohu anhu mengatakan, Barangsiapa hendak mengambil teladan maka teladanilah orang-orang yang telah meninggal. Mereka itu adalah para sahabat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Mereka adalah orang-orang yang paling baik hatinya di kalangan umat ini. Ilmu mereka paling dalam serta paling tidak suka membeban-bebani diri. Mereka adalah suatu kaum yang telah dipilih oleh Alloh guna menemani Nabi-Nya shallallahu alaihi wa sallam dan untuk menyampaikan ajaran agama-Nya. Oleh karena itu tirulah akhlak mereka dan tempuhlah jalan-jalan mereka, karena sesungguhnya mereka berada di atas jalan yang lurus. (Al Wajiz fi Aqidati Salafish shalih, halaman . 198) karena Ilmu Alloh itu tidak cukup dikuasai oleh buyut kita, kakek kita, ayah kita, Alloh Tabaroka wa ta ala berfirman "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Surat Luqman ayat 27).


Jadi simpel nya begini. Buyut kita itu mempunyai keimanan 10% dari semua usianya, nah anak si Buyut itu yaitu kakek kita harus memperbaharui ajaran atau jalan hidup dalam beragama si Buyut itu, dan diperbaharui lah menjadi 20% karena banyaknya ilmu iman islam yang diraih sang kakek, juga anaknya si kakek yaitu sang ayah pun demikian, dengan mencari kebaikan dalam agama yang lurus maka ditambahkan iman islam itu menjadi 30%, dan kita sebagai anak nya, wajib juga untuk memperbaharui ajaran dari sang ayah itu, dan ditambahlah ilmu islam itu menjadi 40%, begitu juga dengan anak kita, cucu hingga keturunan selanjutnya. Karena kita bukan umat permulaan islam, dan kita umat yang diciptakan pada zaman fitnah. Maka waspada lah.


Lebih simpelnya begini, jika kita bisa membaca Qur'an itu pada usia 10 tahun, maka tidak untuk anak kita, biarkan mereka jauh lebih baik daripada kita, misalkan kita target anak kita itu 8 atau 7 tahun harus sudah bisa membaca Qur'an. Begitu juga dengan ilmu pondasi islam yaitu Tauhid, kita yang tahu akan tauhid baru di umur 40 tahun, yang pasti kemaksiatan pada usia sebelumnya sering terjadi, karena tidak adanya pondasi islam, maka anak anak kita itu harus memahami tauhid jauh lebih awal daripada kita, dan alangkah baiknya anak kita itu seperti Saydina Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu, yang mana beliau radhiyallahu anhu telah dibentengi tauhid sejak dini. Jadi setelah ia tumbuh usia baligh nya, dia sudah bisa membentengi dirinya dari pergaulan jahiliyah.


Dan intinya dari pembaharuan ajaran agama itu adalah, jika iman si Buyut itu kurang, si Buyut bisa terbantu oleh anaknya yaitu kakek kita, dan jika jalan hidup dalam islam si kakek salah, maka anaknya sang kakek yaitu ayah kita bisa membantunya di hadapan Alloh kelak, juga begitu yang menimpa sang ayah, jika kelak dihadapan Alloh rupanya jalan islam ayah kita itu salah atau kurang, maka kita lah yang akan membantunya, dan seterusnya. Jangan malah dari Buyut sampai keturunannya semua sama, satu kejeblos neraka maka semuanya pun masuk Neraka. Naudzubillah. Alloh Azza wa jalla berfirman, "Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Alloh dan taat (pula) kepada Rasul". Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar". Qur'an surat al Ahzab ayat 66,67,68.


Untuk kalian wahai guru guru dan orangtua, sejatinya seorang guru mengajarkan kepada seorang muridnya adalah untuk lebih baik daripadanya, lihatlah kenyataannya, ada seorang murid menjadi orang "Sukses" jauh lebih beruntung daripada gurunya. Begitu pun seorang ayah mendidik anaknya adalah supaya anaknya lebih mulia daripadanya, namun disaat Karomah Alloh itu datang, tak jarang dari mereka menghujatnya, menghinanya, memakinya, sombong akan ilmu yang mereka telah peroleh. Yang paling buruk adalah merasa dirinya sedang diajarkan oleh anaknya.


