èska

Hari ini kamu menghubungiku, sekedar meminta maaf, seharusnya kamu tidak perlu meminta maaf, sebab bukan salahmu kan? ya seperti yang kamu bilang, "people change right?"

Iya, kamu benar. Sayangnya aku tidak pernah menyukai perubahan itu, tapi ya.. aku kan bukan Tuhan, mana mungkin semua berjalan sesuai keinginanku.

Setelah kejadian kemarin pagi, maksudku dini hari. Aku jadi tau bahwa hipotesis ku benar, padahal aku berharap bahwa itu akan salah, haha.

Kaget, mau marah tapi benar kata salah satu dari kalian.

"Emangnya kenapa kalau dia tau? sorry, kan cuma mantan.."

Aku tertawa membacanya, tidak. Bukan menertawakan dia yang menulis, tapi menertawakan diriku sendiri.

Malam itu semesta tidak sedang marah, tapi sukma ku meraung penuh amarah, entahlah. Entah apa yang aku pikirkan, hanya.. bagaimana bisa?

Aku pergi terlalu lama ya? sampai kamu menemukan rumah baru? selamat.

Ngomong-ngomong, aku cuma punya satu kunci. Kamu yang bawa, masih ada? kalau tidak ya.. habislah. Tidak ada yang bisa masuk, salah kuberikan ke kamu.

Semoga ada kunci lagi ya, akan ku simpan sendiri kali ini. Biar hanya aku, yang bisa masuk ke dalamnya. Bagaimanapun kamu, terimakasih karena pernah hadir.

Report Page