FATWA: HUKUM MENERIMA HADIAH DARI ORANG YANG BIASA BERMUAMALAH DENGAN RIBA

FATWA: HUKUM MENERIMA HADIAH DARI ORANG YANG BIASA BERMUAMALAH DENGAN RIBA

Mutiara Nasehat Ikhwan

HUKUM MENERIMA HADIAH DARI ORANG YANG BIASA BERMUAMALAH DENGAN RIBA

بســـــم الله الرحمٰـــن الرحيـــم

✍🏻 Syaikh Ibnu Utsaimin رحمـــه الله

🔒 pertanyaan:

Apakah boleh mengambil hadiah dari seseorang yang bermuamalah dengan riba❓

🔓 jawab:

Saya kembali bertanya padamu: Apakah Yahudi biasa memakan riba atau tidak? Jawabannya: iya, berdasarkan firman Alloh Ta’ala,

فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ

“Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan) , disebabkan mereka melanggar perjanjian itu.” (QS. An Nisaa’: 155) sampai pada firman Alloh,

وَأَخْذِهِمُ الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ

“dan disebabkan mereka (orang-orang Yahudi) memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil.” (QS. An Nisaa’: 161)

Walaupun kebiasaan mereka memakan riba, namun Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam menerima hadiah mereka. Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah menerima hadiah dari seorang wanita (Yahudi) yang memberi beliau hadiah kambing di Khoibar. Beliau juga sering bermuamalah dengan orang-orang Yahudi. Tatkala meninggal dunia, baju besi beliau digadai pada orang Yahudi.

Oleh karena itu, kami biasa membawakan kaedah:

أن ما حُرِّم لكسبه فهو حرام على الكاسب فقط، دون مَن أخذه منه بطريق مباح.

Sesuatu yang diharamkan karena cara memperolehnya yang haram, maka itu haram bagi orang yang melakukan cara tersebut saja, bukan pada orang yang mengambil darinya melalui jalan yang halal (mubah).

Dari kaedah di atas, ini berarti dibolehkan mengambil hadiah dari orang yang biasa bermuamalah dengan riba. Begitu pula diperbolehkan melakukan jual beli dengannya kecuali jika tidak bermualah dan tidak menerima hadiah darinya terdapat suatu maslahat, maka di sini maslahat yang jadi patokan.

Adapun sesuatu yang diharamkan karena bendanya, maka itu haram bagi orang yang mengambil benda haram tersebut dan juga yang lainnya. Misalnya adalah khomr (minuman keras), seandainya ada yang diberi hadiah minuman semacam ini –misalnya dari orang Yahudi atau Nashrani yang menganggap halalnya khomr-, apakah boleh kita menerima hadiah tersebut? Jawabannya: Tidak boleh karena benda tersebut (khomr) haram dilihat dari bendanya.

Apabila seseorang mencuri barang orang lain, lalu datang padaku dan memberiku barang hasil curian tadi. Barang tersebut haram ataukah tidak (jika saya terima)? Jawabannya: haram. Alasannya, karena barang hasil curian secara benda adalah haram.

Dengan kaedah inilah akan membebaskanmu dari berbagai masalah yaitu kaedah: “Sesuatu yang diharamkan karena cara memperolehnya yang haram, maka itu haram hanya bagi yang melakukan cara tersebut saja, bukan pada orang yang mengambil darinya dengan jalan yang halal”. Kecuali orang yang memberi tersebut adalah orang yang sedang diboikot yaitu tidak boleh mengambil atau menerima hadiah darinya, juga tidak boleh melakukan transaksi jual beli dengannya, maka boikot ini menghalangi untuk bermuamalah dengannya. Mu’amalah semacam ini tidak boleh dilakukan dengan orang yang sedang diboikot karena ada maslahat.

Jadi boleh seseorang memakan hadiah tersebut (yaitu hadiah dari orang yang memperolehnya dengan cara yang haram dan kita diberi darinya dengan cara yang halal). Bukankah Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam menerima hadiah dari orang Yahudi bahkan beliau memakannya❓

📚 Liqo’ Al Bab Al Maftuh 2/59.

📲 masjid imam ahmad

https://t.me/masjidimamahmad


••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••


HUKUM MENERIMA HADIAH DARI ORANG YANG BERTRANSAKSI DENGAN RIBA

🎙Syaikh Muhammad bin Sholih Al-'Utsaimin rahimahullahu Ta'ala

Pertanyaan:

Seseorang bekerja di bank yang melakukan transaksi dengan riba. Kemudian ia mengunjungi kerabatnya dan membawa hadiah berupa makanan dan pakaian untuk para kerabatnya itu. Lantas apa hukum para kerabat itu menggunakan pakaian-pakaian ini dan mereka memakan makanan ini. Apakah halal untuk para kerabat itu atau haram atas mereka?

Jawaban:

Halal bagi mereka memakannya, karena siapa saja yang menghasilkan harta dengan cara yang haram, maka tidak berarti harta itu sendiri haram hukumnya, sehingga boleh bagi siapa saja yang menerimanya dengan jalan yang syar'i untuk memakannya. Orang-orang ini, menerima harta itu dengan jalan yang syar'i yaitu hadiah.

