RINGKASAN PEDOMAN MENGHADAPI KEMATIAN

RINGKASAN PEDOMAN MENGHADAPI KEMATIAN


๐Ÿ’ SEBELUM KEMATIAN TERJADI

โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–

1โƒฃ. Banyak Mengingat Kematian, hal itu Menghantarkan pada Sifat Qonaah dan Zuhud terhadap Kehidupan Dunia.

2โƒฃ. Mempersiapkan Kehidupan setelah Kematian. Memperbanyak Amal Kebajikan dan Investasi untuk Kampung Akhirat : Mengajarkan Ilmu yang Bermanfaat, Shodaqoh Jariyah, Mendidik Anak agar Tumbuh dalam Keshalihan, Menanam Tanaman yang Bermanfaat, Menggali Sumur, Membuat Tempat Tinggal untuk Musafir, dsb.

3โƒฃ. Tidak Mengharapkan Kematian, karena setiap Detik Kehidupan selalu Bermakna Kebaikan bagi Seorang yang Beriman. Masa Hidup lebih lama berarti Semakin Banyak Amal Kebaikan yang ditambah dan semakin banyak Taubat atas Dosa yang pernah dilakukan.

4โƒฃ. Jika dalam Keadaan yang terpaksa, Penderitaan sudah sangat berat dirasakan, boleh Berdoa: Ya Allah Hidupkanlah saya jika memang Kehidupan baik bagi saya. Wafatkan saya jika memang Kematian baik bagi saya.

5โƒฃ. Beratnya Penderitaan Hidup tidak membuat seorang yang Beriman putus asa dari Rahmat Allah. Ia juga tidak melakukan Perbuatan Bunuh diri yang termasuk Dosa Besar. Barangsiapa yang melakukan bunuh diri di dunia, di akhirat akan diadzab dengan alat/cara yang digunakan untuk bunuh diri tersebut.

โ€ขโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ€ขโœฟโโœฟโ€ขโ€ขโœฟโโœฟโ€ขโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ€ข

MASA MENJELANG KEMATIAN

โƒฃ. Disunnahkan Mentalqin (mendiktekan) Ucapan Laa Ilaha Illallah bagi Orang Muslim yang akan Meninggal Dunia dengan Cara yang Baik dan tidak Menyesakkannya.

2โƒฃ. Seseorang yang akan Meninggal Dunia hendaknya Mengedepankan Perasaan Husnudzhon (berbaik sangka) kepada Allah Subhaanahu Wa Taโ€™ala.

-----------------------

KETIKA KEMATIAN TERJADI

1โƒฃ Salah satu tanda Husnul Khotimah (akhir kehidupan yang baik) adalah Seorang Muslim Meninggal dalam Keadaan Dahinya Berkeringat.

2โƒฃ Tanda Husnul Khotimah yang lain adalah Seseorang mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah di Akhir Hayatnya.ย 

3โƒฃ Jika Mata Mayit Terbuka, dipejamkan dengan Lemah Lembut.

4โƒฃ Tidak boleh Mengucapkan Doa/Ucapan yang Buruk pada saat ada orang yang meninggal, karena para Malaikat akan Mengaminkan Doa orang-orang tersebut. Hendaknya Memohonkan Ampunan untuk Orang yang Baru Meninggal tersebut.

5โƒฃ Keluarga yang ditinggalkan Hendaknya Bersabar dengan Ketetapan Allah. ๐ŸŽˆKesabaran yang di Nilai adalah Pada saat Pertama kali Musibah terjadi. Hendaknya Mengucapkan: Innaa lillaahi wa innaa ilaihi roojiโ€™un. Allahumaโ€™jurnii fii mushiibatii wa akhlif lii khoyron minha.

6โƒฃ. Boleh Mencium Kening/ Wajah Orang yang baru Meninggal Dunia.

