OPERASI ABLASIO RETINA / RETINA LEPAS

OPERASI ABLASIO RETINA / RETINA LEPAS

OA July 6, 2020


Saya dioperasi ablasio retina pada hari Senin tanggal 6 Juli 2020 di RS Mata Cicendo Bandung. Ablasio retina adalah peristiwa terlepasnya retina dari jaringan penyokong di bawahnya. Retina adalah jaringan tipis dan transparan yang peka terhadap cahaya, yang terdiri dari sel-sel dan serabut saraf. Retina melapisi dinding mata bagian dalam seperti kertas dinding melapisi dinding rumah. Retina berfungsi seperti lapisan film pada kamera foto: cahaya yang melalui lensa akan difokuskan ke retina. Sel-sel retina yang peka terhadap cahaya inilah yang menangkap “gambar” dan menyalurkannya ke otak melalui saraf optik.

Foto lampu celah yang menunjukkan ablasi retina.

Penanganan yang efektif ablasio retina hanyalah dengan operasi secepatnya. Saya pertama kali diperiksa di Bagian Retina RSM Cicendo pada hari Kamis tanggal 2 Juli 2020. Karena hari Jumat sudah banyak operasi, maka langsung diputuskan dioperasi di hari Senin. 85 persen kasus akan berhasil diobati dengan satu operasi dengan 15 persen sisanya membutuhkan 2 operasi atau lebih. Setelah perawatan, pasien secara bertahap mendapatkan kembali penglihatan mereka selama beberapa minggu, meskipun ketajaman visual mungkin tidak sebagus sebelumnya.

Ablasio Retina di atas dan di bawah


Metode operasi: mata dibedah, lalu retina ditempelkan kembali dengan cara mengganjal dengan silicon khusus lalu dilakukan laser keliling untuk merekatkan retina.


Awalnya Didiagnosis Katarak saja

Katarak adalah kekeruhan dari lensa dari mata yang mengarah ke penurunan penglihatan. Katarak paling umum disebabkan oleh penuaan. Awalnya penglihatan menjadi buram di awal bulan Juni 2020. Karena baru masa Transisi PSBB Covid-19, jadi baru ke BP III Pertamedika Jatiwaringin pada tanggal 8 Juni 2020, didiagnosis Senile Cataract (H25) dan dirujuk ke BP II dokter mata di BP II RS Harum Sisma Medika, pada tanggal 9 Juni 2020 tetap didiagnosis katarak saja, diberi obat Cendo Catarlens, dan diminta kontrol ulang 3 minggu lagi pada tanggal 30 Juni 2020, karena selama PSBB dan masa Transisi New Normal di DKI Jakarta tidak ada operasi mata katarak. Operasi mata hanya dilakukan untuk penanganan gawat darurat saja.

Tampilan katarak yang diperbesar
Contoh penglihatan normal di kiri versus penglihatan dengan katarak di sebelah kanan


Mulai ada Floaters

Floaters merupakan bayangan garis – garis halus, bisa transparan maupun titik-titik hitam, dan bergerak-gerak saat melirik ke kiri dan kanan. Biasanya floaters akan semakin jelas bila Anda melihat ke arah dinding atau ke langit-langit. Floaters terjadi karena vitreus yang mengalami proses penuaan dan terlepas dari retina. Bagian vitreus yang terlepas pada mata akan terlihat oleh mata kita sendiri sebagai benda yang melayang-layang. Vitreus adalah sejenis cairan kental dan jernih yang mengisi dan membentuk bola mata kita. Pada orang berusia muda vitreus berbentuk seperti agar-agar (jeli). Semakin tua akan semakin cair.

Awalnya bercak hitam yag semakin membesar

Floaters akan menghalangi cahaya dan gambar yang tertangkap oleh retina. Floatres pada mata memang mengganggu, namun tidak berbahaya. Akan tetapi bila anda mengalami hal tersebut harus melakukan pemeriksaan mata ke dokter. Floaters pada mata tidak bisa hilang sepenuhnya, tetapi akan berkurang dengan sendirinya. Hal tersebut terjadi karena adanya proses alamiah pada mata dan proses adaptasi yang mengabaikan adanya bayangan tersebut. Namun ada juga floaters yang tidak bisa hilang. Hal ini dikarenakan banyaknya vitreous rusak yang melayang layang di mata, sehingga tidak bisa diserap oleh tubuh. Jika anda stress dan capek, biasanya floaters akan bertambah banyak. Dan akan berkurang jika anda rileks dan tidak diperdulikan.  Floaters hitam besar seperti ikan cupang berenang mulai terlihat di pertengahan bulan Juni 2020. Lama-kelamaan sudah menetap menjadi bidang hitam di bawah mata.


