Tes

Tes


Memahami.Bab Takdir


Manusia adalah Pelaku, Allahlah Pencipta Perbuatan Manusia.

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰


💎 Manusia adalah pelaku perbuatannya, sedangkan Pencipta perbuatan adalah Allah. Karena itu, untuk bisa beribadah kepada Allah dengan baik, seseorang butuh pertolongan Allah. Seorang muslim mengulang permohonan itu dalam setiap rokaat sholatnya. Iyyaaka Na’budu wa Iyyaaka nasta’iin..Hanya kepadaMu kami menyembah, Ya Allah dan hanya kepadaMulah kami meminta pertolongan untuk mempersembahkan ibadah yang terbaik kepadaMu.


💐 Segala sesuatu telah ditakdirkan, sampai-sampai kita meletakkan tangan kita pada pipi kita, di tempat tertentu, di waktu tertentu, dengan keadaan tertentu, telah ditakdirkan dan tertulis di Lauhul Mahfudzh. Sahabat Nabi Ibnu Abbas menyatakan:


كُلُّ شَيْءٍ بِقَدَرٍ حَتَّى وَضْعَكَ يَدَكَ عَلَى خَدِّكَ


🍃 Segala sesuatu telah ditakdirkan. Sampai-sampai (termasuk) engkau meletakkan tanganmu di pipimu (diriwayatkan oleh al-Bukhari secara mu’allaq dalam Kholqu Af’aalil Ibaad no 105 hal 47).


🌻 Segala sesuatu telah ditakdirkan, sampai-sampai timbulnya semangat atau munculnya perasaan malas pun juga telah ditakdirkan.


كُلُّ شَيْءٍ بِقَدَرٍ حَتَّى الْعَجْزِ وَالْكَيْسِ

🍃 Segala sesuatu telah ditakdirkan, sampai-sampai kelemahan/perasaan malas dan perasaan semangat (H.R Muslim no 4799).


🌷 Rasulullah shollallahu alaihi wasallam mengajarkan doa untuk berlindung dari sikap lemah dan malas. Hal itu menunjukkan bahwa kepada Sang Penciptanyalah kita berharap dan memohon perlindungan.


اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَالْهَرَمِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ


🍃 Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari kelemahan, perasaan malas, takut, kikir, dan keadaan sangat tua (sehingga pikun dan menyusahkan) , dan aku berlindung kepadaMu dari adzab kubur dan aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan kematian (H.R alBukhari no 5890 dan Muslim no 4878).


✏️ Dalam setiap memulai khutbahnya, Nabi shollallahu alaihi wasallam selalu meminta perlindungan kepada Allah dari keburukan jiwa dan keburukan perbuatan.


...وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا


🍃 Dan kami berlindung kepada Allah dari keburukan jiwa kami dan dari keburukan perbuatan-perbuatan kami (H.R atTirmidzi, anNasaai, Ahmad).


🔎 Karena Allah adalah pencipta perbuatan kita, maka kita meminta pertolongan kepadaNya, dan meyakini bahwa tiada daya dan upaya kecuali atas pertolonganNya:


لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ


🍃 Tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah.


👍 Namun, harus diingat bahwa manusia adalah pelaku perbuatannya. Mereka memiliki kehendak untuk berbuat. Hal itu telah disadari oleh akal mereka sendiri. Sama sekali mereka tidak merasa terpaksa untuk memilih berbuat demikian atau demikian. Ia bisa memilih untuk berjalan, duduk, diam, atau berbicara, dan segala macam perbuatan lain.


🔵 Demikian juga Allah tetapkan pada mereka perintah dan larangan. Tidaklah perintah atau larangan diberikan kecuali kepada pihak yang memiliki kehendak untuk berbuat. Allah perintahkan: Tegakkan sholat, tunaikan zakat..dan berbagai perintah yang lainnya, adalah karena manusia memiliki kehendak untuk berbuat. 


💠 Manusia punya pilihan untuk beriman atau kafir. Silakan memilih. Allah akan sediakan adzab yang pedih bagi orang yang kafir.


فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا


🍃 Barangsiapa yang mau silakan dia beriman, siapa yang mau silakan dia kafir. Sesungguhnya Kami sediakan bagi orang-orang dzhalim itu neraka yang gejolaknya mengepung mereka (Q.S al-Kahfi:29).


مِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ الدُّنْيَا وَمِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ الْآَخِرَةَ


🍃 Di antara kalian ada yang menginginkan (kehidupan) dunia, dan di antara kalian ada yang menginginkan kehidupan akhirat (Q.S Aali Imran:152).


🔴 Tidak bisa seseorang yang berbuat maksiat beralasan dengan takdir, karena pelakunya adalah mereka. Ya, merekalah pelaku perbuatan tersebut. Mereka melakukannya dengan sadar, tanpa paksaan, dan telah mengetahui bahwasanya hal itu dilarang oleh Allah. Allah tidak akan mengadzab seseorang yang mengerjakan sesuatu karena terpaksa, karena tidak sadar, atau karena tidak tahu.


💥 Allah mencela sikap dan ucapan orang-orang musyrikin yang berbuat kesyirikan kemudian berdalih dengan takdir: “kalau Allah kehendaki, niscaya kami dan ayah-ayah kami tidak berbuat kesyirikan”. Allah cela hal tersebut dan dianggap sebagai bentuk penentangan yang akan mendapat adzab dari Allah. Allah menggolongkan mereka sebagai pendusta.


سَيَقُولُ الَّذِينَ أَشْرَكُواْ لَوْ شَاء اللّهُ مَا أَشْرَكْنَا وَلاَ آبَاؤُنَا وَلاَ حَرَّمْنَا مِن شَيْءٍ كَذَلِكَ كَذَّبَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِم حَتَّى ذَاقُواْ بَأْسَنَا قُلْ هَلْ عِندَكُم مِّنْ عِلْمٍ فَتُخْرِجُوهُ لَنَا إِن تَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ أَنتُمْ إَلاَّ تَخْرُصُونَ


🍃 Orang-orang yang mempersekutukan Allah akan mengatakan: “Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukanNya dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apa pun”. Demikian pulalah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (para Rasul) sampai mereka merasakan siksaan Kami. Kalian tidaklah mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kami tidak lain hanya berdusta (Q.S al-An’aam:148).


🔖 Dikisahkan bahwa suatu saat ada seorang pencuri didatangkan kepada Umar bin al-Khottob. Kemudian Umar bertanya: Apa yang membuatmu melakukan pencurian ini? Orang itu berkata: Saya mencuri atas takdir Allah. Umar mengatakan: Ya, dan saya akan memotong tanganmu (sebagai hukuman) juga atas takdir Allah.


🔶 (dikisahkan oleh Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Majmu’ Fataawa wa Rosaail (2/96) pada bagian al-Qodho’ wal Qodar, namun saya belum mendapatkan rujukan riwayatnya. Wallaahu A’lam). 


🔑 Kendari, 21 Ramadhan 1438 H / 16 Juni 2017.

~~~~~~~~~~~~~~~~


📒 Dikutip dari Buku "Akidah Imam Al-Muzani (Murid Imam Asy-Syafii)"


▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.


=====================

✍️ http://telegram.me/alistiqomah

Report Page