Breeze

Breeze

by Kaleera Ghayaka

Diceritakan pada masa awal abad ke-9 terdapat sebuah kerajaan besar bernama Breeze, Breeze memiliki pemimpin seekor beruang yang sangat tegas dan berani tidak ada yang dapat mengalahkan, membantah dan menggantikan sang pemimpin tersebut.


"Tidak ada satupun beruang yang dapat menggantikan aku, selagipun ada itu hanya halusinasi mu." - ujar sang pemimpin


Breeze adalah kerajaan yang sangat ditakuti diseluruh pelosok, dengan seorang pemimpin yang memiliki sifat tersebut menjadikan kerajaan Breeze sangat ditakuti. Tetapi Breeze juga memiliki musuh yang sedikit setara oleh nya yaitu kerajaan Wipoh.

kerajaan Wipoh memiliki pemimpin seekor beruang yang bersifat egois dan rakus, dia ingin menyingkirkan kerajaan Breeze agar dia bisa mengacau di seluruh kerajan yang ada dan menjadikan Wipoh kerajaan satu-satunya yang berdiri.


"Akan ku hancurkan Breeze dan menjadikan Wipoh satu-satunya kerajaan yang berdiri." - ujar pemimpin Wipoh


____________________________________________________________________________


Di suatu pagi tepat dikerajaan Breeze, semua berjalan seperti biasanya sampai sebuah serangan muncul secara tiba-tiba. Ya, serangan tersebut datang dari pasukan kerajaan Wipoh dengan sang pemimpin yang berdiri tegak dibarisan paling depan dengan raut wajah penuh percaya diri seakan ini lah waktu kemenangannya.


"Keluar lah kau Melbee ini adalah hari kekalahan mu. Lalu ucapkan selamat atas kemenangan ku." - ujar pemimpin Wipoh


Sementara itu di dalam kerajaan tepat di singgah sana sang raja, raja Melbee mendengar kegaduahan diluar pun merasa bingung dengan apa yang terjadi lalu bertanya ke pada sang ajudan,


"Ada kegaduhan apa di luar sana?" Tanya raja Melbee ke pada sang ajudan

"Di luar ada Biver dan pasukannya tuan." Ucap sang ajudan kepada raja Melbee

"Biver? Mau apa dia-" ucapan raja Melbee terpotong saat mendengar suara raja Biver yang seakan akan ini lah hari kemenangannya.

Raja Melbee yang mendengar itu pun merasa marah lalu menyuruh seluruh pasukan kerajaan Breeze untuk berkumpul dan melawan Raja Biver.


"Kumpulkan seluruh pasukan kerajaan lalu beritahu Wipoh bahwa Breeze lah yang paling tangguh." Ujar raja Melbee

"Baik lah tuan." Ucap sang ajudan tanpa ada bantahan


Keadaan di luar sudah sangat kacau akibat pasukan kerajaan Wipoh

"Berani nya kau mengacau di wilayah ku Biver!" Ucap raja Melbee

"AHAHAHA WILAYAH MU? Ini akan menjadi wilayah ku Melbee!" Ucap raja Biver dengan penuh rasa bangga

"Tidak akan, jika itu terjadi artinya kau sedang bermimpi." Ucap raja Melbee dengan penuh penekanan

"Sialan kau Melbee!!" Dengan rasa emosi yang sudah di tanduk, raja Biver menyuruh pasukannya untuk menyerang pasukan kerajaan Breeze.


"Serang!!" - Ucap raja Biver dan Melbee diwaktu bersamaan


Peperangan pun mulai terjadi dan menewaskan banyak pasukan ke-2 kerajaan tersebut.


Hingga keadaan dimana hanya menyisakan ke-2 raja tersebut yaitu raja Melbee dan Biver. Kedua raja tersebut masih bergulat hebat hingga salah satunya kewalahan, dia adalah raja Biver pemimpin kerajaan Wipoh.


"Apakah kau mengaku menyerah Biver kawan ku?" Tanya raja Melbee kepada Biver

"Aku tidak akan menyerah sampai Wipoh menjadi satu-satunya kerajaan yang berdiri Melb." Jawab raja Biver dengan tertatih-tatih

"Kau egois kawan." Ujar raja Melbee

"Aku tidak akan seperti ini jika kau tidak menjadi anak kebanggannya Melb." Balas raja Biver

"Bahkan sampai saat ini alasan mu untuk mengahancurkan kerajaan ku karena lelaki tua itu Biv." Ujar raja Melbee dengan nada bingung dan pasrah karena kekeras kepalaannya raja Biver kawan lamanya itu.