Apakah kalian lupa, kalimat Alloh ini, "Innalillahi wa Inna illahi Raaji un"? Kita adalah milik Alloh dan akan kembali kepada Alloh, anak anak kita bukanlah milik kita melainkan juga bahwa anak-anak harta dan wanita itu adalah fitnah dan cobaan Alloh, maka dari itu Alloh menerangkan dalam firman-Nya, "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Alloh -lah tempat kembali yang baik (surga). Surat al Imran ayat 14. Juga firman-Nya, "Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan, dan sesungguhnya di sisi Alloh -lah pahala yang besar". Qur'an surat al anfal ayat 28. Juga, "Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Alloh dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Alloh dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Alloh ridho terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Alloh. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung. Surat al Mujadila ayat 22.


Dengan seiring melesatnya fitnah akhir jaman, kami meminta kepada kalian untuk segera "wala" (loyal) kepada Islam, jangan sisakan waktu untuk Islam. Maksudnya, jangan dominan membaca buku ketimbang Qur'an, baca buku bisa sampai 4 jam tetapi membaca Qur'an hanya setengah jam saja kurang, inilah yang dimaksud dengan menyisakan untuk islam.


Sudah akhir jaman, tinggalkan lah mimpi atau keadaan berdosa kita yang melupakan Dien Alloh, melupakan Dien Alloh itu bukan lupa mengerjakan shalat, puasa dan lainnya, tetapi melupakan Dien Alloh itu adalah ngomong selalu menghardik agama islam, dengan cara berkata songong tak berdalil. Alloh azza wa jalla berfirman, "Di antara manusia ada orang yang membantah tentang Alloh tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap syaitan yang jahat", Qur'an surat al Hajj ayat 3. Dan siapakah setan itu?, Alloh Ta'ala berfirman dalam surat Annas ayat 4 sampai 6, "Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia".


Ini adalah Tuhan nya jaman sekarang, firaun nya jaman sekarang, orang-orang yang membacakan satu ayat dan membahas nya 10 menit bahkan 1 jam bisa dikatakan sebagai Tuhan nya jaman sekarang. Bagaimana tidak bisa dikatakan Tuhan, wong ngomong nya juga tidak memakai aturan Alloh, alias memakai aturan sendiri. Tak jauh dari sifat Thaghut.


Dan dengan semakin banyaknya Golongan golongan islam semakin bersukurnya kita atas nikmat Alloh itu, karena kita akan mengetahui kelak siapa yang benar-benar islam. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Islam awalnya asing dan akan menjadi asing sebagaimana awal permulaan, maka berbahagia lah mereka yang asing itu".


Jangan kita merasa sombong dengan ilmu yang telah kita peroleh, dengan ilmu itu kita gampang menghardik golongan lain. Tidak mau bertabayun kedalamnya. Yaitu tidak mau berbicara langsung dengan orangnya. Yaitu juga merasakan cukup atas ilmu yang diperoleh. Tetapi orang yang tidak mempunyai pondasi islam mereka akan mengatakan "sama saja", atau "fanatik!" atau "mereka itu golongan ini" atau "mungkin mereka mahzab nya ini", nah ini lah bahayanya, orang berkata tidak sama dengan firman Alloh. Yang padahal jika mereka benar-benar bermazhab dalam kehidupannya, mereka akan mengerti apa maksud Alloh dari makna "kebahagiaan dunia". Kisah Nabi Musa alaihi salam dan Nabi Hidr alaihi salam adalah pedomannya, bisa kalian cari didalam surat al Kahfi ayat 62 sampai 82.


Tauhid adalah cara awal kami memulai hidup beragama, Karena dalam ilmu tauhid itu orang islam akan mempunyai pondasi untuk membangun tiang agama, karena hanya mimpi di siang hari saja yang selalu mengutamakan Shalat tanpa tauhid ada dalam pondasi agama, Karena inti daqwah para nabi adalah Tauhid. Alloh azza wa jalla berfirman, "Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". Qur'an surat Al Anbiyya ayat 25.