7โƒฃ Tidak boleh Meratapi Kematian dengan Perilaku dan Ucapan yang Menunjukkan Ketidakrelaan atas Taqdir Allah atau Memuji-muji Kebaikan si Mayit dengan Teriakan-teriakan.

8โƒฃ Boleh Menangis sebagai Bentuk Kesedihan, sebagaimana Nabi juga Menangis ketika Anaknya Meninggal Dunia.

9โƒฃ Boleh Mengumumkan Kematian jika Mengandung Maslahat yang Besar, seperti Pemberitahuan kepada Kerabat, agar lebih banyak yang Mensholatkan dan Menguburkan. ๐Ÿ”Ÿ Mengumumkan Kematian dilarang jika dilakukan seperti Cara-cara Jahiliyyah, yaitu Mengirim Utusan untuk Menyampaikan Berita tersebut Keliling Pasar, ke Rumah-rumah, tanpa ada Maslahat yang diharapkan, dan Sekedar Berbangga atas Kebesaran Orang yang Meninggal.

1โƒฃ1โƒฃ Mayit ditutup seluruh Jasadnya dengan Kain Sebelum dimandikan. ~~~~~~~~~~~~~~~

TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH

1โƒฃ. Keutamaan Memandikan Mayit Muslim: Allah akan Ampuni Dosanya 40 kali.

๐Ÿ‘ Syarat: Ikhlas karena Allah, Tata Cara sesuai Tuntunan Rasulullah shollallahu alaihi wasallam dan Menutupi Aib yang didapati pada Mayit.ย 

2โƒฃ. Mayit ditutupi bagian Auratnya dengan Kain, kemudian Pakaiannya dilepaskan.

3โƒฃ. Dipan / tempat Memandikan sebaiknya Agak Miring ke Bawah sehingga Memudahkan Aliran Air.

4โƒฃ. Air yang akan digunakan untuk Memandikan Jenazah dicampur dengan Daun Bidara. Itu yang lebih utama. Jika tidak ada, bisa diganti Sabun.

5โƒฃ. Orang yang Memandikan adalah pasangannya (suami/ istri) atau orang yang Berjenis Kelamin Sama, kecuali untuk Jenazah anak kecil di bawah usia 7 tahun.

6โƒฃ. Orang yang akan Memandikan Berniat Memandikan Jenazah.

7โƒฃ. Mayit di Wudhuโ€™kan. Untuk Berkumur dan Memasukkan Air ke Hidung, Air tidak boleh dimasukkan ke Mulut dan Hidung, tapi Orang yang Memandikan Membasahi Kain / lap kemudian Membersihkan Bagian Dalam Mulut Mayit, Gigi, dan Lidahnya dengan Kain tersebut, demikian juga bagian dalam Rongga Hidungnya.

8โƒฃ. Mencuci Bagian Tubuh yang lain, termasuk Mencuci (keramas) Rambut dan Jenggot.

9โƒฃ. Mendahulukan Anggota Tubuh yang Kanan. ๐Ÿ”Ÿ. Sebaiknya Mencuci minimal sebanyak 3 kali. Jika dirasa kurang, 5 kali hingga 7 kali.

1โƒฃ1โƒฃ. Ketika Mencuci bagian Aurat, Tangan tidak Bersentuhan Langsung, tapi Dilapisi dengan Kain atau Kaos Tangan.

1โƒฃ2โƒฃ. Cucian yang Terakhir dicampur dengan Kapur (barus/ kamfer). Penggunaan kapur diutamakan pada Anggota Sujud (dahi, hidung, telapak tangan, lutut, dan ujung jari kaki). 1โƒฃ3โƒฃ. Jika Jenazahnya Wanita dan Rambutnya Panjang, Rambut itu Dikepang menjadi 3 dan Diletakkan di Belakang Kepala.

