Child.

Child.


Kalila Shabitta.

Hampir sepuluh tahun lalu, kaki - kaki kecilmu yang penuh berani itu kamu langkahkan tanpa tahu di masa yang akan datang, kamu akan jadi bintang besar. Bintang terang, serupa matahari yang hadirmu hangatkan banyak hati.


Aku mengenalmu, tapi aku tidak terlalu dekat untuk tahu berapa banyak senang sedih yang sudah antarkan langkahmu sampai hari ini. Aku tidak tahu berapa banyak pertanyaan yang terputar di kepalamu setiap malamnya. Aku tidak tahu berapa banyak air mata yang kamu redam diam - diam di balik sarung bantalmu kala seisi dunia dan segala amarahnya membuat langkahmu goyah.


Aku tidak terlalu dekat denganmu untuk tahu itu semua, sebab aku hanyalah satu nyawa di antara miliaran lainnya yang kagumi hadirmu ke dunia. Tapi aku mau kamu tahu, kamu sudah dan akan selalu cukup. Aku mau kamu tahu kalau tanpa kamu ketahui, kamu berhasil menyalakan lilin - lilin mimpi di antara harapku yang sudah mati. Satu anak sesekali terpuruk di sudut kamar sambil terus air matanya bercucuran, aku mau kamu tahu kalau kamu berhasil menyelamatkan hidupnya. Sebab karenamu, ia kembali punya mimpi.


Maka nanti, kala seisi dunia sudah membuatmu terlalu lelah sampai kakimu lunglai untuk melangkah, aku harap kamu di limpahi banyak peluk hangat. Aku harap akan selalu ada orang - orang yang akan mengusap puncak kepalamu sembari berkata kalau mereka menyayangimu. Aku harap akan selalu ada rumah untukmu pulang kala sorot lampu mulai menyilaukan pandanganmu.


Andai saja bisa kamu temui diri kamu sepuluh tahun yang lalu, kamu ingin bilang apa ke anak itu?


Si pemilik mimpi paling besar, yang dengan langkah - langkah penuh beraninya ia titi dengan hati - hati. Si pemilik sabar paling luas, yang dengan segala usahanya antarkan kamu ke hari ini. Apa yang ingin kamu katakan ke anak itu? Mau berikan tepukan di kepala atau peluk erat?


“ It is not always easy, but that’s life. Be strong cause there are better days ahead. ”


Kalimatmu itu juga mengantarkanku untuk hidup sampai hari ini, maka kamu juga harus ingat itu ya? Nanti kala seisi dunia kirimkan monster buruk rupa ke malammu, kamu harus ingat kalau barangkali besok akan jadi hari penuh baik yang mekarkan senyummu.

Report Page