aaaaaaaa

aaaaaaaa


Mengapa kita memerlukan Software Configuration Management?

Alasan utama untuk Menerapkan Sistem Manajemen Konfigurasi Perangkat Lunak adalah:

  • Ada beberapa orang yang bekerja pada perangkat lunak yang terus diperbarui
  • Ini mungkin merupakan kasus di mana banyak versi, cabang, penulis terlibat dalam proyek perangkat lunak, dan tim didistribusikan secara geografis dan bekerja secara bersamaan.
  • Perubahan dalam kebutuhan pengguna, kebijakan, anggaran, jadwal perlu diakomodasi.
  • Perangkat lunak harus dapat berjalan di berbagai mesin dan Sistem Operasi
  • Membantu mengembangkan koordinasi di antara para pemangku kepentingan
  • Proses SCM juga bermanfaat untuk mengendalikan biaya yang terlibat dalam membuat perubahan pada suatu sistem.


Model-View-Controller atau MVC adalah sebuah metode untuk membuat sebuah aplikasi dengan memisahkan data (Model) dari tampilan (View) dan cara bagaimana memprosesnya (Controller). Dalam implementasinya kebanyakan kerangka kerja (framework) dalam aplikasi web adalah berbasis arsitektur MVC. MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, antarmuka pengguna, dan bagian yang menjadi kontrol dalam sebuah aplikasi web.

  1. Model, Model mewakili struktur data. Model merupakan bagian yang bertugas untuk mengatur, menyiapkan, memanipulasi, dan mengorganisir data (biasanya dari basis data). Tugas yang ia lakukan meliputi memasukkan data ke basis data, pembaruan data, menghapus data, dan lain-lain. Model menjalankan tugasnya berdasarkan instruksi dari controller.
  2. View, View merupakan bagian yang mengatur tampilan ke pengguna. Bisa dikatakan berupa halaman web.
  3. Controller, Controller merupakan bagian yang menjembatani model dan view. Controller berisi perintah-perintah yang berfungsi untuk memproses suatu data dan mengirimkannya ke halaman web.

Dengan menggunakan metode MVC maka aplikasi akan lebih mudah untuk dirawat dan dikembangkan. Untuk memahami metode pengembangan aplikasi menggunakan MVC diperlukan pengetahuan tentang pemrograman berorientasi objek (Object-oriented programming).


Jenis

  • Server Side MVC, Server Side MVC biasa terjadi pada aplikasi web tradisional, yang tidak melibatkan client side seperti JavaScript, Java applet, Flash, dan lain-lain. Server Side MVC menyerahkan keseluruhan proses bisnis pada server, aplikasi pada sisi pengguna hanya dapat menerima. MVC jenis ini kadang-kadang disebut juga dengan nama Thin Client.
  • Mixed Client Side and Server Side MVC, pada Mixed Client Side and Server Side MVC 1, client tidak menggunakan model sebagai jembatan untuk melakukan komunikasi pada server, dibandingkan dengan Server Side MVC, arsitektur ini memiliki tingkat kompleksitas yang lebih tinggi karena lebih banyak komponen yang terlibat. Untuk selanjutnya arsitektur ini disebut, dengan Mixed MVC 1. Pada Mixed Client Side and Server Side MVC 2, client menggunakan model sebagai jembatan untuk melakukan komunikasi pada server, dibandingkan dengan arsitektur MVC yang lain, arsitektur ini memiliki tingkat kompleksitas yang paling tinggi karena lebih banyak komponen yang terlibat, sehingga membutuhkan sumber daya yang lebih besar pula. Untuk selanjutnya arsitektur ini disebut dengan Mixed MVC 2.
  • Rich Internet Application MVC, Application MVC Rich Internet Application (RIA) disebut juga dengan nama Fat Client, merupakan aplikasi web yang memiliki kemampuan dan fungsi hampir seperti aplikasi desktop. RIA pada sisi client, memiliki mesin untuk mengambil data yang berada pada server, sehingga pada client terdapat bagian MVC sendiri dan hanya membutuhkan bagian model pada sisi server.

Kerangka kerja web yang berbasis MVC

  • Laravel
  • Symfony
  • Ruby on Rails
  • CodeIgniter
  • CakePHP
  • Yii



Report Page