Mulai ada Tirai Hitam dan Garis menjadi lengkungan

Tanggal 20 Juni 2020 mulai tampak tirai hitam di kiri mata kanan
Kalau melihat tirai hitam, segera periksa ke dokter mata, ini gejala Ablasio Retina
Bidang datar akan tampak melengkung juga merupakan gejala Ablasio Retina

Pada tanggal 20 Juni 2020 mulai muncul tirai hitam, awalnya di sebelah kiri mata kanan, seperti bayangan hidung, semakin lama semakin besar menutupi penglihatan mata kanan. Di akhir Juni sudah hitam semua, tinggal di kanan atas terlihat sebercak cahaya sedikit dan lengkungan untuk bidang datar. Tanggal 29 Juni 2020 ke BP II RS Harum minta dirujuk ke BP I (Rujukan utama mata) ke RS Mata Cicendo di Bandung. Tanggal 1 Juli berangkat ke Bandung, hari Kamis tanggal 2 Juli pagi periksa ke RS Mata Cicendo, setelah Screening Covid-19, baru periksa mata ke Bagian Retina di Lantai III dan didiagnosis ablasio retina dan segera dipersiapkan untuk operasi secepatnya, setelah periksa jantung, laboratorium lengkap, penyakit dalam, alergi, dan anasthesi. Pada hari minggu tanggal 5 Juli 2020 sudah dirawat inap di Bougenville Cicendo, malam puasa, tanggal 6 Juli 2020 pagi dioperasi.


Bagaimana metode operasinya?

Teknik operasi yang diketahui saat ini baru sebatas 3 macam.

1. Scleral buckle surgery

Karet silikon ditempelkan dan dijahit di bagian putih mata. Akibatnya, mata akan tertekan, dan retina akan menempel kembali. Selain itu diberikan terapi cryogenic alias pendinginan di sekitar retina. Karet silikon ini menyebabkan rasa mengganjal. Karet silikon ini tidak perlu dilepas. Lama-lama akan hilang rasa mengganjalnya.


2. Pneumatic retinopexy

Gelembung gas (SF6 or C3F8) di injeksikan ke dalam mata dekat retina. Akibatnya, retina akan terdorong dan menempel. Posisi penderita harus sering tengkurep untuk mengijinkan gas bekerja maksimal. Biasanya 2 hal di atas digabungkan. Jadi selain diikat, juga diberi gas.

3. Vitrectomy

Operasi dilakukan dengan memindahkan cairan jelly mata (vitreous gel) dan digabungkan dengan gas (SF6 or C3F8 gas) atau silicone oil (PDMS). Setelah 2-8 bulan, silicone oil ini harus disedot keluar. Silicon oil ada dua jenis: 1. Jenis ringan low density seperti minyak yang mengharuskan tengkurap, yang satu lagi jenis high density yang lebih berat dari air sehingga tdk boleh tengkurap.

Tanya: Berapa lamakah silikon oil harus dikeluarkan setelah operasi vitrectomy?

Jawab: Tergantung dari kelekatan retina. Biasanya sekitar 3 bulan – 1 tahun. Retina biasanya telah menempel dengan bagus dalam jangka waktu ini. Oleh karenanya silikon harus segera dikeluarkan. Namun ada beberapa kasus, dimana dijadwalkan 6 bulan misalnya, namun baru 4 bulan silikon sudah ber-emulsi. Nah, ini harus segera dikeluarkan sebelum emulsi tersebut dapat menyumbat saluran dan dapat menyebabkan glaucoma. Silikon yang sudah beremulsi sudah berkurang tekanannya, Tidak efektif lagi. Diskusikan dengan dokter mengenai hal ini. Ada pula cara agar proses antrian dapat lebih cepat dengan BPJS. Yaitu saat selesai 1 bulan operasi, segera menuju RS untuk minta jadwal operasi pengangkatan silikon untuk 5 bulan ke depan. Lalu untuk operasi angkat silikon, biasanya juga disertai operasi penggantian lensa (meskipun ada juga yang lensa diganti nanti). Ada beberapa pilihan lensa. Ada lensa monofocal, bifocal, progresif, multifocal, dll. Tanyakan kepada dokter dan pertimbangkan biaya. Lensa tanam pipih, tdk bisa mencembung. Jadi buram kalau lihat dekat/baca. Lensa alami sifatnya kenyal, pipih jika lihat jauh, cembung lihat dekat, jadi fokusnya bisa berubah-ubah. Itulah salah satu kehebatan ciptaan Sang Maha Kuasa.

Catatan tambahan:

Silicon Oil adalah penting di dalam operasi vitreoretinal karena mereka memiliki kemampuan untuk menggantikan aqueous humour atau cairan mata di permukaan retina, mempertahankan adhesi antara retina dan epitel pigmen retina. Ada beberapa jenis silicon oil yang dipergunakan oleh dokter. Mulai dari 1000 hingga 5000 CS (centistokes). Semakin tinggi viskositas (kekentalannya) makin tinggi juga tekanan permukaannya. Hal ini menyebabkan silicone oils dengan viskositas yang lebih tinggi, lebih dapat bertahan lama di dalam mata sebelum beremulsi (pecah menjadi butiran butiran) dibandingkan dengan silicon oil yang berviskositas rendah. Dokter akan melihat kasusnya. Dan menentukan akan memakai CS berapa. Tentu masing-masing ada plus minusnya. Seperti tegangan permukaan, efek penempelan, lama emulsi, pengaruhnya ke tekanan mata, hingga proses pengambilan kembali dimana semakin kental, semakin lengket. Tanya dan diskusikan dengan dokter yang menangani anda memakai CS jenis berapa agar lebih yakin berapa lama waktu yang perlu dipersiapkan untuk pengambilan silicon oil tersebut.


