AGREGAT

Sifat yang paling penting dari suatu agregat (batu batuan, kerikil, pasir, dll) iyalah kekuatan hancur dan ketahanan terhadap benturan, yang dapat mempengaruhi ikatannya dengan pasta semen, porositas dan karakteristik penyerapan air yang memperngaruhi daya tahan terhadap proses pembekuan dan agresi kimia serta penyusutan.

Pasir dan Kerikil

Pasir dan kerikil banyak digunakan di Inggris karena sifatnya yang ekonomis. deposit pasir dan kerikil yang alamiah timbul sebagai deposit pada tempat yang dangkal atau terletak di dasar sungai-sungai maupun peninggalan es yang mencair.

Deposit sungai masih yang plaing umum dan memenuhi syarat karena memiliki gradasi yang konsisten sebagai hasil dari daya seleksi oleh sungai itu, bentuknya biasanya bulat, tak teratur, dan daya kikis selama transportasi oleh aliran sungai dan pengendapan menghasilkan eleminasi partikel-partikel yang lemah setelahnya.

        Deposit yang berasal dari es yang beku, kurang ekonomis untuk dimanfaatkan dan kualitasnya tampak tidak seragam, meskipun banyak dijumpai tebalnya sampai 10m.

BATU PECAH

1. Batu kapur, batuan hasil sedimentasi yang memiliki komposisi utama kalsium karbonat. semakin keras dan padatnya batu ini makin cocok untuk pembuatan beton. Jenis yang kurang keras adalah "oolitile" yang banyak digunakan untuk batuan cetak arsitektur. Jenis ini tidak cocok untuk agregat jalan raya karena kurangnya ketahanan, juga penyerapan air yang mengakibatkan kehancuran ketika pembekuan pada musim dingin. Kapur tidak cocok dipakai karena terlalu lunak

2. Batu api, istilah ini digunakan dalam perdagangan yang tidak bukan adalah granit. Granit adalah batuan yang keras, ulet, dan padat sehingga merupakan agregat yang baik untuk beton. Struktur granit mempunyai kristal hyang kasar, tanpa bidang pemisah, serta terdiri atas koposisi quartz, felspar, mica, dan hornblende. Di Cornwall, terutama St. Austell, jenis paasir granit banyak dijumpai orang. Pasir ini dibuat dengan pemisahan felspar dan hornblende menjadi tanah liat untuk barang pecah-belah Cina, sehingga meninggalkan kristal quartz sebagai pasir.

        Basalt merupakan batu api yang menyerupai grant, tetapi struktur butirnya lebih halus karena pendinginan yang cepat pada proses pembentukannya. ini merupakan agregat yang sangat baik.

        Dolerit mempunyai struktur butir kristal yang halus dan mengandung felspar banyak dan bahan lain seperti augite, olivine dan granit. Beberapa dolerites, bilamana digunakan untuk agregat beton, dapat menyebabkan retak2 dan mengganggu penggunaannya. Akhirnya diketahui bahwa batu yang merugitkan ini mengembang dan menyusut sesuai dengan keadaan kelembaban.

3. Sandstone, Batu ini keras dan padat. Hampir semua sandstone cocok untuk agregat, karena yang terbaik memiliki komposisi butiran quartz yang terikat oleh oksida besi yang terhidrasi atau amorphous silica. Dalam istilah Geologi dikenal dengan sebutan ferruginous dan siliceous sandstone. Sandstone yang mengandung batu kapur dengan ikatan kalsium karbonat lebih cocok dalam mengatasi agresi asam karbon dan belerang yang terdapat di dalam atmosfir.

4. Batu tulis, biasanya agregat yang tidak baik, lunak, lemah, berlapis dan daya serapnya tinggi. Lagi pula bentuknya yang pipih menyebabkan patikel2 ini sulit dipadatkan di dalam pencetakan beton.

5. Batuan Metamorfosa, bervarasi dalam karakternya. Marmer dan quartzites biasanya pejal, padat, serta cukup ulet dan kuat, sebagai suatu agregat yang baik. Meskipun demikian, beberapa batu tulis atau sabak sering mempunyai lapisan yang tipis, sehingga tidak cocok untuk beton.

AGREGAT BUATAN

        Sisa2 batuan tambang yang diambil dari tungku pembakaran adalah agregat buatan yang banyak digunakan. Ini dihasilkan dari tungku pembakaran besi yang mengandung silikat dan alumino-silikat dari kapur. Sisa2 batuan tambang ini kekerasannya bervariasi, dan yang berbentuk debu, dan mudah lepas akibat terlalu banyak besi feronya sebaiknya dihindari pemakaiannya. Banyak sisa benda-benda tambang yang sulit diduga dan perlu diteliti dengan merendamnya dalam air sekurang2nya dua minggu, selama ini timbul tanda tanda perpecahan.

        Batu bata pecah yang bersih pmerupakan agregat yang memenuhi syaat, kekuatan dan berat jenis beton tergantung pada jenis batu batanya. Suatu batu bata campuran atau yang biasa dipakai dalam bidang teknis, bila dipecahkan dapat menghasilkan beton yang baik dengan kekuatan hancur sedang. Di dalam menggunakan batu bata bekas pakai perlu diperhatikan bahwa semua plastik yang melekat harus dihilangkan, sebab kalau tidak kalsium sulfat yang ada dikhawatirkan memperlambat pengerasan, dan dapat menimbulkan perpecahan dalam waktu singkat.

AGREGAT RINGAN

     Beberapa agregat, seperti lahar yang telah mengeras; “breeze” dan debu hasil embakaran bahan bakar yang ditumbuk halus; batu apung; sisa sisa batuan tambang yang berpori besar/busa; sisa pembakaran kayu/arang kayu, dipakai pada pabrik yang memproduksi beton ringan yang non-strukturil. Agregat buatan dan yang diproses, terutama seperti tanah liat dan batu tulis yang tielah dikembangkan; sisa batuan tambang yang berpori besar seperti busal dan abu sisa pembakaran bahan bakar, digunakan untuk menambah ringannya beton struktural ini.

PRODUKSI AGREGAT KERIKIL DAN PASIR

        Pasir dan kerikil diperoleh dari lubang2 atau dikeruk dari dasar sungai atau dasar laut. Lubang-lubang pada tanah dapat “berair” atau “kering” tergantung kepada muka air tanah di sekitarnya, meskipun beberapa lubang kadang-kadang di keringkan dengan pompa. Tempat deposit ini biasanya tertutup oleh timbunan tanah yang harus disingkirkan dengan “scrapet”; “mechanical shovel”, “draglines” atau dengan menggalinya bagian per bagian. Timbnan ini terdiri atas campuran tanah dan batu. Dengan menyingkirkan timbunan ini belum tentu terlihat langsung adanya patahan atau lekukan cadanga kerikil keciali bila dilakukan penyingkiran timbunan atas ini dengan hati-hati, karena seringkali kerikil yang kotor ikut terangkat.

SUMBER REFERENSI : BAHAN DAN PRAKTEK BETON (693.5 HEN b C1)