Tetapi jika mereka ditanya, "kenapa kamu jijik kepada kelompok salafi?, dia pasti menjawab," mereka fanatik!, Tetapi jika mereka di tanya, "ada apa kamu dengan LDII?" dia pasti menjawab, "LDII itu menajiskan orang yang bukan segolongannya", tetapi jika kita tanya," apakah mereka itu shalat?, apakah mereka itu puasa?, zakat?, naik haji?" dan jawabnya adalah" ya". Bahkan ikatan agama mereka jauh lebih kuat dibandingkan orang yang membencinya. Maka dari itu, bukanlah kita harus menggebu-gebukan shalat dalam kehidupan, tetapi Tauhid lah yang harus kita punya, kalian tahu bahwa shalat itu Adalah tiang agama?, tetapi apakah kalian bisa menjawab pertanyaan ini, "apakah ada bangunan yang berdiri tanpa pondasi?" jelas tidak ada, pondasi itu adalah iman, iman yang pertama adalah Iman kepada Alloh, dengan mengimani semua sifat sifatnya, kedudukannya, dan itulah yang kita sebut dalam dua kalimat syahadat yakni "Asyhadu an Laa'ilaaha Ilallah, wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah", dan tauhid itu janji kita yang berbunyi "Laa'ilaaha Ilallah", itulah maksud Alloh mengutus para Nabi dan Rasul.


Daqwah tauhid ini kalian bisa melihat di Internet, hanya mimpi saja kita bisa melihat dan mendengar daqwah tauhid ini ada dengan tegasnya di masjid masjid dan televisi televisi juga radio, yang ada mereka para ulama penyeru Tauhid ini pasti akan di kejar kejar orang kafir atau munafik, karena Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun demikian, dulu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di beri julukan oleh Bani Quraisy adalah Al Amin, tetapi saat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam diutus menjadi seorang Rasul, mereka Bani Quraisy malah menyerang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Hingga 13 tahun Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tertindas di negri Makkah karena mendaqwahkan tentang Tauhid ini. Begitupun Adam alaihi salam yang menangis akan daqwah tauhid ini, begitu juga Sulaiman alaihi salam yang di nistakan rakyatnya, juga Nuh alaihi salam yang di musuhi anak anaknya, juga Luth alaihi salam yang harus rela melepaskan istrinya di azab Alloh, juga Ibrahim alaihi salam yang harus menerima kenyataan bahwa anaknya yaitu Isma'il yang telah ditunggu tunggu puluhan tahun, tetapi Alloh menyuruh untuk menyembelih nya, juga Yaqub alaihi salam yang harus menderita karena matanya memutih karna juga menurut suatu riwayat, beliau menangis selama 40 tahun, juga Yusuf alaihi salam yang pada waktu kecil, pada waktu butuh kasih sayang orangtuanya, harus mengalami perbuatan buruk saudara saudara nya, hingga pada usia belia itu beliau harus meninggalkan keluarganya. Juga Zakaria alaihi salam yang gugur di gergaji orang Yahudi, juga Yahya di sembelih orang orang Yahudi, juga Isa alaihi salam yang harus hidup bersama binatang buas dan sedari kecil tidak pernah merasakan masa kecil yang bahagia, hingga Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang harus bermusuhan dengan sebagian besar anggota keluarganya. Dan semua ini pasti di alami oleh para Muwahhidin.


Tetapi orang-orang kafir itu berkata tentang kisah yang telah lalu itu, "sekarang beda zamannya!" dan telah di firmankan Alloh Ta'ala, Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menghendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al Quran) ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala". Qur'an surat al Anfal ayat 31.


