FAQ: Kerjasama Investasi Budidaya Rumput Laut

FAQ: Kerjasama Investasi Budidaya Rumput Laut

HARKEL

Rumput laut itu apa?

Rumput laut adalah salah satu sumber daya hayati yang terdapat di wilayah pesisir atau laut. Rumput laut adalah anggota dari kelompok vegetasi yang dikenal sebagai alga (ganggang) 

Selain hidup di alam bebas, beberapa jenis rumput laut juga banyak dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia. Contoh yang banyak dibudidayakan adalah Euchema Cottonii dan Glacilaria Sp.

Rumput laut jenis apa yang akan dibudidayakan?

Jenis rumput laut yang akan dibudidayakan adalah rumput laut Gracilaria Sp. Jenis rumput laut ini sangat cocok dengan habitat lingkungan di pantai utara Kerawang Jawa Barat terutama dari sisi pH dan salinitas pada kandungan tanah dan air .

Jenis Rumput laut Gracilaria Sp dapat dibudidayakan di laut maupun di Tambak di pesisir pantai, Namun berdasarkan pertimbangan nilai ekonomis maka budidaya di tambak lebih ekonomis dan menguntungkan dibanding di laut.

Rumput laut Gracilaria Sp ini merupakan bahan baku dari tepung agar setelah melewati proses ekstraksi.

Apa yang dimaksud dengan SEWA, GADAI ataupun BELI/MILIK pada lahan tambak?

SEWA adalah kita menyewa lahan tambak untuk waktu tertentu. Penyewa berhak untuk mengelola lahan tambak tersebut untuk dipergunakan budidaya rumput laut.

GADAI adalah kita menitipkan uang sejumlah tertentu dan dan waktu tertentu kepada pemilik lahan tambak dan kita mendapatkan jaminan berupa lahan tambak dan kita berhak untuk mengelola lahan tambak tersebut untuk dipergunakan budidaya rumput laut. Bila pada saat jatuh tempo pemilik lahan belum bisa mengembalikan uang titipan tersebut maka kita tetap berhak mengelola lahan tambak tersebut sampai uang titipan dikembalikan. Tidak ada kenaikan harga dalam pengembalian uang titipan tersebut pada akhir pengelolaan tambak.

BELI/MILIK adalah kita membeli lahan tambak dari pemilik tambak dan kita berhak untuk menggunakan lahan tambak tersebut untuk budidaya rumput laut atapun dijual kembali kepada pihak lain. Terdapat kenaikan harga jual tambak pada akhir pengelolaan tambak.

Bagaimana status tanah dari lahan tambak?

Status tanah dari lahan tambak masyarakat hampir sebagian besar adalah tanah PERHUTANI yang telah diberikan hak garapnya kepada masyarakat setempat berupa Surat Hak Garap resmi dari PERHUTANI. Masyarakat diperbolehkan untuk mengelola tanah tersebut dengan membayar retribusi setiap tahun secara resmi kepada PERHUTANI. Masyarakat dilarang untuk menebang pohon mangrove yang berada di tanah tersebut.

Sebagian dari masyarakat penggarap tanah perhutani tersebut malakukan budidaya sendiri, sebagian lagi ada yang menyewakan, atau menggadaikan atau menjual ke pihak lain dari hak garap tersebut.

Bagaimana masalah keamanan usaha?

Pertama, Lingkungan dan masyarakat di wilayah ini relatif baik dan tidak pernah ada kejadian penjarahan terhadap hasil tambak.

Kedua, lahan tambak ini dijaga oleh penjaga kita yang setiap saat diawasi dan dipelihara.

Ketiga, rumput laut ini tidak bisa dimakan secara langsung sebagaimana ikan atau udang yg mudah dimakan dimanapun dan kapanpun. Tidak mudah untuk memproses rumput laut ini menjadi tepung agar. Hanya terdapat satu pabrik pengolahan rumput laut hingga tepung agar2 di Indonesia yang dapat memproses hingga standar Internasional.

Keempat, rumput laut ini tidak bisa dijual secara mudah dan memerlukan waktu lama dan tenaga banyak untuk melakukan panen tidak seperti ikan atau udang yang bisa tangkap dengan jaring secara cepat.