1โƒฃ4โƒฃ. Orang yang Memandikan Mayit, setelahnya Disunnahkan untuk Mandi.

~~~~~~~~~~~~~~~~

TATA CARA MENGKAFANI JENAZAH

1โƒฃ. Keutamaan Mengkafani Jenazah Muslim: Allah akan Berikan Sutera Halus dan Sutera Tebal dari Surga untuk Orang yang Mengkafani pada Hari Kiamat.

2โƒฃ. Kain Kafan diutamakan diambil dari Harta Mayit. Didahulukan sebelum Pembayaran Hutang, Penunaian Wasiat, dan Warisan. Kecuali jika Seseorang Fakir tidak Memiliki Apa-apa boleh dibantu Penyediaan Kain Kafannya oleh Kaum Muslimin yang lain.ย 

3.ย Kain Kafan sebaiknya Berwarna Putih, Berjumlah 3 Lapis, dan salah satu Lapisan hendaknya Bergaris-garis.

4โƒฃ. Tiga Lapis Kain Kafan dibentangkan.

5โƒฃ. Kain Kafan diberi Wewangian (tidak mengandung alkohol). ๐Ÿƒ Khusus untuk Mayit yang Meninggal dalam Keadaan Ihram tidak boleh diberi Wewangian dan tidak boleh Ditutup Muka dan Kepalanya.

6โƒฃ. Mayit yang telah Dimandikan ditutup kain pada Bagian Auratnya, kemudian diletakkan dalam Keadaan Telentang pada 3 Lapis Kafan yang telah disiapkan.

7โƒฃ. Kapas diberi Wewangian, kemudian diletakkan pada Lipatan Pantat dan dibuat Semacam Pembalut atau Celana Pendek. Jika Seluruh Anggota Tubuh diberi Wewangian, juga baik.

8โƒฃ. Sisi Kain yang ada di Sebelah Kanan Mayit dilipatkan sehingga Melewati bagian Atas Dada. Demikian juga Bagian Kiri dilipat ke Bagian atas Dada. Kain Penutup Aurat pelan-pelan diambil.

9โƒฃ. Lapisan Kain ke-2 dan ke-3 juga dilipat dari Sisi Samping ke Atas Melewati Dada. ๐Ÿ”Ÿ. Ujung Kain Kafan yang lebih dikumpulkan pada Bagian Kepala dan Kaki, kemudian diikat dengan Tali. Jumlah ikatan Tali tidak ada Ketentuan, disesuaikan dengan Kebutuhan.

1โƒฃ1โƒฃ. Ikatan tersebut nantinya dilepas pada saat Jenazah diletakkan di Liang Lahad. Usahakan agar Simpul ikatan berada di sebelah kiri tubuh sehingga Memudahkan saat Melepaskannya.

1โƒฃ2โƒฃ. Boleh Menggunakan Gamis sebagai salah satu Kafan. Satu Kain Kafan yang lain sebagai Sarung, dan Sisa Satu Kain berikutnya untuk Menutupi Seluruh Tubuh dalam Lipatan.

1โƒฃ3โƒฃ. Jika Jenazah Wanita, Boleh Menggunakan 5 Lapis Kain : Kerudung, Sarung, Gamis, dan 2 Lapis Kain.

~~~~~~~~~~~~~~~~

๐ŸŒผ TATA CARA MENSHOLATKAN JENAZAH

1โƒฃ. Jumlah Takbir 4 kali, Boleh lebih dari itu hingga 9 kali, terlebih untuk Jenazah Orang Alim atau yang memiliki Keutamaan dalam Islam.

2โƒฃ. Setelah Takbiratul Ihram, Membaca AlFatihah :

ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ูย 

ย ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ูู„ู„ู‡ู ุฑูŽุจู‘ู ุงู’ู„ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ * ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู * ู…ูŽุงู„ููƒู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู * ุฅููŠู‘ูŽุงูƒูŽ ู†ูŽุนู’ุจูุฏู ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูŽ ู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ู†ู * ุงูู‡ู’ุฏูู†ูŽุง ุงู„ุตู‘ูุฑูŽุงุทูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ุชูŽู‚ููŠู’ู…ย * ุตูุฑูŽุงุทูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽู†ู’ุนูŽู…ู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู… * ุบูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ู…ูŽุบู’ุถููˆุจู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ุงูŽ ุงู„ุถู‘ูŽุงู„ู‘ููŠู’ู†ูŽ*) ุขู…ููŠู†

3โƒฃ. Mengangkat Kedua Tangan setiap kali Takbir seperti yang dilakukan Sahabat Nabi Ibnu Umar.

