—; chapter 1

—; chapter 1



Kemerlapan sorot kameran mencuat mata keseorang paras wanita yang terjalan tertatih karena diikuti oleh orang orang yang berkerumun disekitarnya, mencoba menjauh dan sepertinya ingin kabur dari segalanya

"Nyonya karin bisa anda jelaskan lebih jelas tentang desus kasus yang belakangan ini menyoroti anda?"

"Nyonya berita itu sudah tersebar begitu luas, bagaimana pendapat anda mengenai kabar hubungan anda dengan tuan Aska?"

"nyonya tolong meminta waktu anda untuk jawabannya sebentar "


Muak.

Hanya itu yang terpikir dari wanita yang warna wajahnya kian memerah menahan amarahnya di kerumunan orag yang menyesaki jalannya

Kini ia berdalih di mobilnya dan mulai melaju ke tempat tujuan yang mungkin bisa membuatnya tenang, tangannya terarah ke sebuah benda pipih lalu melakukan gesekan untuk melakukan panggilan dengan seseorang disana

"Sejauh ini memang semuanya belum membaik, para wartawan masih begitu penasaran"

"Itu bagus, mungkin beberapa perusahaan akan mulai membuat projects couple untuk pasangan yang sedang naik seperti ini, kau harus mulai memanaskan lagi suasana "

"Hmmm."

hanya dehaman pertanda setuju membuat ia mengakhiri panggilan lalu tergolek di kursi mobil, meregangkan tubuhnya lalu berhembus pasrah

matanya terpejam, hidup seperti ini bukanlah dirinya, ia harus berlagak mencintai seseorang yang bahkan baru ia kenal di depan sorotan kamera, rekamannya di media sosial belakangan menyoroti dirinya yang banyak mendapat chemistry bersama seorang idol pria, tentu saja itu akan menarik simpati penggemar yang penasaran ada apa dihubungan keduanya


"Apa belum sampai juga?"

"Sedikit lagi nyonya, kita sudah memasuki kawasannya, tinggal beberapa meter lagi"

Dia bernafas lega, akhir akhir ini ia sangat sibuk, membuat beberapa rekaman, menghadiri show, membuat chemistry menjijikkan dengan orang yang bahkan tidak pernah ia suka

Ia akan bertemu seseorang yang mungkin menjadi obat dari semuanya

Perlahan mobil berhenti, deritannya sunyi dikala sebuah rumah dengan sedikit taman lavender dengan corak naturalis ditengah hutan, perlahan ia melangkah dan membuka pintu untuk menyapa sang empu yang sedang berkutat dengan cucian piring

"Hmmm..aku sangat lelah apakah vitaminku ini bisa menyemangatiku?"

Manja dan gemas.

Ia berdesus dicerukan bahu sang empu yang kini sedang tertawa geli melihat tingkah pelaku, kemudian beralih membilas tangan untuk berbalik badan ke sang kekasih

"Tentu, aku punya banyak vitamin b6 dan c yang baik untuk tubuhmu"

"Ahh..bukan itu, kau sangat menyebalkan, aku tidak mau vitamin seperti itu"

"Owhh lihatlah wajah sang pejuang yang kembali dengan lelah ini"

Sang empu menarik kedua pipinya dengan senyum gemas dan melihat raut wajah merengut disana











Report Page