Bagaimana pola budidaya rumput laut?

Pola budidaya rumput laut ini dilakukan dengan pola POLIKULTUR yaitu budidaya rumput laut bersamaan dengan budidaya bandeng bersamaan dalam satu tambak.

Pola ini bukan hanya akan memberikan tambahan pendapatan selain dari hasil panen rumput laut, akan tetapi budidaya bandeng adalah semata2 juga sebagai simbiosis mutualisme antara rumput laut dan bandeng. 

Pertumbuhan rumput laut akan terhambat dengan adanya pertumbuhan lumut. Sedangkan bandeng yang dibudidayakan adalah bukan tipe budidaya intensif (diberi pakan dari luar). Pakan pada budidaya bandeng tradisional ini diperoleh dari dalam tambak diantaranya adalah lumut dan sedikit dari rumput laut itu sendiri.

Budidaya ini akan menggunakan lahan tambak baik tambak yang disewa, atau tambak gadai ataupun membeli tambak dari masyarakat.

Bagaimana pola panen rumput laut?

Pada tahap awal penebaran bibit rumput laut akan mengalami pertumbuhan hingga 4 bulan hingga panen perdana bisa dilakukan. Setelah itu maka rumput laut akan bisa dipanen kembali setiap 2 bulan sekali. 

Panen tidak bisa dilakukan apabila musim hujan tiba karena tidak adanya sinar matahari cukup untuk pengeringan hasil panen rumput laut di pematang tambak. Rumput laut basah jika segera dikeringkan akan menjadi busuk dan tidak laku untuk dipasarkan.

Panen dilakukan secara berkesinambungan selama 1 bulan dari batas awal tambak ke batas akhir tambak.

Bagaimana pasar untuk penjualan hasil budidaya rumput laut tersebut?

Pasar rumput laut ini adalah Koperasi. Koperasi telah menjalin kontrak dengan pabrik pengolahan rumput laut untuk diproses menjadi tepung agar.

Berapapun hasil panen dari rumput laut ini akan dibeli koperasi dan demikian juga dai koperasi ke pabrik.

Bagaimana pola pembayaran penjualan dari koperasi?

Rumput laut yang sudah kering di pematang akan di bawa ke Koperasi untuk di jemur ulang, diberihkan dari kotoran dan ditimbang akhir. Dari setiap pengiriman DO ke koperasi selama 2 minggu akan dibuat tagihan dan akan menerima pembayaran dari Koperasi 2 minggu kemudian.

Bagaimana sistim kerjasamanya?

Kami sebagai pengelola akan menggunakan dana pihak investor untuk budidaya rumput laut untuk luas dan jangka waktu sesuai keinginan investor. 

Pengelola akan menempatkan penjaga tambak yang dapat bertugas dengan sebaik baiknya. 

Pengelola juga akan menempatkan pekerja sebagai pengawas dan sekaligus teknisi untuk kegiatan budidaya rumput laut.

Pengelola juga selalu berkonsultasi dengan beberapa pihak yang kompeten dalam hal budidaya rumput laut dan bandeng guna keberhasilan panen dari dua budidaya ini.

Pengelola akan mendapatkan bagi hasil atas laba bersih usaha dengan penawaran 50% investor dan 50% pengelola.

Bagaimana gambaran kelayakan kerjasama usaha budidaya rumput laut?

Untuk memudahkan calon investor maka dibawah ini kami buatkan perbandingan kelayakan usaha untuk kerjasama budidaya rumput laut dengan asumsi luas lahan tambak 10-250 hektar dengan variasi periode kelola 3 tahun (sewa dan gadai) dan 10 tahun (beli/milik) yang dapat diperpanjang secara terus menerus.

Pada masing masing kategori akan diperlihatkan simulasi skenario usaha baik pada kondisi pesimis, moderat maupun optimis.

Tambak Sewa Jangka kelola 3 tahun
Tambak Gadai Jangka kelola 3 tahun
Tambak Beli/Milik Jangka Kelola 10 tahun

Bagaimana cara menghubungi kami?

Silakan kontak langsung ke:

HARKEL seaweed

Phone: +6281229755094

Whatsapp: +628158019107

Ruko Pasar Pagi Bintara E34

Bekasi Barat




Report Page