Mengapa harus tidur tengkurap?

Setelah menjalani operasi ablasio, pasien diharuskan tidur tengkurap. Hal ini dimaksudkan agar gelembung gas yang dipakai sebagai bantuan operasi, maupun gelembung udara lain dapat membantu penempelan retina (gaya tekan) dan juga agar gelembung udara ini dapat diserap oleh tubuh. Ada pasien yang tidak tahan, dan posisi kepala berubah-ubah. Memang tidur tengkurap itu tidak enak. Susah bernapasnya. Namun bertahanlah. Hanya sekitar 3 hari – 1 minggu hingga gelembung menghilang. Posisi tengkurap, tergantung pada posisi lepas nya retina. Pada beberapa pasien, diwajibkan tidur tengkurap. Namun pada pasien yang lain, ada yang harus tidur duduk, ada pula yang bebas. Tanyakan kepada dokter posisi lepasnya retina dimana, dan apa yang harus dilakukan agar gas / silikon oil dapat membantu penempelan secara lebih baik.

Mohon sabar tengkurap untuk hasil yang maksimal. Waktu tengkurap bervariasi. Tergantung jenis gas yang digunakan dan juga posisi lepasnya retina. Untuk hasil terbaik, usahakan 2 minggu pertama benar benar bed rest tengkurap. Catatan: pasien tidak harus selalu tengkurap. Tergantung posisi lepas nya retina dimana. Ada juga karena yang lepas di samping, maka dia harus miring kanan / kiri. Bukan tengkurap.


Aktivitas Pasca-Operasi

Setelah operasi, apakah boleh beraktivitas?

Jawab: Sebaiknya jangan dahulu. 2 minggu pertama merupakan fase kritis untuk penyembuhan. Sehingga sebaiknya benar benar bedrest. Istirahat di rumah.

Boleh kena air? Sebaiknya jangan dahulu kalau belum dua minggu. Mata masih sangat merah. Rawan infeksi. Air keran kita tidak steril. Jika ingin membilas mata, gunakan air steril agar tidak infeksi. Boleh berenang? Hehee.. Sabar yaaa… Tunggu hingga dua bulan atau setelah dokter mengijinkan. Jangan mengangkat barang berat, jangan berolah raga hard impact.

Boleh naik pesawat?

Nah, ini yang agak susah. Bagi yang memakai buckle dan silikon oil: BOLEH. Bagi yang memakai gas: TIDAK BOLEH.

Mengapa? Karena saat kita cruising (terbang di ketinggian jelajah), tekanan cabin pesawat adalah rendah. Sehingga jika ada gas, gas tersebut akan memuai dikarenakan tekanan luar lebih kecil daripada tekanan mata. Akibatnya, gas akan terasa mau keluar. Tekanan bola mata bisa meninggi dan ditakutkan penderita pusing mual muntah hebat, dan dapat berisiko glaukoma. Tekanan di dalam kabin pesawat dijaga seminimal mungkin agar tubuh manusia masih bisa tahan. Di darat, tekanan sekitar 14 psi. Biasanya di set di ketinggian 7000 feet (11 psi) meskipun di luar sedang berada di ketinggian 37.000 feet (3,3 psi)

Siapa yang perlu hati-hati?

Faktor risiko untuk ablasi retina termasuk miopia parah, robekan retina, trauma, riwayat keluarga, serta komplikasi dari operasi katarak.  Kasus pelepasan retina terkait trauma dapat terjadi pada olahraga berdampak tinggi atau olahraga kecepatan tinggi. Juga untuk yang diabetik, hipertensi, dan retina tipis atau minus mata yang tinggi.

Intinya: lebih enak nggak usah dioperasi daripada dioperasi ablasi retina. Dicegah sedini mungkin, untuk yang minus tinggi dan floaters hitam mengganggu segera diperiksa ke dokter mata. Kalau sudah ada tirai hitam, ya sudah ablasio retina.

Inti dari intinya lagi: Harus bersyukur masih bisa melihat. Terasa ada umurnya bisa melihat dengan baik. Demikian pula dengan hidup, ada waktunya. Harus seoptimal dan sebermanfaat mungkin. Aamiin YRA. Pangestunipun Guru Wasitah...

Sumber:

https://ablasio.wordpress.com/

https://duniarousta.wordpress.com/2017/08/31/ablasio-retinaablatio-retinae-retina-lepas/

https://en.wikipedia.org/wiki/Retinal_detachment

https://en.wikipedia.org/wiki/Cataract

Panduan Informasi Pasien
Vitrectomy





Report Page