Siyar A’lamin Nubala`
Majalah Qudwah“Orang-orang sangat gandrung dengan karya-karyanya. Disebabkan karya tulis beliau itulah, mereka rela menembus safar yang jauh. Mereka berusaha untuk mendapatkannya; saling membaca, menyalin, atau mendengarnya dari guru mereka.” (Ibnu Hajar w. 852 H dalam Ad Durar 3/427).
Beliaulah imam besar, Al Imam Syamsuddin Muhammad bin Ahmad bin Utsman Adz Dzahabi rahimahullah (w. 748 H/1374 M). Di antara karya fenomenal beliau adalah Siyar A’lamin Nubala’. Sebuah kitab yang memuat biografi orang-orang penting di masa shahabat hingga masa beliau rahimahullah.
Sebuah referensi kitab sejarah dan perawi hadits yang sangat lengkap. Sumbangsih berharga terhadap kaum muslimin, terkhusus para ulama. Jalaluddin As Suyuthi rahimahullah (w. 911 H) mempersaksikan, “Para ulama ahli hadits, dalam hal ilmu rijal (perawi/ periwayat hadits), dan cabang ilmu hadits yang lainnya, sungguh sangat butuh terhadap empat imam; Al Mizzi, Adz Dzahabi, Al ‘Iraqi, dan Ibnu Hajar.”
Siyar A’lamin Nubala’ termasuk kitab tarikh (sejarah) yang terakhir ditulis oleh Adz Dzahabi. Sebelumnya, beliau telah menulis banyak kitab tarikh. Tercatat lebih dari 70 kitab tarikh, siyar (biografi) yang beliau tulis. Ini menunjukkan bahwa kitab Siyar A’lamin Nubala adalah pelengkap bagi kitab-kitab tarikh beliau rahimahullah sebelumnya.
Kita akan dapati kuatnya ketelitian beliau dalam kitab ini. Beliau memberikan beberapa sandaran rujukan tambahan yang sebelumnya tidak ada. Juga memperbarui tata letak kitab-kitab beliau sebelumnya. Hal ini mengisyaratkan, bahwa dalam penulisannya, beliau meneliti dan memerhatikan kembali tulisan-tulisan yang terdahulu, setelah menambahinya tahqiq (klarifikasi ke sumber berita) dan tamhish (pemfilteran terhadap berita yang lemah atau palsu).
Kitab ini menggunakan metode yang ringkas dan sederhana. Pemaparan biografi para ulama, raja, hakim, dan sebagainya sangatlah praktis dan mudah dipahami. Beliau tuliskan nama asli, kuniah, keutamaan, kejadian yang menimpanya, kejadian-kejadian di masa hidupnya, serta nama-nama guru dan muridnya. Disebutkan rihlah (safar ke luar daerah dalam menuntut ilmu) yang dilakukan, tanggal lahir, tempat menetap, serta tahun kematiannya. Demikian pula beliau menukilkan hadits yang diriwayatkan beserta sanad (rantai silsilah periwayat hadits) dan tashihnya (penshahihannya). Beliau sampaikan pula nukilan-nukilan para ulama tentang hadits tersebut, dan syair pendukung dalam penjelasan sisi makna bahasa.
Banyak dari kutipan yang beliau sampaikan di dalam kitab ini mengajarkan kepada kaum muslimin untuk menempatkan kedudukan seseorang sesuai dengan kedudukannya. Nukilan-nukilan itu juga memberi teladan akhlak mulia yang mesti dimiliki kaum muslimin setelahnya. Karena di dalamnya terdapat mutiara-mutiara kata yang dalam dan menyentuh jiwa.
Selain itu, biografi-biografi yang beliau tuliskan mencerminkan sebuah pelajaran bahwa janganlah terburu-buru dalam menilai orang lain. Nilailah dengan adil tanpa ada buruk sangka.
Beliau juga memberikan pujian serta kritikan sesuai dengan derajatnya dalam agama, tanpa memandang status sosial duniawiah. Beliau terkadang memuji orang miskin karena keutamaan yang dimilikinya. Sebaliknya, beliau tak jarang mengkritik kesalahan orang yang berada. Beliau terkadang menyanjung budak hitam. Dan di lain waktu beliau mengkritik tuan yang berkedudukan. Semuanya beliau komentari sesuai dengan proporsi masing-masing individu.
Kitab ini tidak hanya berisi biografi semata. Tetapi memuat pula keterangan akibat penyelisihan syariat, di sela-sela pemaparan biografi seorang tokoh. Di dalam kitab ini, Al Imam Adz Dzahabi membuat sekitar 40 thabaqah (tingkatan) manusia berdasarkan zaman mereka. Di mulai dari tingkatan shahabat dan seterusnya.
Memang, Adz Dzahabi rahimahullah termasuk jajaran ulama yang memiliki kekokohan ilmu hadits dan cabang-cabangnya. Oleh karenanya, kitab ini sarat faedah dan ilmu yang luas bagi para ulama, penuntut ilmu, ahli sejarah, bahkan kaum muslimin secara umum.
Pembaca kitab ini juga bisa mengetahui lintasan peristiwa sejarah Islam. Mencakup awal mula munculnya Islam hingga abad ketujuh, abad di mana beliau hidup. Mulai dari perjalanan hidup Nabi beserta shahabat, hingga peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam dunia Islam secara umum.
Dalam Siyar A’lamin Nubala cetakan Muassasah Ar Risalah (28 jilid), dalam mukaddimah disebutkan biografi beliau secara ringkas.
Dimulai penyebutan tentang perhatian beliau terhadap ilmu sejak masih kecil, seputar perjalanan hidup beliau, beserta jerih payahnya dalam belajar. Juga informasi tentang perjalanan rihlah beliau. Dari negerinya, Damaskus, ke negeri-negeri lainnya seperti Syam, Mesir, Hijaz dalam rangka mencari ilmu agama. Guru beliau dan kejadian-kejadian yang menimpa beliau di masa-masa itu.
Lalu berlanjut kepada penyebutan tahun dimulainya penulisan, jumlah jilid, dan keterangan bahwa Adz Dzahabi tidaklah menulis jilid 1 dan 2 dalam kitab ini. Sebab, jilid pertama sebenarnya berisi tentang sirah Nabi, mu’jizat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan peperangan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan jilid 2 tentang sirah Khulafa’ Ar Rasyidin.
Kedua jilid ini sebenarnya diambil dari kitab beliau yang lain yaitu Tarikh Al Islam.
Mencermati kitab ini, kita akan melihat ketelitian pengarang dalam pemaparannya. Beliau melakukan pengecekan dan menjelaskan secara detail sisi kelebihan dan kekurangan seorang tokoh, beserta keterangan yang diperlukan menurut syariat. Ketelitian dalam menilai kepribadian manusia ini, memberikan cahaya terang yang dapat diambil manfaatnya oleh Islam dan kaum muslimin.
Wallahu a’lam.
Sumber: Majalah Qudwah edisi 5 vol.01 1434H/2013M, rubrik Maktabah. Pemateri: Ustadz Abu Abdirrahman Hammam.