Disini kami akan membahas tentang manhaj kami, yang sayang sekali dengan semua kaum mukminin, dan kami keras sekali dengan kaum kafir. Kami bukanlah ormas islam, kami Tidak bisa kalian samakan kami dengan Nahdatul Ulama, Muhammadyah, PERSIS, Ikhwanul muslimin, NII, JT, LDII, FPI, Habibiah, HTI, "Salafi", dan lainnya. Kami adalah Daulah, kami adalah Negara, kami adalah Jamaah yang di rukun kan oleh Alloh, bukan kelompok sempalan, kami khilafah, sebagaimana firman Alloh Taala "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Surat al Baqoroh ayat 30. Dan firman Alloh juga "Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Alloh. Surat As Sad ayat 26.


Dan juga sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ala Minhaaj annubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (Mulkan Adhan), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masaraja diktator (Mulkan Jabarian); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, Beliau diam. [HR. Imam Ahmad] Hadis diatas diriwayatkan Ahmad, 4/273, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 5)


Penjelasan hadist, Fase Kenabian itu dimulai pada zaman Nabi Adam alaihi salam hingga berakhir pada zaman Rasulullah shalallahu alaihi wa. Selanjutnya adalah fase khilafah ala minhaj annubuwwah, yaitu dimulai pada zaman Abu bakar Ash-Shiddiq hingga Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu. Selanjutnya Adalah fase Mulkan Adhan, yaitu zaman para kerajaan, dimulai pada Dinasti Ummayah hingga Ottoman. Dampak fase tersebut kita bisa lihat sendiriz banyaknya kerajaan di Indonsia ini. Mulai dari kerajaan Hindu hingga kerjaan Islam. Setelah itu adalah fase Mulkan Jabarian, yaitu fase para presiden dzalim. Yaitu jaman sekarang ini. Dan sesaat lagi kita akan kembali menjajaki fase khilafah ala minhaj annubuwwah. Dimana kaum muslimin akan kembali mengalami fase awal berdirinya Islam,fase pembuktian mana orang munafik dan mana orang mukmin. Yang didalamnya Allah menutup sebuah kesimpulan atas kitab Al Qur'an. Jadi kita akan mengalami atau bahkan terus mengalami apa yang Allah gambarkan dalam Al Qur'an. Namun kebanyakan orang tidak berfikir. Di fase itu juga kaum muslimin akan dipimpin oleh satu pemimpin yaitu Khalifah.


Bahkan ada yang bertanya kepada kami, "aneh kok di pengajian pengajian tidak membahas hal itu?" Lihat hadist mengenai akhir jaman. Kelak kalian akan tahu siapa sebenarnya guru kalian itu, pembohong atau shodiqqin.


Di ayat di atas tadi, jelas Alloh mengangkat satu orang dari banyak orang kaum muslimin untuk menjadi khalifah, Dan kunci dari khilafah itu adalah jangan memecah belah atau berkelompok, sebagaimana firman Alloh "Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh, dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa, yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Alloh menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). Quran surat Ashuro ayat 13.


Pemimpin kami Khalifah adalah pemimpin kaum muslimin. Saudara kami adalah kaum muslimin yang menjalankan hak hak sebagai Hamba Alloh, yaitu : Kufur kepada Thagut, sebagaimana firman Alloh Taala, "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Alloh, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Surat al baqoroh ayat 256)." dan tidak mengkafirkan orang orang yang berjihad, mengkafirkan orang orang yang berjihad itu bukan langsung menuduh kafir tetapi dengan menyebut mereka adalah Teroris, Radikal, Extrimes juga termasuk mengkafirkan kami, maka dari itu kami merasa terusir dalam kelompok, walaupun mereka tidak merasa mengusir kami.


Daulah Islam, Islamic state, atau yang orang orang awam dan kafir sebut ISIS, tidak bisa dianggap hal yang sepele, karena hampir semua hadits Nabi yang membahas tentang pasukan Imam Mahdi ini terwujud oleh Daulah Islam. Banyak orang yang mendambakan imam Mahdi, tetapi setelah mereka pasukan imam Mahdi itu muncul mereka malah menampihnya, hal ini sudah tidak asing lagi karena orang-orang Yahudi pun begitu, ratusan tahun sebelum kedatangan Nabi, mereka sudah menunggu nunggu di Madinah tetapi setelah Nabi itu datang mereka menolaknya. Ingatlah ketika Isa Ibnu Maryam berkata: Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Alloh kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan datangnya seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: Ini adalah sihir yang nyata. Qur'an surat As Shaf ayat 6. Dan kaum ini Daulah Islam selalu di fitnah sebagaimana awal kedatangan seorang Nabi. Dan di sini, di blog ini insyaAlloh kami akan terangkan kepada kalian. Bi'idnillah.