4โƒฃ. Setelah Takbir ke-2 Membaca Sholawat kepada Nabi, diutamakan Sholawat yang diajarkan Nabi dalam Tahiyyat Sholat (Ibrahimiyyah).

ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูƒูŽู…ูŽุง ุตูŽู„ู‘ูŽูŠู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ูˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุญูŽู…ููŠู’ุฏูŒ ู…ูŽุฌููŠู’ุฏูŒ , ูˆูŽุจูŽุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูƒูŽู…ูŽุง ุจูŽุงุฑูŽูƒู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ูˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุญูŽู…ููŠู’ุฏูŒ ู…ูŽุฌููŠู’ุฏูŒ

5โƒฃ. Setelah Takbir ke-3 Membaca Doa untuk Kaum Muslimin secara Umum :

ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ - ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ - ู‚ูŽุงู„ูŽ: - ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ู - ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… - ุฅูุฐูŽุง ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฌูŽู†ูŽุงุฒูŽุฉู ูŠูŽู‚ููˆู„ู: "ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูุญูŽูŠู‘ูู†ูŽุง, ูˆูŽู…ูŽูŠู‘ูุชูู†ูŽุง, ูˆูŽุดูŽุงู‡ูุฏูู†ูŽุง, ูˆูŽุบูŽุงุฆูุจูู†ูŽุง, ูˆูŽุตูŽุบููŠุฑูู†ูŽุง, ูˆูŽูƒูŽุจููŠุฑูู†ูŽุง, ูˆูŽุฐูŽูƒูŽุฑูู†ูŽุง, ูˆูŽุฃูู†ู’ุซูŽุงู†ูŽุง, ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญู’ูŠูŽูŠู’ุชูŽู‡ู ู…ูู†ู‘ูŽุง ููŽุฃูŽุญู’ูŠูู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู„ู’ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู, ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุชูŽูˆูŽูู‘ูŽูŠู’ุชูŽู‡ู ู…ูู†ู‘ูŽุง ููŽุชูŽูˆูŽูู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู„ู’ุฅููŠู…ูŽุงู†ู, ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ู„ูŽุง ุชูŽุญู’ุฑูู…ู’ู†ูŽุง ุฃูŽุฌู’ุฑูŽู‡ู, ูˆูŽู„ูŽุง ุชูุถูู„ู‘ูŽู†ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏูŽู‡ู - ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ, ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉ

๐Ÿƒ Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu ia berkata : Rasulullah shollallaahu alaihi wasallam jika sholat jenazah berdoa: Ya Allah, ampuni orang yang hidup di antara kami, orang yang meninggal, orang yang hadir, yang tidak hadir, anak kecil, orang dewasa, laki, maupun perempuan. Ya Allah, siapa yang Engkau hidupkan di antara kami, hidupkan dalam Islam. Barangsiapa yang Engkau wafatkan, wafatkanlah dalam keimanan. Ya Allah janganlah Engkau haramkan untuk kami pahalanya, dan jangan Engkau sesatkan kami sepeninggalnya (riwayat Muslim dan Imam yang Empat).

