Arjuna

Arjuna

Evan

Arjuna , atau biasa di panggil Juna. Lelaki berperawakan tinggi dengan rahang tegas nya , Hari ini adalah hari kelahiran nya yang ke 28 tahun. Ia mendapat kan hadiah besar dan mengejutkan dari teman-teman dekat nya yang paham akan orientasi seksual nya.


Juna sampai ke suatu tempat yang jelas dia kenal , meski ini pertama kali untuk nya datang ke tempat itu , musik dan wangi-wangian yang mengarah ke suatu hal ...


Juna masuk kedalam satu ruangan yang tertutup dan terlihat lebih mewah dari ruangan lain nya , ukurannya tidak terlalu besar namun terisi oleh televisi , tempat duduk dengan bahan kulit , dan sebuah meja yang berperan sebagai panel kontrol untuk segala hal di dalam sana.


"Apa yang mereka pesan" seharusnya tidak perlu ia pertanyakan lagi dengan bentuk dan suasana yang ada di tempat itu , ia bukan lelaki yang baru mengenal akan hal hal itu


Juna melirik dan menemukan sebuah box berukuran sedang yang berada di atas meja , ia mengambil nya dan melihat apa yang ada didalam nya , ada sebuah kertas yang bertuliskan "Sudah ku pilihkan escort terbaik dan paling manis untuk mu" ia menggeleng pelan lalu menemukan satu pesan lagi yang berisi "Semua nya masih baru , Pakai saja jika butuh" Juna Tak sanggup berkata-kata lagi , teman nya dengan niat menyiapkan semua nya. 


Di saat ia sedang membereskan box dan melamun , terdengan suara pintu terbuka menampilkan sesosok pria mungil nan manis , saat mata mereka bertemu ada sirat terkejut di wajah mereka masing - masing , si ``escort`` membuka mulut nya 


"juna?"


Juna hanya bisa terdiam dengan keterkejutan nya ,tanpa sadar escort itu sudah berjalan mendekati nya dan duduk di sebelah nya "juna?" Panggil nya dengan melambaikan tangan di depan wajah juna sembari tertawa pelan.


Juna mengerjabkan mata nya beberapa kali , lalu menatap escort tersebut dengan tatapan bertanya , mulut nya mengumamkan nama indah yang sudah lama tidak ia sebutkan 


"Haru?" Sang pemilik nama tersenyum manis , senyuman yang sudah lama tak pernah Juna lihat "Haru sedang apa kau di sini" Juna melontarkan pertanyaan aneh karna keterkejutan nya , ia sebenarnya sudah tau jawabannya hanya saja ia tak yakin 


"Tentu saja untuk melayani mu, bodoh." Haru menatap malas sekaligus aneh kepada Juna , Haruko Osamu cowo manis keturunan jepang yang biasa di panggil Haru dia adalah cinta pertama bagi Juna namun tak pernah sempat menjadi milik nya 


Banyak pertanyaan-pertanyaan bermunculan di kepala Juna saat ini , dia terdiam setelah Haru menjawab pertanyaan nya , rasa canggung menghampiri mereka saat ini.


Juna di kejutkan dengan Haru yang sudah duduk di pangkuan nya , Haru menatap nya lembut sembari mengalungkan tangan nya pada leher Juna.


"Simpan semua pertanyaan mu" juna semakin di buat bingung akan apa yang harus ia lakukan saat ini sosok manis yang terlihat lugu sedang duduk di pangkuan nya lalu kembali terdengar suara manis di telinga nya "Saat ini waktu nya aku melakukan tugas ku dan membuat mu puas" Setelahnya Juna merasakan benda kenyal nan lembut pada bibir nya , rasanya manis membuat nya lupa akan semua yang ia pikirkan.


Juna mendorong Haru perlahan hingga merebahkan tubuh nya pada sofa membuka baju haru satu persatu lalu Kembali tertegun dengan tubuh indah dan mulus yang haru milikki , Juna menciumi leher hingga bahu si ``escort``, mengarahkan tangan ke arah pangkal paha Haru menyentuhnya berniat memberi sedikit rangsangan , Respon yang di dapat malah sungguh di luar pikiran nya Haru mengesekkan paha nya pada penis Juna.


Gerakkan nya tak terburu-buru , terkesan santai , berirama dan terkendali.


