Part 1

Anin memandangi pesannya yang hanya dibaca oleh suaminya, Langit.

Ia benar-benar berharap Langit akan pulang, kali ini biarkan ia egois terhadap miliknya, sudah berapa banyak ia mengalah hanya demi menghargai perasaan perempuan itu.

Pagi-pagi sekali Anin sudah sibuk menyiapkan sarapan untuk Langit, ia tersenyum penuh bahagia ketika sarapannya sudah siap.

"Selamat pagi" sapa Anin dengan senyuman manisnya

"Ya" jawaban singkat dari Langit

"Ayo kita sarapan" ajaknya sambil menarik tangan Langit untuk duduk

Tanpa diduga Langit menghempaskan tangannya hingga genggaman Anin terlepas, lalu setelah itu ia meninggalkan Anin tanpa mengucapkan apapun.