Pembuatan Peta

Pembuatan Peta

#SavePeople


Sejarah fotogrametri sebagai sains diawali sebelum ditemukanya fotografi. Diantaranya Aristhoteles pada tahun 350 SM menemukan sistem pemroyeksian citra secara optis. Dr. Brook Taylor dan J.H. Lambert memperkenalkan prinsip perspektif untuk pembuatan peta.


Foto-Udara diawali oleh Nadar, 1858, dengan menggunakan Balon udara, perang Dunia (World War I) digunakan militer untuk merekam daerah musuh dan pergerakan musuh. Setelah Perang Dunia digunakan sipil dalam aplikasi topografi, bentuk-lahan, vegetasi, bentukan-budaya, dan lain-lain.
Foto-Udara menyajikan "bird's-eye view" objek di permukaan Bumi tampak
seperti dari udara

Manfaat fotogrametri dengan penggunaan foto udaranya secara praktis oleh Louis Daguerre asal Paris tahun 1839 dengan proses fotografik secara langsung. Seorang Perancis lainnya yakni Colonel Aime Laussedat pada tahun 1849 menggunakan foto udara untuk pemetaan topografi yang kemudian dikenal sebagai bapak fotogrametri. Waktu itu, pemotretan dilakukan dengan wahana balon udara dan layang-layang besar.

Penemuan pesawat udara oleh Wright bersaudara pada tahun 1902 membawa fotogrametri udara menjadi modern saat itu. Untuk aplikasi pembuatan peta topografi pemotretan dengan pesawat udara dilakukan untuk pertama kalinya adalah pada tahun 1913.

Definisi fotogrametri secara klasik adalah proses memperoleh informasi metrik tentang suatu objek melalui pengukuran yang dilakukan pada foto objek tersebut. Fotogrametri adalah ilmu membuat pengukuran dari foto. Fotogrametri berarti pengukuran fitur pada foto.

Ini menyangkut aspek metrik atau pengukuran proses. Selain aspek interpretasi foto ini juga terlibat atas teknologi yang digunakan untuk pemetaan di mana pengumpulan fitur diperlukan. Tugas mendasar dari informasi metrik diperoleh melalui pembentukan hubungan geometris antara gambar dan objek seperti yang ada pada saat pencitraan. Setelah ini ditetapkan informasi lain dari objek diturunkan.

Foto-Udara menggunakan kamera dan film untuk merekam pantulan EMR (Electromagnetic Radiation) pada panjang gelombang 0.3 m - 0.9 m (the mid ultra-violet - the near IR).

Prinsip dasar yang digunakan oleh fotogrametri adalah triangulasi. Dengan mengambil foto dari setidaknya dua lokasi berbeda, apa yang disebut “line of sight” dapat dikembangkan dari setiap kamera ke titik pada objek. Garis-garis pandangan ini (kadang-kadang disebut rays karena sifat optiknya) secara matematis berpotongan untuk menghasilkan koordinat 3 dimensi dari titik yang diinginkan. Triangulasi juga merupakan prinsip yang digunakan oleh theodolites untuk pengukuran koordinat. 

Jika Anda terbiasa dengan instrumen ini, Anda akan menemukan banyak kesamaan (dan beberapa perbedaan) antara fotogrametri dan theodolit. Bahkan lebih dekat, triangulasi juga cara kedua mata Anda bekerja bersama untuk mengukur jarak (disebut persepsi kedalaman).


Aerial fotogrametri
Unmaned Aerial Vehicle

Aerial fotogrametri melibatkan pesawat rc / UAV ( Unmaned Aerial Vehicle) atau drone Kamera dipasang di pesawat terbang dan biasanya mengarah secara vertikal ke tanah.
Foto udara diambil dari udara dengan kamera khusus yang dipasang di pesawat di atas area dengan sumbu kamera hampir vertikal.
Beberapa foto tanah yang tumpang tindih diambil saat pesawat terbang di sepanjang jalur penerbangan.
Foto-foto ini diproses dalam plotter stereo (instrumen yang memungkinkan operator melihat dua foto sekaligus dalam tampilan stereo).
Foto-foto ini juga digunakan dalam pemrosesan otomatis untuk pembuatan Digital Elevation Model (DEM).

Proses Fotogram dan Peta


FOTO UDARA

• Foto udara merupakan rekaman fotografis obyek di atas permukaan tanah yang pengambilannya dilakukan dari udara.
• Citra atau bayangan yang diperoleh adalah hasil proyeksi sentral. Sinar cahaya matahari yang terpantul oleh obyek dipermukaan tanah atau terain yang masuk ke dalam kamera melewati celah yang ada di dalam lensa akan Jatuh pada film yang telah dipasang berimpit dengan bidang negatif.
• Obyek yang direkam dapat berupa bentang alami seperti bukit, lembah, sungai dan telaga maupun hasil perbuatan manusia seperti bangunan-bangunan gedung, perumahan, jalur transportasi, waduk, bendung dan saluran.


Carrier Pigeons Take Aerial Photos With New Camera (Feb, 1932)
Foto-Udara dipelajari dalam ilmu Photogrammetry terutama untuk pengukuran.


Report Page