HOME ;

HOME ;

K. Byaktar
M. DRPW

Tanggal 18 pukul 12.00PM, kantor pusat kepolisian metropolis mendapat laporan adanya orang hilang di daerah kota Batavia. Keterangan dari sang pelapor, seorang pembantu dari rumah keluarga kaya raya telah hilang sejak dua hari yang lalu.

3 Detective cerdas dari unit kejahatan dan kriminal milik salah satu biro Detective swasta ikut andil dalam kasus ini, sebab kasus ini melibatkan keluarga kaya raya yang berperan dalam pemerintahan.

Tepat pukul 13.00PM Detective Zack, Detective Omar, dan Detective Majorca telah sampai di rumah tersebut, mereka di sambut dengan baik oleh pemilik rumah, yaitu Nyonya Jena. Namun ada sedikit kejanggalan, keadaan rumah tersebut terlampau baik, seperti tidak ada sesuatu yang terjadi.

"Bisa kah saya melihat kamar korban?" Detective Majorca mengawali percakapan dengan nyonya rumah tersebut, setelah memastikan Detective Omar dan Detective Zack selesai menyiapkan beberapa peralatan.

"Silahkan." Seorang baby sitter yang berdiri gusar dengan pakaiannya yang kotor serta bernoda putih itu menjawab dengan terbata. Gadis muda itu sesekali melirik kearah sang majikan yang memandu para Detective itu sambil tersenyum.

Namun dalam kamar tersebut, tidak ditemukan apapun yang mencurigakan sama sekali karena barang barang nya masih tersimpan rapih, hanya ada surat yang bertuliskan "saya izin pamit, Bu." Selain surat itu, terdapat juga patung lilin yang terpajang dalam kamar tersebut berpostur bungkuk dengan model rambut pendek.

"Siapa saja yang tinggal dirumah ini?" Detective Omar bertanya sembari menyiapkan buku kecilnya. Matanya menelisik tangan tremor milik Anindia – baby sitter rumah itu. Lantas Detective Omar mulai berdiskusi dengan 2 rekannya setelah mendengar jawaban dari Nyonya jena.

Setelah berdiskusi, para Detective itu menetapkan 3 orang tersangka;


1. Jena Anarlyn, sebagai pemilik rumah tersebut yang dicurigai melakukan tindakan kekerasan, yang menjadi alasan pembantu tersebut pergi.


2. Anindia, sebagai baby sitter dari anak pemilik rumah yang di ketahui memiliki perselisihan dengan pembantu tersebut yang berkaitan dengan gaji.


3. Jaxon, supir keluarga tersebut yang di ketahui memiliki perselisihan yang disebabkan pernyataan cintanya ditolak oleh pembantu tersebut.


Ketiga Detective itu memutuskan untuk pergi setelah mengantongi beberapa hal yang dapat dijadikan bukti, namun dalam perjalanan menuju gerbang mereka bertemu dengan anak kecil yang diketahui sebagai anak dari pemilik rumah tersebut


"Pak polisi saya takut, semalam saya lihat patung lilinnya bergerak." Ucap anak itu histeris. Setelah mendengar anak kecil itu berbicara, Detective Majorca melirik sopir yang membawa kantong belanja dibelakang si anak, dan sopir itu menatap balik kepada Detective Majorca dengan senyum.


"Kenapa ada begitu banyak lilin?" Gumam Detective Majorca

"Mana mungkin patungnya bergerak, tadi saya lihat tidak bergerak." jawab Detective Zack


"Hahahaha, sudah sudah ayo masuk. Lagi pula benar kata pak polisi mana mungkin patung itu bergerak." ucap Jena sambil membawa anaknya masuk. Detective Omar mengernyitkan dahi, tercium bau yang tidak asing dari tubuh Jena saat melintasinya barusan.

Berdasarkan kesaksian Detective Zack dan Detective Omar dikatakan ada keanehan lain, bahwa didalam kamar tersebut pekat dengan bau lilin yang baru saja digunakan, dan juga sehelai rambut coklat panjang ditemukan didalam kamar, sedangkan sang pembantu memiliki rambut yang pendek.

Ungkapkan siapa pelaku serta kronologinya dari bukti dan petunjuk yang telah didapatkan. Pssst! Pelaku itu masih berkeliaran di kota Metropolis!

Report Page