โ˜๏ธdan Doa untuk Mayit Secara Khususย 

-ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุนูŽูˆู’ูู ุจู’ู†ู ู…ูŽุงู„ููƒู - ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ - ู‚ูŽุงู„ูŽ: - ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ู - ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… - ุนูŽู„ูŽู‰ ุฌูŽู†ูŽุงุฒูŽุฉูุŒ ููŽุญูŽููุธู’ุชู ู…ูู†ู’ ุฏูุนูŽุงุฆูู‡ู: "ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู‡ู, ูˆูŽุงุฑู’ุญูŽู…ู’ู‡ู ูˆูŽุนูŽุงููู‡ู, ูˆูŽุงุนู’ูู ุนูŽู†ู’ู‡ู, ูˆูŽุฃูŽูƒู’ุฑูู…ู’ ู†ูุฒูู„ูŽู‡ู, ูˆูŽูˆูŽุณู‘ูุนู’ ู…ูุฏู’ุฎูŽู„ูŽู‡ู, ูˆูŽุงุบู’ุณูู„ู’ู‡ู ุจูุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ุซู‘ูŽู„ู’ุฌู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุฑูŽุฏู, ูˆูŽู†ูŽู‚ู‘ูู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุง ูƒูŽู…ูŽุง ู†ูŽู‚ู‘ูŽูŠู’ุชูŽ ุงู„ุซู‘ูŽูˆู’ุจูŽ ุงูŽู„ู’ุฃูŽุจู’ูŠูŽุถูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฏู‘ูŽู†ูŽุณู, ูˆูŽุฃูŽุจู’ุฏูู„ู’ู‡ู ุฏูŽุงุฑู‹ุง ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ู…ูู†ู’ ุฏูŽุงุฑูู‡ู, ูˆูŽุฃูŽู‡ู’ู„ู‹ุง ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ู, ูˆูŽุฃูŽุฏู’ุฎูู„ู’ู‡ู ุงูŽู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ, ูˆูŽู‚ูู‡ู ููุชู’ู†ูŽุฉูŽ ุงูŽู„ู’ู‚ูŽุจู’ุฑู ูˆูŽุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงูŽู„ู†ู‘ูŽุงุฑู - ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ

๐Ÿƒ dari Auf bin Malik radhiyallahu anhu : Rasulullah shollallaahu 'alaihi wasallam sholat terhadap jenazah kemudian aku hafal dari doanya (artinya): Ya Allah ampunilah dia, dan rahmatilah ia, dan berikan ia afiat, dan maafkan dia, mulyakan tempat tinggalnya, luaskan tempat masuknya, dan cucilah ia dengan air, salju,dan embun. dan bersihkan ia dari dosa sebagaimana terbersihkan kotoran putih dari noda. Dan gantikan kampung yang lebih baik dari kampungnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya. Masukkan ia ke dalam surga, dan lindungi dia dari fitnah kubur dan adzab neraka (riwayat Muslim). sebagaimana Bacaan yang diajarkan Nabi.

6โƒฃ. Setelah Takbir ke-4 dan seterusnya Boleh Membaca Doa untuk Mayit lagi.ย 

7โƒฃ.ย Mengucapkan Salam Dua kali (menoleh ke kanan dan kiri), dan boleh juga hanya Sekali ke arah Kanan saja.