Jika membaca artikel yang kami buat dengan ilmu yang telah kami peroleh, hilangkan lah kedengkian atas kalian, memang cara daqwah kami itu keras, apa adanya, Islam itu ajarannya bisa dimengerti oleh orang-orang bodoh sekalipun. Apakah kita lupa atau memang tidak tahu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam itu manusia yang Ummi? Yaitu tidak bisa membaca dan menulis? Apakah kita lupa atau memang tidak tahu, bahwa kapak sang Kholil yaitu senjatanya ayah agama ini Ibrahim alaihi salam, saat beliau alaihi salam menghancurkan patung patung dan menyisakan satu patung yang besar saja?, Apakah kita lupa atau memang tidak tahu, saat Bilal Radhiyallahu anhu disiksa, karena menurutnya memang harusnya didalam kehidupan manusia itu tidak harus ada perbedaan antara si miskin dan si kaya?, dan memang islam itu ajaran kalbu kita, hati kita, pikiran kita, maksud kita yang sesungguhnya. Tetapi Alloh Azza wa Jalla berfirman "Namun kebanyakan orang itu tidak berfikir". Alloh Taala berfirman, "Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Alloh, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Alloh, maka merekalah orang-orang yang merugi". Qur'an surat al Arof ayat 178.


Juga kepada kalian yang tahu akan sejarah kebelakang kami, jikalau kalian masih beranggapan seperti itu, mau sampai kapan Hassad itu berpuncuk di benak kalian? Ingatlah, Umar Bin Khatab Radhiyallahu anhu itu dulunya bukan orang yang soleh! Bahkan sejahat-jahatnya beliau, beliau sampai berencana untuk membunuh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam! Tetapi lihat kesudaahannya, beliau radhiyallahu anhu diangkat menjadi khalifah mendahului Utsman dan Ali Radhiyallahu anhu, yang jelas jelas mereka Utsman dan Ali Radhiyallahu anhu itu jauh lebih awal memeluk islam daripada Umar bin Khatab Radhiyallahu anhu. Tetapi hanya orang-orang yang dapat mengambil pelajaran dan benar-benar berpedoman kepada al Qur'an itulah orang yang bijaksana.


Juga selain itu, gaya bicara kami pun kasar yaitu kami tunjukkan kepada orang-orang kafir Harb, bukan kalian!, kecuali jika kalian sama saja dengan orang-orang kafir Harb itu, sebagaimana firman Alloh Taala, "Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Alloh akan mendatangkan suatu kaum yang Alloh mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Alloh, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Alloh diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Alloh Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui." (surat al maidah ayat 54),


Dalam ayat ini apakah kita tidak mengerti bahwa Alloh memberikan ciri ciri orang yang telah Murtad itu? Yaitu yang sebaliknya maksud dari ayat tersebut, adalah mereka yang keras kepada mukmin, kaum yang terendah dalam kekafiran mereka itu adalah, mereka tidak suka Sunnah Nabi dan sering mencela Sunnah Nabi, salah satunya adalah memakai celana diatas mata kaki, berjanggut lebat, berpakaian syar'i, bersyiwak dan lainnya. Dan yang paling parah adalah jijik dengan orang-orang yang menjalankan Sunnah Rasul.


