KETERANGAN

KETERANGAN

Menulis @Paradise

| DESKRIPSI - Prolog |

@Menulis.Surga

________________________


 Hujan sedang turun cukup lebat, mengguyur tanah-tanah terpencil di pedesaan dari kota. petir saling menyambar, di barengi dengan jeritan seorang wanita yang sedang berjuang membawakan buah hati ke dunia. Pada jerit selanjutnya terdengar suara tangisan bayi, seorang lelaki muda yang langsung bersujud syukur atas kelahiran sang anak. 

 Beberapa saat kemudian keluarkan bidan untuk membawa bayi berjenis kelamin laki-laki, dengan senang hati Jhonny menerimanya dan mencium bibir mungilnya. Bayi itu terlihat begitu putih dan sangat tenang, sewaktu-waktu membuat Jhonny merasa aneh. 

 "Anak bapak lahir dengan sehat, sepertinya memiliki kelainan pada telinganya. Untuk lebih lanjut nanti bisa diperiksakan ke rumah sakit ya, saya izin." Bidan itu melenggang pergi, meninggalkan Jhonny yang terdiam sambil membocorkan bayi dalam pelukannya. 

 Sejenak ia menghilangkan perasaan aneh itu, memilih masuk nenemui wanita yang melahirkan buah hati. Terlihat Sarah mengusao air matanya, sosok lelaki yang membawanya mendekat. Tangannya seolah ingin meraih sesuatu, buru-buru Jhonny mendekat dan menggenggam tangan yang begitu dingin itu. 

 "Mas Jo ... aku sudah meminta janjiku, sekarang giliran aku janjimu. Aku s-sudah tidak kuat ...." Terlihat Sarah meraih banyak oksigen, begitu terasa sesak. 

 Jhonny mengusap lembut tangan itu kemudian mengangguk, "Aku berjanji akan menjaganya, menyayanginya dan memperlakukannya seolah-olah seolah-olah seolah-olah impianmu. Sarah ingin melahirkannya, sebentar lagi keluargamu akan datang." 

 Jhonny memberikan bayi itu pada perempuan di hadapannya, membiarkan kedua anak dan ibu itu berpelukan hingga ia bisa melihat wanita yang begitu dia sayangi menutup mata, untuk selamanya. 


5 Tahun kemudian 


 "Sania sudah-sudah!!" Jhonny memeluk sang istri dengan kuat dari belakang, mengode agar sang putra pergi ke kamar. 

 Sania, istri dari pengusaha sukses itu terus meronta dengan air mata membanjiri wajah cantiknya, terus meneriaki seorang anak berusia lima tahun yang sudah menangis di lantai. 

 "Kamu jahat mas! Kamu bohong sama aku, dia bukan anakku. Dia anak sialan itu!" Jhonny memandang pandangannya pada sudut pandang, kemudian mendorong sang istri ke sofa dan berjalan menuju seorang anak yang sudah berkembang. 

 Tangan kekarnya membuat tangan kecil itu menuju kamar kemudian membanting tubuh Hiro ke lantai, tangisan semakin menjadi saat keji Jhonny memukul kepala kecil itu beberapa kali hingga mengeluarkan darah. 

 "Kenapa kamu harus bilang ke istri saya?! Sudah berapa kali saya bilang jangan bertingkah seenaknya di sini, dasar tuli dan tidak berguna!" 


 Hiro, anak itu hanya bisa menangis sedih tanpa mampu mendengar apa yang sang ayah katakan. Tangan kecilnya terus menutupi yang penuh dengan noda darah, sebelum akhirnya ia merasakan yang luar biasa pada tenggorokannya. 

________

 "Putra bapak keracunan cairan pembersih lantai, hal itu membuat pita suaranya rusak dan anak bapak tidak bisa kembali menggunakan suaranya. Hiro bisu."


#Akhir


Report Page