Destiny

Destiny

R☆YEN !

Rayen percaya akan takdir. Rayen percaya orang orang yang ia temui setiap hari, baik itu orang yang ia kenali ataupun orang yang sama sekali ia tidak kenali, adalah sebuah takdir. Ia juga percaya kalau kesialan juga keberuntungannya adalah sebuah takdir. Jalan hidupnya adalah sebuah takdir, ia hidup mencari takdirnya. Alasan mengapa ia berada disini.

Namun sekarang Rayen ingin sekali menolak percaya akan itu. Ia masih mengingat begitu jelas percakapan terakhirnya sebulan lalu dengan lelaki yang ia sayangi, terlalu dalam. Rasa cinta Rayen kepada lelaki itu sangatlah dalam, bahkan Rayen yakin bahwa dia adalah takdirnya. Namun sayang sekali ekspetasi atau harapan Rayen harus hancur bersama kejamnya kenyataan. Tapi ini aneh, rasa cinta Rayen pada lelaki itu, tidak ikut hancur.

Kilas balik; sebuah akhir.

"Rayen, kamu percaya tidak akan takdir?" Rayen menoleh mendengarkan perkataannya dengan seksama, lalu mengangguk ragu. Lelaki disamping Rayen itu mendengus geli, lalu merangkul bahunya. "Kalau gitu kamu percaya tidak kalau kitaー saya dan kamu sebenarnya tidak di takdirkan bersama?"

Rayen tidak terkejut, sungguh. Ia hanya menghela nafas kemudian melecut sebuah senyuman kecil. "Ya.. aku tau itu," gumamnya kecil, bahkan nyaris tidak terdengar.

Pandangannya tertunduk begitu dalam, seolah olah sebuah sampah plastik yang berada tepat di depan kakinya lebih menarik daripada lelaki disebelahnya. Rayen diam diam mengulum senyumannya, menyadari nasibnya tidak lebih sama dengan sampah yang sedari tadi ia pandangi.

"Rayen, maafkan saya."

Lelaki itu memandangi Rayen cukup lama setelah akhirnya melangkah menjauh, hingga derapan langkahnya hilang tak terdengar. Meninggalkan Rayen yang kemudian berjongkok dan mengambil sampah plastik tadi, dan memasukannya ke dalam bak sampah yang berada tak jauh darinya.

"Ah, jadi begini rasanya dibuang. Sialan."

Report Page