Mereka juga mencintai orang-orang kafir, maksudnya adalah, mereka menganggap halal budaya kafir, melantunkan lagu, main ke Pab , Bar, hurahura, tidak memakai Hijjab, menyukai pahlawan mimpi orang-orang kafir, seperti Supermen, dan semacamnya. Dan yang paling parah adalah orang yang menyetujui kebijakan orang-orang kafir, yaitu saat islam bertindak atau membalas dendam kepada kafir atas perbuatan nya, mereka orang-orang Murtad itu mengkafirkan mujahidin tersebut. Juga mereka yang suka berleha-leha dalam agama, dan antonim dari ayat 54 surat al maidah itu yang mana Alloh menandai sifat orang-orang kafir adalah, yang takut atau benci ketika kaum mukminin itu menegurnya. namun sekiranya kalian dengki, tidak nyaman dengan bahasa ini, maka kami doa kan supaya Alloh mengampuni rasa Hassad kalian yang mana nantinya akan meleburkan amal ibadah kalian .


Inilah jaman fitnah, zaman dimulai umat islam akan mulai diperbaharui, Telah menceritakan kepada kami Sulaimaan bin Daawud Al-Mahriy, telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Wahb, telah mengkhabarkan kepadaku Saiid bin Abi Ayyuub, dari Syaraahiil bin Yaziid Al-Muaafiriy, dari Abu Alqamah, dari Abu Hurairah radhiyallohu anhu-, yang mana aku mengetahuinya dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, beliau bersabda, Sesungguhnya Alloh akan membangkitkan untuk umat ini di setiap awal 100 tahun, seseorang yang akan memperbaharui agama ini.[Sunan Abu Daawud 6/349, Daar Ar-Risaalah Al-Aalamiyyah]. Diriwayatkan pula oleh Al-Haakim (Al-Mustadrak 4/516), Al-Baihaqiy (Marifatus Sunan wal Atsaar nomor 109), Ath-Thabroniy (Mujam Al-Ausath nomor 6527), Utsmaan Ad-Daaniy (As-Sunan Al-Waaridah nomor 364), ibnu Asaakir (Tabyiin Kadzib Al-Muftariy nomor 34, 35; Taariikh Dimasyq 51/338), Al-Khathiib (Taariikh Baghdaad 2/399) Al-Harawiy (Dzammul Kalaam 2/111), semua dari jalan Ibnu Wahhab , dari Saiid bin Abu Ayyuub dan seterusnya secara marfuu. Disebutkan pula oleh Ibnu Katsiir dalam Thabaqaat Asy-Syaafiiyyah 1/33 dengan sanadnya dari Al-Khathiib, dan Yuusuf Al-Mizziy dalam Tahdziibul Kamaal 12/413 dan 24/364 dengan sanadnya dari Abu Nuaim Al-Ashbahaaniy.


Jadi wahai sahabat ku yang sudah atau mulai masuk kepada apa yang kalian klaim sebagai Jamaah, kalian jangan bangga, jangan ujub, kami adalah teman kalian, kami adalah saudara kalian, adik atau kakak kalian, kami adalah sekelompok kaum muslimin yang banyak orang dengki terhadapnya, tabayunlah dengan kami, bijaklah kepada kami, dengarkan pembelaan kami, aqidah dan manhaj kami, sesungguhnya imam kami berada di tanah yang diberkati Alloh yaitu negri Syam negeri kelahiran nya agama islam atau Millah Ibrahim alaihi salam, firman Alloh dalam surat Al isro ayat satu, "Maha Suci Alloh , yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari al Masjidil Harom ke al Masjidil Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat, sebagaimana hadits Rasulillah shallallahu alihi wassalam,


Sesungguhnya saya melihat seakan-akan tonggak al Kitab telah tercabut dari bawah bantalku. Maka, aku mengikutinya dengan pandanganku. Tiba-tiba terdapat cahaya terang-benderang yang mengarah menuju Syam. Ketahuilah, sesungguhnya iman, apabila telah terjadi beragam fitnah, adalah berada di Syam. [Shahihut-Targhib wat-Tarhib, nomor 3092].


Kami ucapkan Jazakkalloh Khairon katsiron atas kunjungan nya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang kita untuk mendebatkan ayat ayat Alloh . Mungkin hanya orang yang berilmu saja yang mengetahui maksudnya "mendebat" itu.


Walhamdulillah washolaatu wassalamu ala Rasulillah

Report Page