Letter

Letter

A

Sehun-ah, apa kabar?

Maafkan aku tak memberi kabar soal kepergianku. Ah, kupikir kau tak akan keberatan. Iya kan?

Apa aku sempat terlintas dibenakmu Sehun-ah? Jika iya, aku penasaran sekali seperti apa parasmu saat memikirkanku. Aku masih ingat kau akan marah-marah jika tak melihatku dalam sehari.

Aku masih sering memikirkanmu. Aku rindu saat itu, Sehun. Bagaimanapun kita pernah berhubungan dengan baik. Setiap kenangan membekas dikepalaku dengan apik.

Aku bahkan membuat rangkaian foto yang sama dengan yang kugantung dikamarmu. Boleh ya? Aku tak tahan untuk tak tersenyum melihatmu disana. Aku yakin kau akan merindukan saat-saat itu juga. Jika saat itu datang, pastikan tak ada rasa bersalah untukku ya. Aku sungguh tak apa-apa meski kau melupakanku sekalipun.

Ah. Ngomong-ngomong, kau sangat serasi dengan Dahye. Aku berbahagia untukmu. Kau menemukan seseorang yang bisa mencintaimu dengan cukup. Doakan aku segera menemukannya juga ya? Jujur aku mulai kesepian. Hahaha.

Jangan menyesal bertemu denganku, oke? Aku benar-benar marah jika kau melakukannya.

Karena bertemu denganmu adalah hal terbaik seumur hidupku, Sehun. Meski hidupku berulang sekalipun, aku akan memilih bertemu denganmu lagi.

Sampai jumpa dilain waktu Sehun-ah. Berikan senyum terbaikmu dan pastikan kau memanggilku Hyung saat kita bertemu lagi ya!








Report Page