Dream.

Dream.

pacar anime

Hai aku Rena, aku berasal dari keluarga mapan. Aku anak ke 3 dari 3 bersaudara, Aku juga mempunyai 2 sahabat yang sangat setia padaku, mereka bernama jeff dan selly. Aku memiliki rumah yang saaangat besar dan sangat luas, kata ayah rumah itu peninggalan buyut. Tetapi aku sangat penasaran dengan rumahku, ada beberapa ruangan yang tidak boleh aku masuki dan banyak juga ruangan yang tidak pernah aku lewati, ayah melarang semua anggota keluarga masuk ke ruangan tersebut. sewaktu aku tanya mengapa kita tidak boleh masuk, ayah tidak memberikan alasannya, benar benar aneh.


Suatu hari, aku dan selly sedang berada di luar rumah karena kita mengikuti kegiatan sekolah. Kita disuruh mempelajari tentang macam macam daun, di sebelah daun daun ada danau dan di sana ada bebek, haha bebeknya sangat lucu. Sudah hampir 30 menit kita belajar tentang daun, akhirnya kita memutuskan untuk pulang karena lelah, tetapi kita pulangnya tidak lewat jalur waktu kita datang, kita nekat untuk pulang lewat jalan yang sebelumnya tidak pernah kita lewati. Sepanjang perjalanan aku hanya melihat kolam renang dengan lumut yang banyak, ewh sangat menjijikan. Perjalanan sangaaat panjang dan di kolam terakhir aku melihat ada sebuah pintu coklat di pojokan, aku berlari agar bisa cepat cepat memasuki pintu itu karena sudah lelah berjalan jauh dan akhirnya aku sampai di depan pintu. Aku melihat selly berlari ke arahku, tetapi aku tidak tau kenapa saat selly berlari ke arahku, aku merasa sangat takut kepadanya.


Tanpa basa basi akhirnya aku memasuki pintu itu dan aku sangat terkejut, ternyata pintu tadi tembus kedalam rumahku!! aku segera berlari ke kamarku, selly? aku tinggal haha, sekarang aku sangat takut dengannya. Disore hari aku menemui ayahku karena aku ingin bertanya tentang rumah ini, dengan di temani secangkir teh dan angin sepoi-sepoi dari luar.


"Ayah, sebenarnya kenapa aku tidak boleh memasuki beberapa ruangan di rumah ini?" tanyaku.


"Kamu tidak perlu tau alasannya."


Aku mendecih kesal, lagi lagi jawaban ayah seperti itu.


"Kenapa? kenapa aku tidak perlu tau alasannya yah?"


Aku melihat ayah menghembuskan nafas dengan panjang, aku makin penasaran dengan fakta dari rumah ini.


"Tak apa, nanti kamu tau sendiri alasannya. Oh iya, jangan sesekali kamu memasuki pintu yang ada di pojok deket kamar kakakmu itu, sama jangan masuk ke dapur, nanti kamu celaka."


Aku terdiam, padahal baru saja aku keluar dari pintu itu, apa yang akan terjadi padaku? Namun masalah dapur.. dapur di rumah kita terletak dimana? aku tidak pernah melihatnya.


"Dapur? selama ini kita punya dapur?"


"Ya punya, masa ga punya."


"Yaudah deh yah, itu aja yang mau aku tanyain."


Aku berdiri dan bergegas untuk pergi ke kamarku, sampainya di kamarku, aku terkejut karena tiba tiba ada selly di dalam kamarku. Aku berniat mengajak selly untuk mencari "dapur" tersebut, dan selly setuju.


