Da

Da

kiblat

KIBLAT.NET, Fakfak – Berpeci putih, mengenakan jubah putih pula dengan sorban yang menggantung di leher, berkulit hitam, Hamzah nampak gagah. Terlihat keteduhan dari wajahnya, meskipun ia menjadi imam sholat subuh yang dibelakangnya para sesepuh kampung. Ya, santri asli Fakfak ini sudah tiga tahun menempa kehidupan pesantren di Pondok AFKN.

“Insyaallah mau jadi ulama di sini (Fakfak.red),” ujarnya kepada Kiblat.net di Masjid Al-Muwahidin, Fakfak, Papua Barat pada Jumat (21/04).

Ia juga mengaku bersyukur bisa belajar agama di Pondok yang dipimpin oleh Ust. Fadlan Garamatan itu. Menurutnya, tak mungkin ia bisa menjadi imam dan menghafal Al-Quran jika belajar di sekolah umum.

“Belajar di AFKN biar ilmu pengetahuan agama itu diperdalam lagi. Kalau saya sekolah biasa saja nggak mungkin saya bisa jadi imam, enggak mungkin saya menghafal Al-Quran dan menghafal Hadits,” tuturnya.

Tak lupa, imam cilik dengan nama lengkap Muhammad Hamzah Qiyati Baraweri ini berpesan kepada para remaja yang seusianya agar kita bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Karena kita hidup di dunia ini cuman sementara yang hidup kekal abadi itu di akhirat. Maka dari sekarang kita semua teman-teman saya sekalian kita semua berlomba-lombalah dalam kebaikan,” tukasnya.

Reporter: Taufiq Ishaq
Editor: Hunef Ibrahim

https://m.kiblat.net/2017/04/21/dai-cilik-afkn-asal-papua-ini-bercita-cita-jadi-ulama/

Report Page