Black shadow

Black shadow

fadillasal


Channel @quotcircle

Happy reading BS ❣


1| Luka fledia


Bruk

"Shhhh"ringisnya.

"Fledia kamu gak kenapa-kenapa kan?" khawatir Zoya.

Sambil memegang dekulnya yang luka "aku tidak apa-apa kok zoya."

Zoya tidak percaya pada fledia. Pandanganya beralih ke lutut fledia yang terluka.

"Iya tidak apa-apa, lihat dekul mu terluka begitu." lesu Zoya.

Fledia meringis apa yang dibilang Zoya adalah benar, ia hanya tidak mau menyusahkan temannya.

"Aku serius Zoya , aku benar-benar gapapa kok."

Zoya menggeleng.

"Tidak ini harus diobati fledia, bisa-bisa lukamu bisa terinfeksi." jawabnya.

fledia menghela nafas pelan memandang Zoya dengan sendu.

Soria, Trisna, jelia, ghea, dan Aurel menghampiri fledia yang sedang terduduk bersandarkan pada tembok.

"Fledia yang dikatakan Zoya benar, luka ini harus diobati."sahut Soria.

"Tapi...diruangan ini kan tidak ada p3k Soria." Sendunya "bagaimana cara mengobati luka ku kalau p3k saja tidak ada."

"Kamu tidak perlu khawatir fledia. Aku akan pergi ke uks lagi pula jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat kita." jelas Zoya.

Mereka terkejut tidak percaya apa yang dikatakan zoya. Ini sangat bahaya, kalau Zoya terluka bagaimana? mereka tidak mau itu.

"Zoya jangan diluar bahaya, kita tidak mau kamu kenapa-kenapa." Pinta Trisna.

Zoya menatap Trisna dalam dengan senyumannya "na percaya sama aku, aku bakal baik-baik saja. Aku kembali dengan tidak ada luka apapun, itu janji ku." Lalu menggenggam jemari Trisna erat.

"Aku ikut Zoya." Sahut karena membuat mereka terkejut.

Zoya menggeleng " gak jen, biar aku saja sendiri. Aku tidak mau kau nanti ikut terluka bila diluar bersamaku."

Kajena menatap tidak percaya. Kenapa temannya ini sangat sulit sekali untuk dibantu. Kajena hanya tidak mau Zoya pergi seorang diri ke uks.

"Tidak, aku tetap ikut. Kalaupun kamu tetap melarang, aku tetap ikut Zoya." Sengit kajena dengan keras kepalanya.

Zoya menghela nafas pelan "oke, kamu ikut. Tapi ingat aku tidak tanggung jawab kalau kamu kenapa-kenapa."

Kajena tersenyum tipis " tidak masalah, aku pasti bakal baik-baik saja jika bersama mu Zoya."

"Hm baiklah, dan kalian tolong tetap disini jangan kemana-mana. Aku dan kajena akan pergi." Serunya.

Mereka berempat menghampiri Zoya dan kajena aku berpelukan seakan mereka tidak mau membiarkan Zoya dan kajena keluar.

"Aku dan kajena akan balik secepatnya." ucapnya lalu pergi diiringi kajena.

"Hati-hati Zoya." Pekik mereka.


Ditengah perjalanan mereka belum menemukan hal mengganjal. Syukurlah setidaknya sampe mereka balik tetap seperti ini.

"Zoya" panggil kajena.

"Ya?"

"Kita bakal selamat kan?"

Perjalanan Zoya terhenti begitupun kajena, lalu berbalik menghadap kajena.

"Jen look at me."

Kajena mendongak menatap mata Zoya.

" Kita bakal selamat oke, itu janjiku." Jawabnya penuh yakin.

"Tap...." Zoya menghentikan pembicaraan kajena.

"Percaya padaku Jen."

Kajena menghela nafas pelan, pandanganya beralih ke arah lapangan. Setelah itu ia mengangguk.

"Oke ayok. Kita gak bisa lama-lama disini, kasian fledia. Kita harus cepat."

Tak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di UKS. Zoya meraih gagang pintu dan membukanya.

Clek

Sunyi dan gelap

Langkah Zoya berhenti lalu bertanya pada kajena.

"Jen apa kamu membawa hpmu? Hp ku tertinggal, aku lupa membawanya."

Kajena mengangguk mengerti lalu mengambil hpnya yang berada dikantong seragam bajunya di sebelah kiri.

"Nih."

"oke."

5 menit Zoya dan kajena terus menyari dimana letak p3k itu di taro, dan tak sengaja Zoya menginjak sesuatu.

Ia mengambilnya, lalu memutarkan benda itu untuk melihat semua permukaan tak lupa dengan pancaran cahaya hp milik kajena.

"Benda ini... Aku tidak pernah melihat ini sebelumnya." Pikirnya.

Zoya tak mau ambil pusing. Ia memasukkan benda itu ke dalam tasnya dan kembali mencari p3k.

"Ketemu." Pekik kajena.

"Bagaimana bisa? Tanpa melihat apapun kau dapat menemukannya."tanya Zoya tidak percaya.

Bagaimana tidak ruangan ini sangat gelap lalu kenapa kajena bisa menemukannya. Apalgi hanya Zoya yang memegang hp kajena.

"Aku tidak tahu, aku hanya meraba-raba yang ada didekat sekelilingku. Habisnya kamu tadi ngapain diam disitu?"tanya kajena lalu menunjuk dimana sebelumnya Zoya berdiri disitu.

"Ahh itu, aku hanya melihat kertas-kertas yang ada disitu yang sudah bertebaran kemana-mana. Aku penasaran dengan isinya." Jelasnya.

"Ughh baiklah, ayo kita kembali . Mereka pasti sudah mengkhawatirkan kita."

Zoya mengangguk. Dan mereka pun pergi dari UKS.

15 menit akhirnya mereka sampai diruangan yang tidak mereka tahun dimana ruangan tersebut berada di lantai 2.

"Akhirnya, aku mengkhawatirkan kalian tahu." khawatir jelia.

"Maaf, tadi sempat ada kendala."jawab Zoya.

"Tapi kalian gak kenapa-napa kan?" tanya Mauren prihatin.

"Gak kok, ya kan Jen?"

"Ya. Lihat kami tidak ada luka sedikitpun." Lalu menunjukkan pergelangan tangan kaki dan lainnya.

"Syukurlah" ucap Trisna.

"Aku mau samperin fledia dulu."

Yang lain hanya mengangguk atas ucapan Zoya.

Fledia mendongak setelah melihat sepatu dihadapannya.

Tau siapa yang dilihat fledia, ia langsung menarik Zoya dalam pelukannya.

"Zoya untunglah kamu gak kenapa-napa. Kamu dan kajena dalam perjalanan aku terus berdoa agar Tuhan melindungi kalian."

Zoya membalas pelukan dari fledia dengan erat.

"Aku baik-baik saja fle, tenang saja dan terima kasih." Lalu melepaskan pelukannya "aku harus mengobati lukamu dulu."

Dengan perlahan dan telanten Zoya mengobati luka fledia dengan hati-hati. Sedangkan fledia dan lainnya hanya melihat Zoya yang sedang mengobati dengan perhatian.

Mereka berjanji akan selalu melindungi dan disamping Zoya apapun yang terjadi, karna Zoya adalah segala baginya untuk mereka.

T.B.C

By @arinaely @fadillasal

Wp @fadillasal

Stars,moon,light, sky.






Report Page