Amnesia. "Maaf" -Winodya.

Amnesia. "Maaf" -Winodya.

Winodya.
Kala di sore hari, aku kini merasa bosan. Aku menuju toko buku, 'tuk membaca buku-buku yang ada di sana. Sesampainya aku di sana, aku berlangsung mencari buku yang ingin ku baca. Namun, waktu aku ingin duduk, ternyata meja dan kursi sudah terisi semua.

Tiba-tiba, ada seorang lelaki yang menyuruhku duduk di kursi sampingnya. Aku nurut, dan aku langsung duduk dan membaca. Namun, pikiranku tiba-tiba aneh. Seakan-akan ada yang menganggu, tapi apa? Aku sendiri pun tak tahu. Ia berbicara, suaranya tidak asing di telingaku.

"Dia sebenarnya siapa? Mengapa suaranya tidak asing ditelingaku. Seakan-akan seperti aku pernah mendengar suara dia sebelumnya." Batinku.

Aku kaget, tiba-tiba lelaki itu memanggilku dengan sebutan namaku. Aku bingung, mengapa dia mengetahui namaku? Sedangkan, aku dengan dia baru bertemu hari ini.

"Winodya" suara yang t'lah keluar dari mulutnya.

Aku langsung berbalik badan, dan bertanya mengapa ia memanggilku. Apakah ada yang salah? Aku merasa diriku deg-deg an sekarang.

"Iya, ada apa? Mengapa memanggilku?"
"Oh ya, mengapa kamu bisa mengetahui namaku?" Tanyaku kepadanya.

Aneh, tiba-tiba lelaki itu tersenyum dan berkata
"Win, kamu nggak inget aku?"

Kini aku sedang bingung, dia siapa? Mengapa tahu namaku dan bertanya hal ini?
"Maaf, kamu siapa? Bahkan aku saja tidak tahu namamu." Balasku dengan penuh kebingungan.

Wajah ia yang tadinya tersenyum, kini menjadi sedih. Apakah aku membuat kesalahan? Apa mungkin perkataanku membuat ia sedih? Aku sangat bingung sekarang.

"Win? Rupanya kamu tidak mengingatku sama sekali." Katanya dengan nada suara yang sangat lembut.
"Baiklah, tidak apa-apa. Aku tidak memaksamu 'tuk mengingatku lagi. Ku harap ingatanmu pulih kembali, ya."

Setelah berkata itu, ia langsung pergi meninggalkanku dengan wajah yang sangat kusut. Kini aku merasa kasihan dengannya, aku kesal dengan diriku sendiri. Mengapa aku mengalami amnesia? Tuhan, tolong bantu aku 'tuk mengingat masa laluku.


Report Page