8โƒฃ. Jika Jenazahnya adalah laki-laki, Imam berdiri sejajar kepala. Jika Jenazahnya Perempuan, Imam Berdiri di Tengah Jenazah.

~~~~~~~~~~~~~~~~

โ˜๏ธdan Doa untuk Mayit Secara Khususย 

-ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุนูŽูˆู’ูู ุจู’ู†ู ู…ูŽุงู„ููƒู - ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ - ู‚ูŽุงู„ูŽ: - ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ู - ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… - ุนูŽู„ูŽู‰ ุฌูŽู†ูŽุงุฒูŽุฉูุŒ ููŽุญูŽููุธู’ุชู ู…ูู†ู’ ุฏูุนูŽุงุฆูู‡ู: "ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู‡ู, ูˆูŽุงุฑู’ุญูŽู…ู’ู‡ู ูˆูŽุนูŽุงููู‡ู, ูˆูŽุงุนู’ูู ุนูŽู†ู’ู‡ู, ูˆูŽุฃูŽูƒู’ุฑูู…ู’ ู†ูุฒูู„ูŽู‡ู, ูˆูŽูˆูŽุณู‘ูุนู’ ู…ูุฏู’ุฎูŽู„ูŽู‡ู, ูˆูŽุงุบู’ุณูู„ู’ู‡ู ุจูุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ุซู‘ูŽู„ู’ุฌู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุฑูŽุฏู, ูˆูŽู†ูŽู‚ู‘ูู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุง ูƒูŽู…ูŽุง ู†ูŽู‚ู‘ูŽูŠู’ุชูŽ ุงู„ุซู‘ูŽูˆู’ุจูŽ ุงูŽู„ู’ุฃูŽุจู’ูŠูŽุถูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฏู‘ูŽู†ูŽุณู, ูˆูŽุฃูŽุจู’ุฏูู„ู’ู‡ู ุฏูŽุงุฑู‹ุง ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ู…ูู†ู’ ุฏูŽุงุฑูู‡ู, ูˆูŽุฃูŽู‡ู’ู„ู‹ุง ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ู, ูˆูŽุฃูŽุฏู’ุฎูู„ู’ู‡ู ุงูŽู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ, ูˆูŽู‚ูู‡ู ููุชู’ู†ูŽุฉูŽ ุงูŽู„ู’ู‚ูŽุจู’ุฑู ูˆูŽุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงูŽู„ู†ู‘ูŽุงุฑู - ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ

๐Ÿƒ dari Auf bin Malik radhiyallahu anhu : Rasulullah shollallaahu 'alaihi wasallam sholat terhadap jenazah kemudian aku hafal dari doanya (artinya): Ya Allah ampunilah dia, dan rahmatilah ia, dan berikan ia afiat, dan maafkan dia, mulyakan tempat tinggalnya, luaskan tempat masuknya, dan cucilah ia dengan air, salju,dan embun. dan bersihkan ia dari dosa sebagaimana terbersihkan kotoran putih dari noda. Dan gantikan kampung yang lebih baik dari kampungnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya. Masukkan ia ke dalam surga, dan lindungi dia dari fitnah kubur dan adzab neraka (riwayat Muslim). sebagaimana Bacaan yang diajarkan Nabi.

6โƒฃ. Setelah Takbir ke-4 dan seterusnya Boleh Membaca Doa untuk Mayit lagi.ย 

7โƒฃ.ย Mengucapkan Salam Dua kali (menoleh ke kanan dan kiri), dan boleh juga hanya Sekali ke arah Kanan saja.

8โƒฃ. Jika Jenazahnya adalah laki-laki, Imam berdiri sejajar kepala. Jika Jenazahnya Perempuan, Imam Berdiri di Tengah Jenazah.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

๐ŸŒพ TATA CARA MENGIRINGI JENAZAH

1โƒฃ. Jenazah diPanggul oleh para Lelaki di Pundak-Pundak Mereka. Berjalan dengan Agak Cepat, namun tidak Berlebihan.

2โƒฃ. Boleh Berjalan di Samping, di Belakang atau di Depan Jenazah.

3โƒฃ. Para Wanita Sebaiknya Tidak ikut Dalam Mengiringi Jenazah.

4โƒฃ. Tidak Boleh Ada Suara dalam Mengiringinya. Pengiring Jenazah Hendaknya Hening, Khidmat, dan Banyak Memikirkan tentang Kematian, serta Berdzikir kepada Allah dengan Suara tidak diKeraskan.

5โƒฃ. Jenazah tidak boleh Diiringi dengan Api dan Ratapan.

๐Ÿ“˜ Dikutip dari Buku " Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi Shollallaahu Alaihi Wasallam ( Syarah Kitab Al Janaiz min Bulughil Maram) "ย 

โ–ถ๏ธ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.

โ€ขโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ€ขโœฟโโœฟโ€ขโ€ขโœฟโโœฟโ€ขโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ€ข


Report Page