Keesokan harinya, aku dan selly keliling rumah karena kebetulan seluruh keluargaku sedang pergi. Sudah hampir 4 jam kita muter muter, tetap saja tidak ketemu. Aku melihat 1 pintu yang belum kita masuki, tetapi itu pintu yang di larang oleh ayah, Tanpa pikir panjang aku memasuki pintu itu. Aku terdiam, bingung harus bagaimana, ternyata dibalik pintu itu seperti ada dunia lain. Sangat indah, mengapa ayah tidak memperbolehkan aku memasuki pintu ini dari dulu? Aku berjalan semakin dalam, dan aku menemukan ruangan kaca, hanya di lapisi dengan kaca, aku memasuki ruangan itu. Ternyata di sebelah timur ruangan kaca, disana ada pintu yang sangat banyak, aku mendekati pintu itu dan membukanya. Ternyata itu dapurnya, aku melihat sekeliling dapur dan terheran, mengapa dapurnya tidak seperti dapur pada umumnya? ini sangat mengerikan! aku segera keluar dari dapur dan kembali ke ruang kaca. Tiba tiba aku mendengar suara langkah kaki, aku cepat cepat menyuruh selly sembunyi di bawah meja, sedangkan aku di balik kursi. Dirasa orang itu sudah pergi jauh, pelan pelan aku keluar dari tempat persembunyian untuk mengintip, Ya Tuhan ternyata itu ayah!! Aku bingung harus bagaimana, lalu ayah kembali melewati ruang kaca, aku cepat cepat bersembunyi agar ayah tidak melihatku. Dari arah Timur aku melihat ada Bunda yang datang, aku bergerak pelan mendekati bunda, tidak lupa aku mengajak selly juga. Huhh kita selamat karena ada bunda!


Ayah dan Bunda sedang mengobrol di dalam ruang kaca itu, aku sebagai anak yang baik tidak boleh menguping. Aku memutuskan untuk jalan jalan di depan dapur, di sebelah dapur ada tangga, entah tangga itu menuju kemana. Di tangga itu ada 3 kucing, yang bikin aku heran mengapa tangganya itu seperti habis terbakar? dan mengapa ada kucing disini? padahal ayah tidak menyukai kucing. Banyak sekali pertanyaan yang ingin aku tanyakan, Lalu saat aku ingin mendekati ayah dan bunda pandanganku menjadi gelap, sangat gelap.


Aku terbangun di suatu ruangan, sepertinya ruangan ini bekas kebakaran. Aku melihat ada tante zira dengan raut wajah sedih, aku berusaha untuk mendekati tante zira.


"Tante, tante lagi liat apa?" tanyaku.


....

Tante zira membuang sebuah polaroid dan aku mengambil polaroid yang di buang oleh tante zira dan aku sangat heran.

Polaroid marel


"Tante, ini kan fotonya om marel? kenapa di buang?"


Tidak ada jawaban, tante zira pergi begitu saja. Karena aku takut, aku memutuskan untuk mengikuti tante zira, aku benar benar heran. Foto om marel di buang sama tante zira, sekarang tante zira sama om jero. Karena aku merasa ada yang aneh, aku segera berlari ke pinggir jalan dan benar saja, setelah aku keluar dari rumah, tiba tiba rumahku meledak. Ayah, bunda, kakak, dan selly masih ada di dalam, aku takut aku bingung. Benar, aku masih punya jeff, aku bergegas untuk pergi ke tongkrongan jeff. Sesampainya di sana aku menangis, aku menceritakan semuanya yang terjadi padaku ke jeff. Jeff ingin melihat kondisi rumahku, aku memperbolehkannya untuk datang ke rumahku. Sesampainya di rumahku, jeff terdiam tak ada satu patah katapun yang bisa ia ucapkan. Jeff menyemangati aku dan mengajakku untuk tidur di rumahnya untuk sementara, di tengah jalan, jeff terbakar. Aku melompat dari motor jeff, Ini mimpi buruk!!! aku harus segera bangun!! Tolong siapapun bangunkan aku!


Aku terbangun dengan perasaan takut, sedih, panik tercampur menjadi satu. Aku berusaha untuk menenangkan diri.


"Tenang, tenang, ini cuma mimpi." ucapku sambil mengelus-elus dadaku pelan.


Aku sudah lebih tenang dari sebelumnya, aku harap aku tidak pernah bermimpi seperti itu lagi.

Report Page