Home

Home

Pasya

Rumah, sebenarnya apa makna asli dari kata Rumah?

Rumah adalah tempat singgah yang nyaman, pemberi kehangatan disaat raga kekakuan.

Rumah tak selalu berbentuk rumah, rumah dapat di objekan dengan makhluk-makhluk yang Tuhan ciptakan.

Namun, dari banyaknya makhluk yang Tuhan ciptakan, mana satu yang dapat ku sebut rumah?

Relungku membeku, aku kedinginan, aku membutuhkan kehangatan.

"Bunda, bu guru bilang nilai ku yang terbesar di antara temanku, lihat!"

"Menyingkir, kamu lihat tidak bundamu ini kelelahan? dan apa-apaan ini, nilaimu itu rendah bodoh!"

.

"Untuk apa kau memakai semua itu, kalau wajahmu buruk ya buruk saja."

.

"Berhenti mengerucut, wajahmu terlihat seperti babi."

.

"Memilikimu sangat sia-sia."

.

Aku tersenyum, bahkan orang tuaku sendiri tak layak untuk ku jadikan rumah.

Memang benar adanya, tak sepatutnya kita berharap pada manusia, mereka sia-sia.

Saat ini, rumah terbaik untuk ku adalah diriku sendiri. karna diriku, aku juga mengingat bahwa orang lain juga mempunyai masalah, mungkin lebih besar dari milikku.

Aku selalu berasumsi kalau masalahku ini hanya masalah kecil, dan tak seharusnya aku bersikap berlebihan.

Namun, aku tidak sanggup dengan masalah kecil ini. masih dapatkah ini di sebut dengan masalah kecil?

Dan, mereka selalu mengatakan, "Kau seharusnya bersyukur, uang bulananmu itu lebih banyak dari temanmu yang lain." Iya, aku bersyukur, sangat. dan aku selalu berharap dengan uang tersebut, aku dapat membeli sedikit kebahagiaan.

Namun semesta berkata bahwa kebahagiaan tak bisa di beli dengan uang, kebahagiaan di beri secara percuma untuk anak yang baik.

Ah.. ternyata, aku anak yang jahat ya? aku minta maaf. tolong maafkan aku, aku ingin mendapat kebahagiaan.

Semesta, berpihaklah kepadaku. aku juga menginginkan kebahagiaan seperti mereka yang kau pihak.


Report Page