Namun jika mereka menolak hadiahnya menjadi sebab pelaku riba ini menjauhi riba, maka pada kondisi ini, mereka harus mengembalikan hadiah itu dan menerangkan kepadanya, bahwa hanyalah mereka mengembalikan hadiah itu dikarenakan ia masih bermuamalah dengan riba sampai ia bertaubat.

Adapun jika hal itu tidak membuat ia mencabut diri dari muamalah riba, maka tidak mengapa atas mereka menerima hadiahnya, karena kita mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menerima hadiah dari orang-orang Yahudi yaitu pada saat di Khaibar, beliau menerima hadiah seorang wanita yang menghadiahkan seekor kambing kepada beliau dan di Madinah seorang hamba sahaya yahudi mengundang Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam dan menyuguhkan roti gandum dan semacam lemak yang sudah diolah, beliau pun menenuhi undangannya.

Demikian juga beliau bertransaksi membeli makanan untuk keluarganya dengan seorang yahudi dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggadaikan baju besinya untuk itu. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun wafat sedangkan baju besinya masih tergadai di tangan yahudi ini.

Berdasarkan semua ini kami katakan kepada semua jamaah kerabat ini, jika pengembalian kalian dengan hadiah ini menyebabkan dia meninggalkan transaksi dengan riba, maka kembalikanlah hadiah itu. Tetapi jika pengembalian itu tidak membawa kepada hal itu dan orang itu tidak peduli dengan kalian menerima atau menolak hadiahnya, maka tidak mengapa menerima hadiah ini.

🎧🕌Al-Liqo' Asy-Syahri 32

📱http://t.me/ukhwh

السؤال:
رجل يعمل في بنك يتعامل بالربا، فزار قرابة له وجاء معه بهدايا من طعام وملابس لأولئك القرابة، فما حكم استعمال أولئك القرابة لهذه الملابس وأكلهم لهذا الطعام هل يحل لهم أم يحرم عليهم؟
الجواب:
يحل لهم أن يأكلوا؛ لأن من كسب مالاً على وجه محرم وليس المال محرماً لعينه فإنه يجوز لمن أخذه منه بطريق شرعي أن يأكل منه، وهؤلاء أخذوها بطريق شرعي وهو الهدية، لكن إذا كانوا امتنعوا من قبول هديته صار سبباً لبعده عن الربا، فإنه في هذه الحالة يجب عليهم أن يردوا الهدية، وأن يبينوا له أنهم إنما ردوا الهدية لكونه يتعامل بالربا حتى يتوب.

أما إذا كان لن يقلع عما هو عليه فلا حرج عليهم في قبول هديته، ونحن نعلم أن الرسول صلى الله عليه وسلم قبل هدية اليهود، ففي خيبر قبل هدية المرأة التي أهدت له الشاة، وفي المدينة دعاه غلام يهودي إلى خبز شعير وإهالة سنخة فأجاب عليه الصلاة والسلام، وكذلك عامل رجلاً يهودياً اشترى طعاماً لأهله، ورهنه النبي صلى الله عليه وسلم درعه، ومات النبي صلى الله عليه وسلم ودرعه مرهونة عند هذا اليهودي. فعلى هذا نقول لهؤلاء الجماعة: إذا كان ردكم لهديته يفضي إلى تركه التعامل بالربا فردوها، وإذا كان لا يفضي إلى ذلك، وأن الرجل لن يهتم بردكم، أو قبولكم، فلا بأس بقبول هذه الهدية.

🍂 Fawaaid Ahlussunnah
🌏 Kanal Telegram: https://t.me/Alfawaaid

▫️▫️▫️▫️▫️▫️


•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••



📚💶🤝 HUKUM MENERIMA UANG DARI SESEORANG YANG MODALNYA SERING MEMINJAM DARI BANK

✍ _Dijawab oleh Ustadz Zuhair Syarif Hafizhahullah_

❓ Pertanyaan :

Bismillah.
Semoga ustadz selalu diberi kesabaran dan dilindungi Allah Subhanahu wata'ala. Ustadz apakah boleh kita terima uang dari seseorang dengan dalih THR di hari lebaran untuk anak yang mana modal usahanya itu sering meminjam ke bank? Dan apakah menerima THR nya itu termasuk ancaman Nabi dari tujuh macam orang yang binasa?
Jazakallahu khaer ustadz

💡 Jawaban :

☑️ Tidak mengapa menerima hadiah dari orang yang demikian, karena Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menerima hadiah dari beberapa penguasa kafir, yang tentunya mereka asal-asalan dalam mencari harta benda. Wallahu a'lam


https://t.me/forum_muslim_salafy_indonesia

Sumber
https://t.me/qowwamussunnah/3126



•┈┈•⊰✿Ⓜ️ ❁📚❁ Ⓜ️✿⊱•┈┈•






Report Page