Cookies

Cookies

By : kavian

Ben mengulum bibirnya kedalam, ia baru sadar ketika membaca chat dari Daniel. Daniel tersenyum menatap Ben.

"Sini deketan aku mau bilang makasih" ucap Daniel, sembari menarik tangan Ben lebih mendekat.

Ben buru buru berdiri, membuat Terry yang sedang menikmati acar tv ikut terkejut.

"Apaan sih kak" ketus Terry, ia kesal acaranya di ganggu.

Ben yang panik menepuk nepuk pelan kepala Terry, "aduh maaf ya bayi" ucap Ben, memberikan kecupan singkat di kepala Terry.

Ben berjalan menuju dapur, ia takut melihat Daniel yang tersenyum aneh.

Daniel menyusul Ben ke arah dapur, Daniel diam diam memperhatikan Ben.

Ben yang tak sadar kini tertarik dengan toples kaca yang terisi oleh biskuit, mata Ben berbinar melihat makanan manis terdapat di dapur.

"Widih cookies nih, kayak nya tadi ga ada tapi bodo amat lah" dialog Ben sendiri, tangan nya meraih membuka toples kaca tangan nya dengan mudah membuka tutupnya.

Salah satu biskuit kini berada di tangan Ben, Ben segera memasukkan kedalam mulut.

Mulutnya seketika penuh dengan makanan biskuit, Ben sendiri bergumam karena rasa biskuit yang enak.

Daniel perlahan mendekat, tangan nya kini melingkar di pinggang Ben.

"Suka?" bisik Daniel, Ben diam diam mengangguk.

Daniel memegang dagu Ben, Daniel menggerakkan hingga menoleh menatap dirinya. Hidung mancung keduanya saling bersentuhan, "makasih udah di bilang lucu" ucap Daniel pelan.

Daniel memiringkan kepalanya, dan

cup

Leher Ben dikecup sekilas oleh Daniel, Daniel kembali menatap Ben dengan senyuman.

"udah kan?" tanya Daniel, Ben menatap malas wajah Daniel.

Ben memutar matanya malas, "sini aku kasih tau cara nya" ucap Ben, Daniel mengangguk dengan senang hati.

"Biskuit kamu itu aku bawa buat Terry loh" ucap Daniel sembari menunjuk biskuit ditangan Ben.

Ben mendecak, "gampang nanti aku ganti, sini aku ajarin kamu dulu" ucap Ben.

Ben mengikis jarak diantara keduanya, bibir Ben maju seperti bebek.

Ben mengikis jarak nya dan Daniel, hampir bibir keduanya bersentuhan.

Ben terkejut dengan Daniel yang santai membalas dengan bibir tebalnya yang ikut mengerucut.

Ben yang panik segera menjauhkan diri, Daniel tertawa puas melihat nya.

"Udah gua bilang, anak ini cuman berani mancing kalo di bales ya panik" ucap Terry yang tiba tiba masuk kedalam dapur.

Ben menatap Terry remeh, "sok tau lu, ini gua lagi ngetes dia mesum atau ga" ucap Ben.

Terry menatap Ben, "hasil tes nya apa?" tanya Terry.

"Bajingan mesum" ucap Ben, menatap tajam Daniel yang tertawa kecil, Terry ikut tertawa.

"Dom atau cowo mana yang di pancing tetep diem kak?" tanya Terry, membuat Ben terdiam.

Daniel masih tertawa pelan, tangan nya meraih biskuit baru, Daniel berjalan mendekati Ben, tangannya bergerak menyuapi Ben yang hendak bersuara lagi.

"Udah makan cookies aja kamu, aku mau pulang. Anyway, Ter."

Terry menatap Daniel, "nanti gua beliin lagi, yang itu buat Ben dulu" ucap Daniel, Terry mengangguk setuju.

"Hati hati ya kak" ucap Terry, Daniel pergi meninggalkan dapur.

"Bego, itu pacar lu mau pulang kak" ucap Terry pada Ben, Ben menghentak kaki nya kesal "kenapa gua pacaran sama dia sih" gerutu Ben sembari berjalan menyusul Daniel.

"Pasangan tolol" ucap Terry, kemudahan menyuap biskuit yang baru ia ambil.

"Beneran enak, gua umpetin aja kali ya" dialog Terry pada dirinya sendiri.

Report Page