Juna memilih menyibukkan diri dengan puting haru , mengulum dan menjilati nya , sesekali mengigit kecil puting sang escort. Tangan nya memilin dan meremas yang satu lagi. Perlahan tangan nya turun mengelus perut hingga keselangkan Haru , menyentuh penis mungil yang terekspos di bawah sana , meremas nya pelan dan lembut.


"Mmh.. Ahh" Haru melingkar kan tangan nya pada leher Juna , memainkan rambut juna sembari berucap pelan "enak.." , tanpa meminta izin Juna memindahkan elusan nya pada dinding hole Haru , mengelus nya pelan dan menekan-nekan nya , ia kemudian menatap Haru "boleh masukkin?" Bisik nya , Haru menjawab nya dengan menekuk kaki nya dan memperlihatkan Hole nya pada Juna.


Juna meludahi hole Haru terlebih dahulu untuk sebuah pelumas , memaksa satu jari nya masuk kedalam lubang kenikmatan itu "Ahh.." satu jari lagi berhasil masuk. 


Juna terdiam sejenak memikirkan apa yang haru lakukan hingga masih terasa sempit ini , seperti baru pertama kali ia melakukan nya , pikiran nya di penuhi banyak hal semua nya terasa nikmat saat ini. Di saat ia mulai sadar ia mendapat kan tubuh nya yang sedikit menindih haru , tangan nya dengan lihai bermain , menghentak nya kuat dan membuat pola mengunting. Desahan haru terdengar jelas di pendengaran di selingi pekikan - pekikan tertahan , Juna semakin menghentakkan jari nya pada hole haru menyentuh titik terdalam haru membuat pola menggaruk pada dinding-dinding hole nya. Sehingga terdengar desahan nikmat dan lega dari haru , nafas nya tersenggal, juna mengeluarkan jari nya dan mengelus lembut rambut haru 


"Mau di lanjut?" Anggukan lemah dari haru menjawab pertanyaan juna , perlahan ia melepaskan pakaian nya satu persatu hingga tidak ada satupun yang menutupi seluruh tubuhnya, ia terduduk di sofa sembari membiarkan haru kembali menaiki tubuh nya , perlahan Haru menuruni tubuh nya hingga seluruh penis Juna masuk kedalam hole nya.


"Nghh.. " Juna menahan nafas nya dan menggerang rendah bersamaan dengan penis yang lolos ke dalam hole Haru.


"Haru gak sakit?" Pertanyaan juna yang di hadiahi gelengan kecil dari lawan bicara , Juna mengangguk perlahan ia mulai menggerakkan pinggul nya seirama dengan gerakkan tubuh Haru , Ia memegang pinggang haru dan mendorong pinggul nya lebih kuat hingga menyentuh titik terdalam haru.


Hingga erangan nikmat kembali dilontarkan , mereka saling berpelukan dan mengatur nafas masing-masing , Juna membawa Haru pada kasur yang tersedia di sana , memeluk nya erat dengan tubuh kedua nya yang masih sama-sama polos di penuhi keringat, malam ini adalah malam panjang yang menikmatkan bagi juna, mungkin takkan pernah terlupakan.


Tanpa sadar mereka berdua tertidur hingga pagi menyapa , sembari terus berpelukkan menghangatkan tubuh masing-masing.


               °•°•°•°•°


Cahaya pagi menyapa membangun kan kedua insan yang sedang tertidur pulas di balik selimut, salah satu dari mereka melihat jam dinding 08.25 pagi.


Senyum lebar menghiasi wajah nya , memperhatikan wajah tampan di depan nya dan mengelus rahang tergas orang itu , mengecup bibir tebal yang menggoda bermaksud membangunkan nya.


Juna terbangun karna merasakan tidur nya terganggu lalu menatap sosok manis di depan nya , ia tersenyum lebut dan mengecup kening sang kesayangan 


"Selamat pagi Sky" ucapan selamat pagi dari juna untuk Asky 


Awal kali Juna Bertemu Sky karena di perkenalkan oleh Haru , awal nya Sky pikir Juna adalah sosok yang dingin dan kaku namun ternyata ia adalah sosok yang Hangat dan Tenang. 


Untuk Haru ia sengaja memperkenalkan Juna dan Sky , hanya satu kata yang ia berika untuk Juna "Wow" mereka sebenarnya adalah pasangan yang serasi dan cocok hanya saja ada beberapa hal yang tidak cocok dengan kedua nya .


Lupakan kisah Haru tidak baik memikirkan Orang lain di kisah bahagia orang lain. 

Report Page