FLASHBACK ON


"Baik seperti yang diajarkan saya kepada kalian semua tentang ketangguhan dan kecerdasan pada saat memimpin nanti, saya rasa kalian sudah cukup pantas untuk memimpin dimasa yang akan datang nanti atau masa kalian memimpin nanti. Kecuali kamu-" Sambil menunjuk Biver remaja "kenapa kamu melakukan hal yang payah? bagaimana nanti jika kau memimpin kerajaan kau kelak, apa kau akan seperti saat ini juga Biver? Rakyat mu akan sensara jika kau seperti itu." - Ujar Demian sang pelatih untuk para penerus kerajaan


"AHAHAHA Biver payah" - Semua tertawa atas ucapan Demian kecuali Melbee remaja

"Kau lihat teman mu Melbee, dia lebih baik dari mu." Sambung Demian lagi

"Aku setuju dengan ucapan Demian, bahwa Melbee lebih baik daripada Biver." Ucap salah satu beruang remaja yaitu Arox yang sekarang memipin kerajaan Voixen, mendengar ucapana Arox berung yang lain mengguk setuju bahwa Melbee memang lebih baik dari Biver.


Melbee remaja yang merasa kasihan terhadap temannya itu pun berusaha menyanggah ucapan sang pelatih dan kawan-kawannya yang menertawakan Biver remaja.

"Aku tidak setuju dengan ucapan sampah kalian itu, aku yakin Biver dewasa akan lebih baik daripada Biver remaja. Dan Biver dewasa akan pantas menjadi seorang pemimpin kerajaan." Ucap Melbee dengan tegas

"Melbee aku tahu kau hanya kasihan dengan Biver, sudah lah kau memang lebih unggul daripada Biver." Menang Arox

Biver yang mendengar itu awalnya merasa dihargai oleh Melbee tetapi saat mendengar ucapan Arox Biver berubah pikiran tentang Melbee kawannya dulu.


Dan semenjak saat itu lah Biver berusaha untuk menyingkirkan Melbee


FLASHBACK OFF.

"Kejadian itu sudah beberapa tahun yang lalu Biver, seharusnya kau sudah bisa melupakan itu. Dan lihat diri mu sekarang

Kau sekarang adalah seorang pemipin kerajaan sama seperti ku, seharusnya kau tidak berfikir seperti itu lagi Biver. Tinggalakan pikiran Biver remaja lalu jadilah Biver dewasa dan beriwibawa untuk saat sekarang ini." Ujar raja Melbee dengan tegas


Sementara itu Biver hanya bisa diam membisu mendengar ucapan kawan lamanya itu. Dia baru menyadari tentang semua hal yang dilakuka untuk menyingkirkan Melbee yang seharusnya tidak ia lakukan, sikap egosi Biver merubah semua dari kesengsaraan para orang-orang yang dipimpin olehnya sampai kehilangan teman yang sebenarnya sanagt berarti untuk Biver remaja dan dewasa.


"Kau benar Melb, seharusnya aku tidak melakuka hal yang seperti itu. Apalagi saat aku sudah menjadi seorang pemimpin." Ujar Biver dengan nada penuh penyesalan

"Ya, seharusnya pada saat itu kau-" Ucapan Melbee terpotong oleh Biver

"Ya, seharusnya aku sadar pada saat itu. Tetapi sikap ku yang egosi ingin mengalahkan mu ini mengancurkan semuannya. Maafkan aku Melb.." Ucap Biver dengan nada penyesalan dan mulai terisak

Melbee yang mendengar kawannya mulai terisak pun langsung menenangkannya.


Dan pada hari itu pun Breeze dan Wipoh berdamai, tidak ada keegoisan dari salah satu mereka untuk menyingkirkan yang lebih unggul. Sekarang ke-2 nya sama-sama unggul dalam hal apapun.


SELESAI.


n.) Happy Mensive Breeze semoga tambah sukses dan dikenal seluruh warga Roleplayer World.

Report Page