Home

Home

orel

Saya menemukan sebuah rumah. Dia hangat, dia terasa nyaman dan mampu melindungi saya dari bahaya apa saja di luar sana. Ketika berpuluh jam pada waktu tidak saya habiskan dengannya, saya merasa sangat kelelahan dan dia seolah menyambut kepulangan saya.


Itu merupakan hal pertama kali-nya bagi saya, menemukan seseorang untuk saya jadikan tempat pulang. Dia membiarkan saya bersandar ketika saya kelelahan menghadapi hari yang penuh lika-liku, dia mendengarkan saya bercerita tanpa henti mengenai hal-hal apa saja yang saya lalui ketika tanpa-nya; itu adalah aktivitas yang sudah menjadi rutinitas saya dengan dia setiap harinya.


Lalu, sampai akhirnya saya menyadari sesuatu. Kenapa... hanya saya? Hanya saya yang menjadikan dia tempat sandaran, dia tidak melakukan sebaliknya. Hanya saya yang menjadikan dia tempat pulang, sedangkan saya untuk-nya hanya sebuah tempat singgah sejenak. Saya menyadari bahwa dia tau segala kisah tentang saya, tapi kenapa saya tidak tau apa-apa tentang dia. Kenapa?


Saya kebingungan ketika dia tidak ada disisi saya, kerap kali saya bertanya "Bagaimana saya jika tanpa dia?". Hampir saya hancur, lalu bagian lain dari diri saya mengingatkan bahwa; sejak awal kamu memang bertahan sendirian, jadi tanpa dia pun harusnya tidak menjadi sebuah masalah.


Dan saya menyadari betapa menyakitkannya menjadikan sesosok makhluk hidup sebagai rumah.

Report Page