Story

Story

Fauzan Alkaff
A very beautiful story between brother an little sister

        𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐈


Alkaff
Aufaa

Panas yang terik sekitar pukul 14.00 seorang lelaki membawa motornya dan berhenti didepan seorang cewek cantik nan lucu yang saat itu berdiri depan gerbang sekolah.


"cil yuk balik naik belakang sini, papa ga jemput kamu" memberikan satu helm yang belum dipakai pada cewek tersebut

"cil apa itu ka" tidak terima, dan meninggalkan laki-laki yang lebih tua darinya itu pergi

"eh itu bocah ya, yaudah de aku duluan ya selamat menunggu angkutan umum papa ga jemput" teriakan dari motornya berhenti

"ka bentar wait jangan ditinggal" balik kearah laki-laki

"pake ngedrama pergi lagi, sini deketan aku pakein" memasangkan helm pada cewek tersebut dan menyuruhnya naik keatas motornya


jalan dari sekolah menuju rumahnya, namun sampai tengah jalan tidak menyangka bahwa motor yang dikendarai Alkaff mogok dan tidak bisa nyala

"loh.. kak ini kenapa" panik

"lah anjinh mogok asw" turun dari motor dan mengecek kerusakan pada apa yang terjadi dimotiornya

"ka coba cari bengkel deket sini coba" nengok kanan kiri mencari bengkel yang ada

"disini nggak ada bengkel de mungkin 3 sampai 4 km an ada bengkel, dan tukang bengkelnya ga bisa disuruh kesini karena yaa aku gatau no ponselnya" pegang motor dan jalan kedepan kearah bengkel motor

"yaudah kalau gitu jalan aja"

"nanti kalau kamu cape bilang ya.. princess jadi jalan kaki deh"

"kak ini hampir se jam loh ga sampe² kakiku cape juga ya, istirahat dulu a" bujuk Aufaa yang sudah lelah jalan kaki

"yaudah kamu tunggu disitu aja tinggal" senyum tipis sambil menatap mata Aufaa

"oh kamu mau aku disini sendiri terus kalau aku ilang, kamu gada punya ade SECANTIK aku mampus" marah dan kesal dengan ucapan a'anya

"itu ada warung, istirahat disitu mau ga ntar aku yang traktir deh hari ini" menunjuk warung deket dia jalan

"beneran ya mau banget, laper banget soalnya nih perut diajak jalan terus"

Diwarung memesan 2 porsi makanan kesukaan mereka dan membeli minumannya, karena laparnya Aufaa makan dengan lahap dan cepat

"ka, mau lagi habis punya Aufaa atau nggak punya kakak aku makan" senyum manis dengan bibir yang masih celemotan

"aku udah dikit aja, tapi kalau kamu mau lagi aku pesenin de"

"engga itu aja punya kaka"

"yaudah nih abisin sampe bersih" nyodorin porsi makanannya


Khekhhh khekhhh


"khemm minum dulu, makannya pelan-pelan aja gausah keburu-buru kaga ditinggal juga" kasih segelas air minum putih, dan ambil sehelai tisu berdiri dan mendekati wajah Aufaa

"gini ya kalau anak kecil diajak makan diluar clometan masih an mulutnya, mendekat dikit aku bersihin de" mengelapnya dengan tisue dan dengan lembut pelan dan penuh kasih sayang sesekali menatap mata Aufaa

"dah yuk ka aku udah kenyang"

Perjalanan ternyata tidak sejauh apa yang difikirkan Aufa, mereka sampai di bengkel motor dan motor itu diperbaiki, setelah motor selesai perbaikan mereka berdua pulang kerumah


"eskrim ga" bertanya tetapi tidak seperti orang bertanya

"nanya"

"iya aku nanya de aku bertanya-tanya"

"hehe mau"

Mereka berhenti pada tukang eskrim dan membelinya, setelah eskrim habis mereka sesegera mungkin kembali kerumah dan istirahat.

Report Page