57

57

xomoasyillry_

Selama perjalanan tak banyak mereka bercerita. Mereka cenderung diam satu sama lain dan hanya membahas tentang pelajaran saja itupun tak bertahan lama.

Sampai akhirnya Syila menunjuk jalan terakhir dan tepat disana terdapat sebuah rumah yang tak terlalu besar dengan jarak antar rumah tak begitu jauh.

Raihan memuji alam sekitar dimana masih sangat asri dan juga terasa sejuk karena masih memiliki beberapa pohon disana.

"Ini rumah lo?" Syila mengangguk. Syila pun turun dari motor Raihan dan menatap Raihan.

"Mau istirahat sebentar? Gue akan bikinkan air minum buat lo" Raihan menggeleng.

"Gak perlu repot-repot. Gue istirahat sebentar aja, gak usah bikin minuman untuk gue, tapi buat lo sendiri aja. Lo juga lelah kan"

Syila diam dan kemudian mengangguk. Raihan pun turun dari motor dan membuka helm full-face yang digunakan nya. Rasanya lumayan sesak sehingga ia mengibaskan rambutnya setelah membuka helm.

Rambutnya sedikit berantakan sehingga ia merapikan rambutnya sebentar. Tak hanya itu rambutnya juga basah karena keringat.

Syila pun menghampiri Raihan dengan pakaian yang sudah berganti. Raihan hanya tersenyum tipis dan masuk ke dalam rumah Syila.

Ramh Syila tidak begitu besar namun terlihat nyaman. Disana juga terdapat beberapa figura yang bergantung.

"Rumah lo bagus juga" puji Raihan.

"Terimakasih" Syila kemudian berjalan meninggalkan rumah.

"Lo mau kemana?" Tanya Raihan.

"Mau buka toko" Riahan mengernyitkan bingung.

"Daripada bingun lebih baik lo ikut gue. Tasnya letak disitu aja, kesian bahu lo bawa tas yang isinya banyak buku" Raihan pun mengangguk dan meletakkan tasnya di sofa tempat ia duduk.

Raihan hanya mengekori Syila berjalan. Satu hal yang membuatnya kaget dimana tepat disebelah rumah Syila terdapat toko bunga. Disana terdapat banyak sekali bunga.

Syila berjalan terlebih dahulu dan membuka pintu utama toko tersebut dan membalikkan bacaan Close menjadi Open.

Syila mulai membuat rangkaian bucket yang sangat indah. Tangannya sangat terampil dalam membuat beberapa rangkaian bunga yang sangat indah.

"Lo buka usaha toko bunga" Syila mengangguk.

"Hebat banget lo" puji Raihan. Syila hanya tersenyum tipis mendengar pujian itu.

Raihan pun berkeliling melihat toko bunga tersebut. Matanya menjadi terasa segar setelah melihat beberapa bunga yang dihias sedemikian rupa.

"So beautiful"

Report Page